42 - Can't Let Go

4K 314 16
                                    

So many typos(: play mulmed G-DRAGON - Untitled, 2014 atau play diatas☝
.
.
.

"Kenapa kau melakukan itu?"

Pertanyaan Baekhyun tak kunjung mendapat jawaban, membuatnya bertanya dengan pertanyaan berbeda, "kenapa kau melakukan itu pada Joo Hyun?"

Yang ditanya akhirnya mengeluarkan suara walau hanya suara tawa sinis. "Kau sangat peduli padanya."

"Apa maksudmu?"

Taeyeon masih merunduk dan menghirup nafas dalam, "ceraikan aku."

Baekhyun terkejut, "mworagu?!"

Taeyeon menatap mata Baekhyun tajam, "ceraikan aku dan menikahlah dengan Bae Joo Hyun itu!"

Wanita itu berlalu ke kamarnya, meninggalkan Baekhyun yang mengacak rambutnya karena bukan bicara seperti ini yang ia maksud.

Kepalanya terasa sakit, lalu ia menghembuskan nafas kasar dan berjalan ke kamarnya. Mungkin matahari pagi hari akan membantu membuat semuanya lebih mudah.

Taeyeon membanting pintu kamarnya, ia tak peduli mau pintu itu rusak atau tidak. Ia merosot dan bersandar di pintu kamar. Merutuki kebodohannya yang selalu menangis, benteng yang sudah ia bangun kuat-kuat runtuh begitu saja saat melihat sosok Baekhyun saat mengetahui kenyataan kalau Baekhyun lebih menghawatirkan Joo Hyun.

Wanita itu bangkit, mengambil koper yang ia sandarkan disebelah lemari. Koper yang ia ingat betul saat Baekhyun memaksa untuk menjemputnya, hari dimana press conference pengumuman pernikahan(palsu)mereka.

Ia menguatkan bantinnya, ini adalah pilihan terbaik. Ia tak ingin menyiksa diri lebih dalam, menyiksa orang disekitarnya. Ini adalah pilihan tepat.

Ia berjalan ke lemari mengemasi barang-barangnya. Ia mengemasi semuanya di temani air mata yang semakin deras.

Taeyeon terbangun subuh sekali dengan mata sembab. Ia menghembus nafas kasar, berjalan lemas ke kamar mandi.

Ia menatap ke kamarnya yang sudah hampir setahun ini ditempatinya. Ia ingat betul saat Baekhyun sering tanpa izin masuk ke kamarnya, mengganggunya saat sedang menonton drama dan beralasan kalau ia bosan. Pria itu juga sering menggedor pintu kamar ini karena ia lapar di malam hari atau meminta Taeyeon mengemasi kekacauan yang ia buat.

Taeyeon menutup pintu kamarnnya, tak mau berkelut dengan kenangan masa lalu.

Ia mengedarkan pandangannya ke dapur. Saksi dimana ia dan Baekhyun sering berdebat di meja makan, meja makan jadi tempat favorite mereka. Pertengkaran sering mulai disana dan perdamaian juga sering terjadi disana.

Ruang tengah tempat dimana ia dan Baekhyun sering bertengkar hanya karena remote tv atau karena Baekhyun tak suka dengan tayangan yang Taeyeon tonton dan sebaliknya.

Wanita itu menyeret kopernya, matahari masih malu untuk menampakkan diri. Taeyeon berjalan ke halte bis di depan.

Taeyeon berhenti di halte bus di dekat kantornya, ia pergi ke lantai 5 dan masuk keruangan serba putih, Taeyeon mengeluarkan amplop putih dan meletakkannya di atas meja Mr.Vernon.

Wanita itu melangkah lagi kali ini ia menaiki taksi.

"Penerbangannya 1 jam lagi." Ucapnya saat melihat jam yang melingkar manis di tangan kirinya.

Taeyeon duduk di kursi tunggu bandara itu, menangis sendirian.

Baekhyun terbangun pukul 9 pagi. Tak seperti biasanya, ia langsung bangkit dan berjalan ke dapur. Tak ada apa-apa. Biasanya Taeyeon akan memasak dulu jika ia ke kantor, jika tidak pun ia pasti meninggalkan note.

Starlight🌟BaekYeonWhere stories live. Discover now