17

4.9K 375 13
                                    

Lea benar-benar menepati ucapannya. Ia benar-benar menjauhi Rafka. Bahkan Rafka yang sedang menjalankan tantangannya pun tak disaksikan oleh Lea. Hal itu membuat Jia dan Dani bingung. Berusaha menebak apa yang terjadi diantara keduanya.

Rafka sendiri berusaha mengabaikan rasa malunya ditonton oleh seluruh teman sekelasnya, matanya berusaha menemukan sosok yang ia cari diantara teman-temannya yang lain. Namun nihil, sosok itu tak ada dalam kelas.

***

Keadaan riuh kelas XI MIPA 3 sudah hilang, tergantikan oleh suara guru matematika mereka. Semuanya duduk dengan tenang, tak terkecuali Lea. Ia sudah duduk tenang ditempatnya, mengabaikan tatapan bingung Jia yang seolah meminta penjelasan tentang masalahnya dengan Rafka. Bahkan, Lea sampai meminta untuk bertukar pasangan dengan Jia untuk praktek menyanyi yang tinggal beberapa hari lagi. Jadilah sekarang Lea akan duet bersama Roland, sedangkan Jia akan berduet bersama Rafka.

Jia terus memandang Lea sepanjang pelajaran, berharap Lea peka dengannya yang sedang dalam mode 'kepo maksimal'. Tapi, Lea tetap tak terpengaruh. Terus mengabaikan Jia meskipun ia menyadari tatapan keingintahuan Jia yang sedang dalam level tertinggi itu.

Hingga bel pulang berbunyi, belum sepatah kata pun Lea ucapkan sebagai jawaban atas kekepoan sepupu tersayangnya.

"Lea, hari ini latihan di rumah gue ya." Ucap seorang cowo yang sudah berdiri didepan meja Lea.

"Ok, Land. Jam berapa emang?" Tanya Lea pada Roland.

"Langsung aja gimana? Soalnya ntar sore gue ada latihan." Jawab Roland.

"Eh, tapi gue ngga bawa motor. Gimana dong?" Tanya Lea balik. Ia bari ingat kalau ia berangkat bersama Jia dan tidak membawa kendaraan.

"Tenang, sama gue aja. Gue bawa mobil kok, entar lo gue anterin pulang."

"Ya udah, yuk."

Mereka berdua berjalan bersama menuju parkiran sambil sesekali tertawa karena candaan yang dilontarkan Roland, hingga mereka tak menyadari tatapan seseorang yang sedari tadi menyorot mereka.

***

"Kita mau nyanyi apa nih?" Tanya Roland begitu mereka mendudukkan diri di dalam mini studio di rumah mewah Roland yang lebih layak disebut istana. Bahkan, bisa dibilang alat musik didalam studio itu lumayan lengkap.

"Mending elo deh yang pilih lagu. Kalo gue yang pilih lagu, gue pilihin lagu korea nih. Emang lo bisa?" Tanya Lea balik.

"Oke, siapa takut. Gini-gini gue juga tau dikit tentang dunia K-pop." Balas Roland sedikit menyombongkan diri. Sedangkan Lea hanya menatap Roland dengan mata memicing, tak mempercayai begitu saja ucapan Roland.

"Ngga percaya, coba buktiin. Nyanyi lagu korea coba?" Tantang Lea.

"Oke, siapa takut?!" Roland berdehem sejenak mempersiapkan suaranya sambil mulai memetik gitar yang ada dipangkuannya sejak tadi.

siganeul doedollimyeon

gieokdo jiwojilkka

haebol sudo eopsneun maldeureul
naebaetneun geol ara

neol himdeulge haessgo

nunmullo salge haessdeon

mianhan maeume geureon geoya

hajiman nan marya
neoui bakkeseon sal su eopseo

naegen neo hanaro
muldeun siganmani heulleogal ppuniya

saranghaeyo gomawoyo
ttatteushage nareul anajwo

i sarang ttaemae naneun sal su isseo...

This Love
-davichi

"Masih meragukan kemampuan gue?" Tanya Roland mengakhiri lagu yang dinyanyikannya. Alisnya ia naik turunkan.

Lea terpaku. Baru kali ini ia menemukan seorang cowo yang ngga anti sama korea-koreaan. Ditambah suara Roland yang memukau. Ia tak pernah tau kalau suara Roland sebagus itu.

"Anju, suara lo kok bagus?" Tanya Lea.

"Biasa aja dong muka lo, ngga usah pake ngiler." Balas Roland sambil tertawa.

"Yee... gue ngga ngiler, ya." Lea mendelikkan matanya pada Roland yang masih tertawa.

"Eh, tapi lo kok tau banyak soal korea-koreaan. Tau lagu korea lagi. Jinjja daebak!!" Lanjut Lea dan memberi dua jempol pada Roland.

"Kalo itu sih, sebenernya oma gue ada keturunan korea gitu ditambah lagi keluarga gue rata-rata juga k-popers kelas wahid. Kalo lagi ngumpul, pasti langsung nyetel lagu korea pake speaker trus ngobrol tentang K-pop. Jadi gitu deh." Jelas Roland panjang kali lebar kali sisi.

"Wih, seru dong." Lea semakin antusias mendengar cerita Roland.

"Ok, back to topic. Kita mau nyanyi lagu apa?" Tanya Roland kembali.

"Kalo lagu korea gimana?"

"Gue sih ok aja."

***

Roland dan Lea sudah sepakat. Mereka akan menyanyikan salah satu lagu dari D.O-salah satu member EXO. Setelah latihan beberapa kali menyanyikan lagu itu, Lea memutuskan pulang.

"Eh, udah sore nih. Gue pulang sekarang aja deh." Ujar Lea sambil melihat jam di ponselnya.

"Ya udah kalo gitu. Yuk, gue anter." Ajak Roland sambil berdiri dan membereskan alat musik yang mereka gunakan saat latihan.

Mereka berjalan bersisian keluar dari rumah Roland sambil mengobrol banyak hal. Lea baru menyadari jika Roland se-asik ini. Mereka bisa mengobrol banyak hal bersama termasuk dunia K-pop. Setidaknya kehadiran Roland bisa membuat Lea melupakan masalahnya dengan Rafka walau hanya sebentar.

***

Hai, Rain balik lagi. Ngga apdet berapa minggu sih? Rain lupa😄😄
Ada yang nunggu kah? Kayaknya sih ngga ada😢
Ngga apa-apa kok, Rain kuat, Rain setrong, Rain udah terlatih tersakiti😂😂

Oke fix, saya alay...

Btw, udah panjangkan?😄😄

Vomment-nya ditunggu loh ya...
Jangan lupa ya, VOMMENT-Nya...

Luv yu all 😘😘

RainDy_xo

Ketua Kelas[END]Where stories live. Discover now