LOVABLE BAD BOY-13

185K 14.2K 283
                                    

AUTHOR


Plak!

"Buang rokok kamu, Nathan!"

Nathan tersenyum miring, saat melihat wajah merah Gerald, yang baru saja memergoki nya merokok di balkon kamar Jessie. Nathan datang ke sana, karena ditelepon Jessie untuk membantunya mengerjakan tugas.

"Atau Papa akan mengeluarkan kamu dari sekolah?!" Gertak Gerald, berusaha terlihat menakutkan di hadapan putranya.

"Silakan, kalau anda berkenan." Ucap Nathan tenang, lalu menyesap kembali ujung rokoknya.

"NATHAN!"

"Ibaratnya saya meminta anda meninggalkan istri muda anda, lalu kembali kepada istri sah anda, tidak bisa, 'kan?" Ucap Nathan, membuat Gerald terdiam.

"Kalau kita membuat suatu kesepakatan, bahwa saya tidak akan merokok, saya akan kembali menjadi Nathan putra Gerald Tanubrata, dan anda meninggalkan Karissa dan membawa mama saya yang sedang tidak sadar itu pulang ke rumah nya, bagaimana?" Tanya Nathan, membuat Gerald bungkam seketika.

"Kamu—"

"Tidak bisa? Baik, saya tidak memaksa kok." Potong Nathan, lalu berjalan pergi dari hadapan Gerald, yang mengepalkan tangannya.

Kenapa dia tetap keras kepala seperti ini?. Pikir Gerald, dengan menghela nafas kasar, menatap punggung tegap Nathan yang kini sudah menghilang, di balik pintu kamar Jessie.

***

Kayla tengkurap di tempat tidur, sambil memasang earphone di telinganya.

In my dreams you're with me, we'll be everything I want us to be, and from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time~

"Kay! Makan malam dulu!" seru Lira, sambil mengetuk pintu kamar Kayla dua kali, membuat Kayla melepaskan earphone nya dan menoleh ke arah pintu.

"Gimana, ma?!" tanya Kayla, karena tidak mendengar perkataan mamanya.

"Makan malam! Udah di tunggu sama papa, sama Bara juga di bawah."

"Ooh, oke, tunggu sebentar ma!" Teriak Kayla, lalu turun dari tempat tidur, segera membuka pintu dan melangkah turun ke meja makan.

"Nah ini, si dedek emesh akhirnya keluar kandang juga." Ucap Bara, sambil menyeringai ke arah Kayla, membuat Kayla hanya mendengus pelan.

"Cih, si babang posesif tumben bisa makan di rumah, biasanya juga minggat sama komplotannya." Balas Kayla, lalu menarik kursi di sebelah Bara.

"Udah udah, mau makan kok ya ribut terus," Ucap Lira, membuat Kayla dan Bara meringis, lalu mulai mengambil nasi yang telah terhidang di atas meja.

"Kay, bagaimana? Sudah kapok belum atas perbuatan kamu?" Tanya Riyan, sambil menatap Kayla, membuat Kayla sontak mendongak.

"Hah?" Tanya Kayla, belum ngeh.

Bara menyenggol lengan Kayla, membuat Kayla langsung ingat. "Ooh, iya, udah kapok buanget, pa!"

"Tapi, tumben kamu tidak mengeluh sama sekali atas hukuman yang papa berikan, kamu kan tidak bisa hidup tanpa uang," tanya Riyan, sambil menatap Kayla penuh selidik.

"Eh—uhm, Kayla.."

"Kayla kerja paruh waktu, Pa." Sela Bara, yang berhasil membuat Riyan tersentak, begitu juga Lira.

"A-apa benar, Kay?" Tanya Riyan, sambil menatap Kayla dengan tatapan mengintimidasi.

"Ii-iya dong, Pa!" Dusta Kayla, sambil menginjak kaki Bara, karena ucapannya.

Lovable Bad Boy Where stories live. Discover now