8. Tidak Peka

Mulai dari awal
                                    

Risa mendengus "Iya aku tahu, tapi ini beneran ada yang aneh! Soalnya, semenjak kamu punya pacar kamu jarang main ke tempat aku," lanjut Risa.

Hana mencebik "Kamu jangan nyindir aku gitu dong Ris, apa lagi bawa-bawa pacar. Aku lagi sebel, tahu!"

Risa tahu apa yang terjadi sekarang, ia berdecih.

"Kebiasaan kamu, kalo lagi sebel sama pacar datengnya ke aku. Kalo lagi gak ada duit, ngutangnya ke aku. Tanggal tua, minta mie instan ke aku," Risa bermonolog dengan wajah kesal.

"Kok kamu gitu sama aku Ris, gak kasihan ya? Aku baru aja patah hati tahu," isak Hana, sedih.

"Aku gak mau tahu urusan kamu lho Han, aku maunya utangku kamu bayar." Risa masih kesal dengan uang yang di pinjam Hana, sudah hampir setengah tahun masih belum di bayar. Jika saja Risa seorang rentenir, ia yakin akan mendapatkan bunga berlipat ganda.

"Udah dong, jangan ngingetin utang terus. Gajian bulan ini aku bayar deh," ujar Hana.

Risa mendelik "Kamu gak lagi ngasih aku harapan kan, Han? Ini hati lho Han, bukan tali beha." tunjuk Risa di sebelah dadanya.

"Itu buah jeruk," celetuk seseorang.

Risa dan Hana terdiam, dua orang itu mendongkak ke arah suara. Dan mendapati Haseum yang tengah tersenyum ke arah mereka. Risa menepuk keningnya, ia melupakan sosok makhluk yang sedari tadi ada di dalam ruangannya. Sementara Hana telat merespon sebelum akhirnya wanita itu berteriak histeris.

"KYAAA~ OPPA~" teriak Hana,

"Berisik Hana!!" Risa tidak kalah berteriak.

Hana mengerjap, wanita itu tersenyum malu setelahnya. Hana kembali memandang Haseum yang duduk menyilang di langit-langit ruangan. Tidak Heran jika Hana bisa melihat haseum, karena itulah keistimewaan seorang Hana.

"Oppa, apa bisa bahasa Indonesia?" tanya Hana antusiasi.

"Apaan sih, oppa-oppa. Dia masih muda Han, jangan di panggil oppa."

Hana memutarkan kedua bola matanya malas, sementara Haseum tersenyum kecil mendengar ucapan Risa.

"Risa sayang, oppa itu bahasa koreanya kakak. You know kakak? Ish!" kesal Hana.

Risa hanya berohria ketika Hana menjelaskan itu, Risa itu terlalu cuek terhadap sekitarnya. Gosip-gosip yang sedang booming di televisi saja Risa tidak tahu. Risa itu lebih mengutamakan pekerjaan, dan menonton kartun. Dan drama yang Risa tunggu hari ini bukan sinetron. Melainkan episode baru dari anime yang belakangan ini Risa tonton.

"Aku orang Indonesia kok," jawab Hasem.

Hana manggut-manggut "Woah! Aku gak nyangka kalo hantu yang gangguin kamu ganteng gini Ris, kalo gini caranya aku mau."

Risa mendengus "Ambil aja kalo mau,"

Haseum mendelik ke arah Risa yang kini sibuk menekan tombol televisi, mencari-cari chanel kesukaannya. Sementara Hana tersenyum antusiasi.

"Ngomong-ngomong, namanya siapa?"

"Haseum," Risa yang menjawab.

Hana mendelik tidak suka, ia sedang bertanya kepada Haseum dan kenapa harus Risa yang menjawab.

Namun detik berikutnya Hana diam, Haseum?

"Lho, Ris. Haseum bukannya kecut ya?" tanya Hana.

Risa mengangguk tanpa menoleh "Hm,"

"Kenapa kasih nama oppa ganteng ini Haseum? Kenapa gak Jungkook oppa atau Raizel kayak vampire di komik itu," tanya Hana lagi.

"Gak ada yang cocok! Cocoknya cuma Haseum," balas Risa, matanya fokus ke depan layar televisi.

Dahi Hana berkerut, detik berikutnya ia kembali memandang Haseum.

"Oppa umurnya berapa, mati karena apa?"

"Dia hilang ingatan," Risa lagi yang menjawab, Hana geram.

Sementara Haseum yang melihat reaksi Risa tersenyum miring, Haseum menyimpulkan bahwa Risa sedang cemburu. Meskipun pada kenyatannya tidak seperti itu, Risa itu wanita yang tidak peka akan sekelilingnya. Itu alasan mengapa tamu bulanan yang datang dalam sehari akhirnya di abaikan seperti angin lalu oleh wanita itu.

Versi lengkap bisa kalian baca dan dapatkan di Karyakarsa atau google playbook ya cyin(๑♡⌓♡๑)

Versi lengkap bisa kalian baca dan dapatkan di Karyakarsa atau google playbook ya cyin(๑♡⌓♡๑)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ghost bullies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang