"BODO AMAT! buang-buang energi buat khawatir."

"Yer, ke sambet apa sih dari tadi senyum mulu sambil liatin hp? Kurang makan sabun lo?" celetuk Joy bingung sama kelakuan Yeri

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Yer, ke sambet apa sih dari tadi senyum mulu sambil liatin hp? Kurang makan sabun lo?" celetuk Joy bingung sama kelakuan Yeri. Seharian ini Yeri tuh bawaannya senyum mulu, gak ada yang lucu aja malah ketawa sambil liat HP-nya. Joy jadi penasaran jangan-jangan... Jangan suudzon, batin Joy.

"Gak papa kok," sahut Yeri. 

Joy makin curiga. "Sini deh, gue juga mau liat! apa sih yang lo senyumin." Dia lalu merampas HP Yeri dengan paksa.

Yeri tiba-tiba kaget. Gimana, engga? Joy rebutnya cepat banget, baru aja kedip HP-nya Yeri udah pindah tangan.

"Joy! jangan!"

"Gue pinjem bentar, pelit amat lu."

"Tapikan itu privasi gue!"

"Yah... Pakai kode segala. Bukain!"

"Kaga, males," ucap Yeri sok ngambek.

"Dasar lo bocah ngambekan!" ejek Joy sembari mengembalikan HP yeri.

Yeri hanya memajukan bibirnya, kesal.

Selesai dengan Yeri. Joy mengalihkan perhatiannya pada Rose yang sibuk memikirkan sesuatu. "Lo juga kenapa, Rose?" tanya Joy. Joy heran geng-nya hari ini gak kayak biasanya. Biasanya ada aja yang mereka lakukan, entah membully adek kelas, kelahi dengan geng bts, atau ngerusuhin kantin. Tapi hari ini mereka semuanya hanya diam di kursi masing-masing, gak seperti geng blackvelvet pada umumnya.

"Gue bingung, Joy," ucap Rose sambil menompang dagu di tangan kirinya.

"Bingung kenapa?"

"Gue udah terlalu lama tinggal sama Irene." Mumpung lagi gak ada Irene, Rose berniat untuk berbagi perasaannya.

"Terus?"

"Gue kaga enak elah, makan tidur di rumahnya mulu. Kaga mungkin kan gue selamanya tinggal di rumah dia. Kalau gue keluar dari rumah Irene, gue bakal tinggal di mana... itu yang dari tadi gue bingungin."

"Kenapa gak pulang aja ke rumah lo sendiri sih. Punya rumah, kan?"

"Ya punyalah, bego! Sumpah ya gue gak tahan sama ortu gue. Kelahi mulu, peduli sama gue aja engga. Buktinya sampai sekarang mereka gak ada cariin gue tuh. Benaran terasa terbuang gue." Rose sedikit menahan air mata yang gak pengen dia keluarin. 

Melihat mata Rose yang berkaca-kaca, Joy berusaha menyabarkan dengan mengelus-elus punggung Rose sembari berucap, "Lo mesti bersyukur karena masih punya orang tua. Sedangkan gue, ngeliat mereka aja gak pernah," ungkap Joy dalam. Ingin rasanya dia membantu Rose karena dia tau bagaimana perasaan saat tidak mendapatkan kasih sayang. Tapi dengan apa juga Joy membantu, dengan cara menyuruh Rose tinggal dengannya? dengan Hoseok juga? Itu gak mungkin, sama aja dia gali kubur sendiri.

Dumb-Dumb ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon