LOVABLE BAD BOY-35

125K 8.1K 158
                                    

AUTHOR

"ANJING, BABI, BADAK, MONYET, GAJAH, SINGA, NYING-NYING, KAMVREET, JAHAAT!"

Mendengar umpatan Kayla, yang terdengar memekakkan telinga, membuat Dava hanya memejamkan matanya, jengah.

"Aaaarrgggh! Gue gak nyangka Nathan masih sayang sama Karissa! Cewek keparat!" umpat Kayla, lalu melemparkan bola oranye yang semula dipeluknya ke arah ring.

"Hik, gue benci sama Nathaaaan! Tapi gue juga sayaaang sama diaa!" Kayla mengusap air matanya, dan berlari mengambil bola basketnya.

"Dasar Karissa anjing! Cewek iblis! Perusak hubungan orang! Cewek kegatelan! Gue pengen bunuh lo, Astagaaa!"

"Haha, tapi gak semudah itu ya, elo bisa ngambil Nathan dari gue. Helloo, gue Kayla Dominique Hardjanto, dan Nathan adalah cowo gue! Hik, gue gak bakal biarin cewek matre kayak lo milikin Nathan. Cabe!" racau Kayla, di tengah lapangan basket.

Dava, yang sejak tadi hanya duduk di pinggir lapangan, sambil mengawasi tingkah Kayla pun hanya bisa menahan tawanya. Kayla terlihat konyol, tapi menggemaskan bagi Dava.

Drrtt.. Drrtt..

Nathan is calling..

Melihat nama pemanggil itu, sontak membuat Dava menegakkan tubuhnya, sebelum bangkit dari posisi duduknya dan menjauh dari lapangan.

"Halo, Nath." Dava berdiri di balik pilar sekolah, sambil sesekali mengintip ke arah Kayla, yang masih sibuk berlari ke sana ke mari dengan bola basketnya.

"Dav. Lo lagi sama Kayla, gak? Kayla ngilang dari pesta, gue udah pergi ke rumahnya tapi gak ada." Nathan terdengar frustasi, di ujung sana.

"Kayla sama gue. Lo gak usah cemas."

"Kasih tau tempatnya. Gue susul ke sana."

"Jangan! Gak usah," Dava memijit pangkal hidungnya.

"Kenapa! Kenapa gue gak boleh nyusul cewek gue sendiri!?" teriak Nathan.

"Tenang, Nath. Cerinya panj—"

"ANJING!" Dava memejamkan matanya, sambil meringis kecil, saat mendengar suara teriakan Kayla dari kejauhan.

"Itu suara Kayla 'kan, Dav?!" tanya Nathan, yang membuat Dava menghela nafasnya, "Iya, itu suara Kayla. Nath, sorri. Gue harus tutup teleponnya." Kata Dava, lalu buru-buru memutus sambungan teleponnya.

Dava melangkah kembali ke arah lapangan basket, dan menghampiri Kayla, yang masih asik melampiaskan kemarahannya.

"Kayla, udah malem. Gue anter elo pulang." kata Dava, sambil mengambil bola basketnya, dan menarik lengan Kayla pergi dari lapangan.

"Hik, gue gak mau pulang! Siniin bolanya! Gue masih pengen main basket!"

Dava menatap nanar ke arah penampilan Kayla, yang sangat berantakan. Rambut acak-acakan, maskara luntur di bawah mata, lipstick hilang, dan hidung merahnya.

"Lo harus pulang, Kayla. Kak Bara pasti kelimpungan nyariin elo." bujuk Dava, yang membuat Kayla terdiam.

"Gue gak mungkin pulang dengan keadaan kayak begini. Babang bisa mikir yang enggak-enggak." Kata Kayla, melunak.

"Uhm, lo bisa bersihin diri di rumah gue—"

"What?! No, gue gak pernah ke rumahnya cowok!" potong Kayla, yang membuat Dava menghela nafas kasar.

"G-gak, di rumah gue ada nyokap kok. Jangan nethink!"

Mendengar ucapan Dava, membuat Kayla ber'oh' ria, "Yauda. Ayo,"

Lovable Bad Boy Where stories live. Discover now