03

6.9K 549 8
                                    

Hari senin tiba...

Hampir seluruh siswa-siswi tidak menyukai hari ini. Apalagi penyebabnya kalau bukan upacara.

seluruh kelas XI MIPA 3 sudah berbaris rapi di lapangan. Di bawah teriknya matahari, meskipun masih pagi tetap saja panas, SMA NUSA JAYA memulai upacara.

***
Begitu upacara selesai, seluruh siswa-siswi berlari berhamburan. Ada yang langsung menuju kelas, ada juga yang langsung menuju kantin.

Lea bersama Jia langsung menuju kelas ketika upacara selesai, mereka akan ulangan lisan bahasa indonesia dan Lea sama sekali belum belajar.

Saat menaiki tangga, Lea berdiri mematung melihat pemandangan yang cukup membuatnya tidak bisa bernafas. Di depannya, Rafka dan Jasmine dalam posisi berpelukan dan satu tangan Rafka menahan pinggang Jasmine agar tidak terjatuh. Dan bisa ditebak bagaimana reaksi teman-teman sekelas mereka menyaksikan adegan itu.

Mendengar suara ribut teman-temannya, Rafka dan Jasmine langsung menyadari posisi mereka. Sedangkan Lea baru tersadar dari posisinya yang menghalangi jalan ketika Jia mendorongnya dan begitu Lea melihat ke depannya, sudah tidak ada Rafka dan Jasmine disana.

Lea langsung berjalan menuju tempat duduknya. Suara-suara gaduh temannya masih terdengar setelah kejadian di tangga tadi. Hatinya masih panas tapi ia ingin fokus pada ulangannya terlebih dahulu.

***

Lea berjalan menuju kantin bersama Jia. Mereka saling melempar candaan dan mengundang perhatian adik kelasnya. Ada juga beberapa orang yang menyapa Jia. Ya, Jia cukup populer dikalangan siswa-siswi SMA NUSA JAYA karena Jia adalah ketua ekskul cheer. Tapi, meskipun Jia ketua ekskul cheer, ia bukan tipe ketua cheer seperti pada cerita-cerita teenfiction yang sering kalian baca.

"Dani!!!" Teriak Jia dengan toa-nya.

"Jia, gue tau lo ketua cheer, tapi suara lo dikondisi--," belum sempat Lea menyelesaikan kalimatnya, Jia sudah berlari menghampiri Dani. Fyi, Dani pacarnya Jia, kelas XI IPS 1 dan dia ketua ekskul basket. Mainstream? Banget.

***

Sekarang, Lea dan Jia berakhir di kantin dengan kebingungan karena kantin sangat penuh dan semua meja sudah terisi.

"Jia!!! Sini" teriakan itu berasal dari Dani. Entah sejak kapan dia ada disana.

Jia langsung menarik tangan Lea yang membuatnya hampir menumpahkan kuah bakso di tangannya.

Di meja Dani, masih ada tempat untuk dua orang dan Jia sudah menempati satu tempat di dekat Dani. Tinggal satu tempat lagi yang belum terisi, yaitu disamping seorang cowo yang membelakangi Lea. Cowo itu berbalik menampilkan wajah manis pemiliknya.

"Lea, duduk sini." Ucap cowo itu menepuk-nepuk tempat di sebelahnya. Dengan ragu, Lea duduk disamping cowo itu.

"Plis deh, Lea. Gue ngga gigit, lagian lo kenapa sih, kayaknya takut banget sama gue."

"Gue bukannya takut, Raf. Gue agak ngga biasa aja deket-deket ama cowo." Ucap Lea menjelaskan. Dan cowo itu adalah Rafka. Ah... Lea hampir melupakan fakta kalau Rafka juga anak basket sekaligus sepupu Dani juga.

"Biasa lah, Raf. Anak rumahan mah, gitu." Ucap Jia dengan nada mengejek.

"Masih mending gue. Daripada situ, gonta-ganti pacar mulu." Ucap Lea membalas ejekan Jia. Sedangkan Jia hanya memasang wajah datar.

"LEA!!! JAN NGUMBAR AIB GUE, KAMPRETTT. Lagian gue udah tobat, yee. Gue kan sekarang udah sama bebeb dandan(read: dani)."

"Jia! Ngga ada pertandingan disini dan ngga ada yang butuhin teriakan lo, ok? Btw, panggilan sayang lo ngga banget." Ucap Lea dengan santainya dan mulai memakan bakso yang ada dihadapannya. Sedangkan, teman-teman Dani yang ada di meja itu hanya geleng-geleng kepala mendengar percakapan absurd kedua sahabat itu.

Dan perdebatan kecil mereka berhasil mengurangi sedikit rasa nervous-nya karena keberadaan Rafka disampingnya.

***

Masih ada yang baca cerita ini?
Ceritanya makin ngawur? Iya.
Ceritanya makin gak jelas? Iya.

Sorry for typos...

Keep vomment ya...

Satu vote dari kalian sangat berarti buat saya

Bye..Bye...

Ketua Kelas[END]Where stories live. Discover now