Something Wrong

27.5K 2.2K 313
                                    

Praaakk!

Suara benda jatuh membangunkan Andra. Cowok itu mengangkat kepalanya dari meja belajar sambil mengerang merasakan lehernya yang sakit. Lembar-lambar latihan soal olimpiade dan alat tulis yang bergemeletakan itu membuat Andra langsung menyimpulkan kalau ia pasti ketiduran saat sedang belajar tadi.

Mata Andra yang masih berat seketika melebar saat melihat figura yang membingkai fotonya bersama Kia sudah berada di atas lantai dan kaca benda itu pecah. Tanpa meninggalkan kursi Andra membungkuk dan mengulurkan tangan untuk meraih figura tersebut. Andra berdecak. Merutuki diri sendiri yang ceroboh. Figur itu jelas jatuh karena terdorong oleh tangannya yang mungkin bergerak tanpa sadar waktu sedang tidur.

Figura sudah berdiri di tempat yang biasa. Dan Andra masih terus memandanginya, cowok itu tampak sedikit khawatir. Karena ingat banyak orang bilang hal semacam figura tiba-tiba pecah begini adalah sebuah pertanda jelek, perasaan Andra jadi tidak enak, dari beberapa figura di meja, kenapa yang jatuh dan pecah harus figura yang memajang fotonya bersama Kia?

“Ck!” decaknya mengakhiri lamunan sendiri. “Apaan sih gue pake parno gara-gara mitos segala!” ia mengacak rambut tidak habis pikir.

Untuk mengalihkan pikiran, Andra beranjak ke kasur dan mengecek ponsel sambil berbaring. Cowok itu membuka line untuk memastikan tidak ada informasi penting dari grup kelas malam ini, juga, untuk menengok kolom perpesanannya dengan Kia yang menampilkan sisa-sisa percakapan dua hari lalu. Andra menghela napas. Baru sadar kalau dirinya begitu sibuk dengan persiapan olimpiade sampai tidak punya waktu untuk sekedar berbalas pesan dengan Kia.

Ibu jari Andra menyentuh kotak untuk menulis pesan sehingga keyboard muncul. Tapi niat untuk mengetik sebaris pesan urung ia lakukan karena yakin Kia pasti sudah tidur mengingat saat ini sudah hampir pukul setengah dua belas malam.

Meninggalkan Line, Andra beralih mengecek Whatsapp. Dibalasnya beberapa pesan masuk yang penting-penting saja. Ada dua kolom perpesanan yang Andra sematkan sehingga posisinya selalu diatas. Kolom perpesanan dengan sang mama juga dengan Kia. Foto profil Kia yang entah sejak kapan sudah berganti menarik perhatian Andra, ia terkekeh sendiri melihat pacarnya memajang foto zoom wajah dengan mata yang dijulingkan dan bibir ala ikan koki.

Keisengan melihat foto profil itu berlanjut dengan membuka asal obrolannya dengan Kia. Dahi Andra berkerut ketika sadar ada status online menyala di bawah nama ‘KiAndra'

Kok Kia online? Pikir Andra. Heran saja karena ia tahu betul kalau Kia itu bukan tipe cewek yang sering insomnia tidak jelas hanya karena berkutat dengan medsos.

Ki?

Lo belum tidur?

Akhirnya Andra betulan mengirim pesan. Untuk memastikan saja, kalau Kia membalas, itu berarti dia betulan belum tidur dan Andra merasa harus menanyakan sebabnya. Tapi ternyata tidak ada balasan sama sekali bahkan setelah Andra menunggu sepuluh menit.

Mungkin Kia udah tidur tapi Whatsapp-nya aja yang emang lagi kebuka... Andra menyimpulkan. Sekarang cowok itu tampak lega. Dilemparnya benda pipih berwarna hitam di tangannya dengan sembarangan sebelum menyambung tidur kembali.

****

Kia meletakkan tas ke mejanya sambil menguap. Alfryda yang sedang sibuk menyalin PR Nazla melirik sahabatnya yang datang-datang malah langsung tidur. “Abis ngeronda lo, Ki?” celetuknya asal. Maksudnya tentu saja mengajak Kia bercanda.

Tapi Kia terlalu mengantuk untuk menuruti humor receh Alfryda. Cewek berkuncir kuda itu hanya menggerakkan tangan malas untuk menyuruh teman sebangkunya diam. Kia bersyukur kali ini ocehan Alfryda tidak bersambung lagi.

Pal In LoveWhere stories live. Discover now