Chap 14 - Press Conference

3.5K 333 15
                                    

Pagi ini aku berangkat kerja dengan setengah hati. Aku malu keluar rumah. Bagaimana dengan kejadian tadi malam? Aku ingin muntah mengingatnya.

Aku berharap semja hanya mimpi, sehingga saat bangun tidur aku menampar pipiku sendiri, namun rasanya sakit.

SIAPANPUN KATAKAN PADAKU BAHWA SEMUANYA MIMPI!! Aku berteriak dalam hati.

Aku berguling-guling dan menendang-nendang selimut karena kesal.

Aku berharap semoga saja ini tidak menjadi hot topic di kantor. Mau ditaruh dimana mukaku ini?

Untuk pertama kalinya aku tidak ingin menghidupkan televisi saat pagi hari, biasanya aku akan menghidupkan televisi menonton kartun untuk menemaniku sarapan.

Aku yakin pagi ini akan heboh berita tentang kejadian semalam. Aku ingin ditelan bumi saja jika memang benar berita itu akan jadi hot news pagi ini.

Apa sebaiknya aku menggunting kabel televisi ini agar Ayah tidak menonton berita tentangku? Tapi aku rasa itu berlebihan, karena bagimanapun itu satu-satunya sumber hiburan Ayah saat aku tak dirumah.

Baru saja ingin keluar rumah. Handphone ku berdering.

Nomor tak dikenal.

Aku mengacuhkan saja.

Aku berjalan sampai ke halte bus. Nomor tak dikenal itu melnelfonku berkali-kali. Aku terpaksa mengangkatnya mana tau penting---jika tidak,mana mungkin ia menelfonku berkali-kali.

"Halo?"

"Kau dimana?" Terdengar suara pria yang membuat telingaku ini panas.

"Dari mana kau mendapat nomor telfonku?" Kataku ketus.

"Tak penting. Kau dimana sekarang?"

"Aku sedang di bus perjalan ke kantor."

"Ke apartemen ku sekarang. Tak usah pergi bekerja hari ini."

"APA?!!" Kataku berteriak keras. Semua orang didalam bus memperhatikanku, aku menunduk minta maaf.

"Kau gila? Siapa kau memerintahku seenaknya? Tidak mau." Aku yakin Baekhyun bisa merasakan amarahku dari sebrang sana.

"Jangan membantah akan aku kirimkan alamatnya ke sini segera. Ada hal penting yang harus dibicarakan soal yang terjadi kemarin."

Ia terus memaksaku dan aku tetap menolaknya. Kali ini ia mengancamku tidak akan membantuku menjelaskan pada Ayah tentang apa yang terjadi. Dengan berat hati aku tak turun di kantor kali ini aku pergi ke alamat apartemen yang ia berikan.

♡♡♡

Apartemennya mewah. Aku masuk dan menekan tombol lift lantai 8. Byun Baekhyun mengatakan lantai dan nomor apartemennya padaku.

Aku menekan bel. Tak lama pintu terbuka. Aku bermenung saja di depan pintu.

"Masuklah. Ada yang ingin aku bicarakan."

"Di sini saja." Kataku singkat.

"Kau ingin orang lain mendengarnya?" Baekhyun heran karena perkataanku.

Benar juga ya.

Aku masuk dan duduk di sofa.

"Siang ini kita akan melaksanakan presscon pernikahan kita. Makanya aku melarangmu kerja hari ini."

"Pernikahan kita? Aku tak pernah menyetujuinya. Jika kau mau,menikah saja sendiri."

"Kau tak ingat kejadian semalam? Aku sudah mengatakannya di depan orang banyak."

Starlight🌟BaekYeonWhere stories live. Discover now