01

17.3K 668 19
                                    

Lea memasuki sebuah kelas dengan plang bertuliskan XI MIA 3 didepannya dengan ngos-ngosan. Ia mengira guru matematika wajib nya sudah datang karena semua temannya sudah tenang di dalam kelas. Dan ternyata, gurunya belum datang. Padahal, ia sudah berlari dari pintu gerbang menuju kelasnya di lantai dua.

Ia berjalan menuju tempat duduknya. Ia langsung menghempaskan dirinya di kursinya. Sedangkan Jia, chairmate-nya sekaligus salah satu sahabatnya sekaligus sepupunya. Langsung menyapanya.

"Dikejar anjing dimana lo?" Sapa Jia dengan sapaan khasnya.

"Dikejar anjing digerbang tadi. Anjir, anjingnya mirip banget sama satpam sekolah, tau gak?" Ucap Lea melayani sapaan konyol Jia.

"Itu mah bukan anjing. Tapi, emang pak satpam, oon." Ucap Jia menoyor kepala Lea.

"Udah, ah. Gue cape, gue kira Pak Rio udah masuk. Gue kapok minggu lalu telat." Ucap Lea berusaha menenangkan detak jantungnya sehabis berlari tadi.

Sembari mengatur nafas, mata Lea melirik dengan ujung matanya, seseorang yang duduk beberapa bangku di depannya. Lea segera mengalihkan perhatiannya ke arah lain saat orang itu hendak menoleh ke belakang. Beginilah keseharian Lea, mengamati dari jauh orang itu. Orang itu Muhammad Rafka, ketua kelas XI MIA 3, orang yang berhasil menarik perhatian seorang Azalea Miraya.

Lea mengalihkan perhatiannya saat Pak Rio memasuki kelasnya.

Saat Lea berjalan menghampiri kelompoknya yang sudah berkumpul.
Lea kembali teringat saat pembagian kelompok dua minggu yang lalu. Saat Jasmine, salah satu teman kelasnya yang juga selaku sekretaris kelas yang ia tau juga menyukai Rafka berada di kelompok yang sama dengan Rafka. Teman-temannya yang lain langsung menggoda mereka berdua dan itu sangat menyesakkan.

Tapi, ia sedang tidak ingin memikirkannya. Ia ingin fokus pada pelajaran yang disukainya yaitu Matematika. Apalagi ia adalah ketua kelompok di kelompoknya. Jadi ia mempunyai tanggung jawab yang besar kalo nilai teman-temannya jelek.

***

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kelas XI MIA 3 sudah sepi ditinggalkan para penghuninya. Hanya Lea yang tersisa didalam kelas. Lea hanya memainkan ponselnya dan membuka instagram. Ia sedang melihat berita tentang EXO-salah satu boyband korea favoritnya. Entah suasana hatinya benar-benar kacau, bahkan berita EXO yang sebentar lagi akan comeback dengan album baru pun tidak bisa mengubah suasana hatinya. Ia malas untuk turun ke kantin, sedangkan Jia yang biasanya selalu nempel pada Lea entah kemana.

Suara langkah kaki seseorang mengalihkan perhatian Lea dari ponselnya. Ia melihat seorang cowo yang sangat ia kenal berjalan memasuki kelas.

"Lo ngga ke kantin?" Sapa cowo itu.

"Ng...ngga, gue males turun ke bawah." Balas Lea dengan sedikit gugup.

"Lo sendiri ngga gabung sama temen-temen lo di kantin?" Tanya Lea berusaha untuk mengacuhkan detak jantungnya yang diluar batas normal.

"Gue cuma mau nyimpan buku, abis itu ke kantin lagi." Balasnya sambil memasukkan sebuah buku ke dalam tasnya.

"Ooh." Lea hanya ber-oh untuk menutupi kegugupannya.

"Gue duluan, ya."

"Ok."

Sepeninggal Rafka, Lea rasanya ingin terbang. Ini pertama kalinya mereka ngobrol berdua. Biasanya mereka hanya saling menegur dalam diskusi tentang kelas mereka.

Suasana hatinya yang tadi kacau mendadak berubah. Ia jadi seperti orang gila yang senyum-senyum sendiri.

Hanya sapaan kecil yang mungkin tak berarti bagi banyak orang namun sangat bagi seseorang yang mengharapkannya.

***

Ketua Kelas[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang