"Jangan bohong deh, aku tahu kamu gak suka ada aku di sini kan? Tapi gak kasih tahu Irfan juga kalo aku di sini, aku lagi ngambek sama dia," kesal Hana.

Risa menghela napas "Bagus gitu, berarti Irfan peka sama kamu. Ngapain lama marahan sama pacar kalo akhirnya mikirin juga? Kita itu anak kontrakan Han, jangan nyiksa badan dengan nambahin masalah baru. Makan mie instan aja gak baik buat kesehatan, apalagi makan hati." jelas Risa membuat Hana semakin gemas mendengarnya.

Haseum sendiri hanya bisa tersenyum, Risa itu unik. Jalan pikiran Risa itu simpel, meski sedikit polos dan idiot. Entahlah, mungkin itu yang membuat Haseum tertarik kepada Risa yang jauh dari kata sempurna.

"Han..,"

Suara seseorang di luar kontrakan mulai menggema ke dalam ruangan. Hana tahu, siapa lagi jika bukan kekasihnya. Sebelum Hana pergi membuka pintu, wanita itu sempat mendelik dengan tatapan kesal ke arah Risa. Risa sendiri hanya mengangkat bahu tidak peduli.

"Ngapain kamu ke sini?" ketus Hana, melihat Irfan yang sudah berdiri di ambang pintu.

"Ya jemput kamu, masa jemput Risa."

"Aw! Bang Irfan gombal," seru Risa membuat Hana kembali mendelik kesal.

Irfan terkekeh melihat itu "Udah jangan ngambek terus, pulang yuk." ajak Irfan.

Hana masih bertahan di tempatnya "Gak mau, ngapain aku pulang. Di kontrakan sendiri, mendingan di sini sama Risa." Hana masih ketus.

"Aku gak nerima kamu Han, aku lebih suka sendiri di kontrakan." balas Risa jujur.

Lagi kalimat Risa membuat Hana kesal setengah mati, Hana ingin sekali melemparkan sandal ke depan mulut Risa agar wanita itu peka.

"Tuh denger, jangan ngerepotin orang terus, Han. Yuk pulang." Irfan kembali mengajak Hana.

Hana mendengus, apa boleh buat? Tidak ada jalan lain selain pulang dengan Irfan. Semua ini gara-gara Risa, wanita itu benar-benar membuat mood Hana semakin buruk. Rencananya dekat dengan Haseum ikut gagal.

"Kita pamit dulu ya Ris, mari." ujar Irfan, berpamitan.

Risa mengangguk, melambaikan satu tangannya ke arah Hana yang mencebikan bibirnya kesal.

"Hati-hati ya," seru Risa.

"Aku gak paham, gimana bisa kamu punya temen kayak gitu." bisik Haseum tiba-tiba membuat Risa mengerjap kaget.

"Hana maksud kamu?" tanya Risa, menutup pintu.

"Iya Risa, siapa lagi. Kamu cumu punya satu temen kan? Dia doang?" tebak Haseum.

Dahi Risa berkerut "Dari mana kamu tahu?"

Hasum menghela napas, siapa juga yang akan tahan banting berteman dengan wanita seperti Risa. Tidak peka, polos, idiot dan terlalu jujur ketika mengatakan sesuatu.

"Tentu saja aku tahu,"

Risa memicingkan wajahnya, menandang Haseum dengan pandangan penuh selidik.

"Mencurigakan," gumam Risa, melangkah masuk ke dalam.

Haseum tersenyum miring "Kenapa baru curiga sekarang?" tanya Haseum, mengikuti langkah Risa.

"Kenapa? Salah aku baru curiga sama kamu?"

Haseum mengangkat bahu "Tidak tahu,"

Risa berdecih "Untuk apa aku curiga sama kamu, toh kamu cuma hantu amnesia yang nyasar ke tempatku." Risa merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Haseum diam, pria itu tersenyum miring mendengar ucapan Risa.

"Gitu?"

Risa menghela napas "Ya,"

Bruk!

Kedua bola mata Risa membulat dengan sempura. Tiba-tiba saja Haseum menerjangnya, menggenggam kedua tangan Risa di masing-masing samping telinga Risa.

"Kamu lupa, aku bisa sentuh kamu?" tanya Haseum, smirknya kembali terukir di wajah pria itu.

Risa diam, mencerna apa yang baru saja terjadi. Sebelum akhirnya ia mengerjap, mendengar apa yang baru saja Haseum katakan.

"Kamu...."

Kembali, Risa membelalakan matanya ketika dengan tiba-tiba Haseum menerjang mulutnya. Membungkam bibir Risa dengan bibir pria itu.

Versi lengkapnya bisa kalian dapatkan di Karyakarsa atau google playbook ya❤️❤️

Versi lengkapnya bisa kalian dapatkan di Karyakarsa atau google playbook ya❤️❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ghost bullies Where stories live. Discover now