LOVABLE BAD BOY-29

149K 9.8K 244
                                    

AUTHOR


Sore ini, Nathan dkk berkumpul di Kafe Violatte untuk membahas persoalan penting mengenai kembalinya Karissa.

"Lo sih, geblek." Ucap Satria, membuka suara.

Mendengar ucapan Satria, membuat Nathan hanya menghela nafas kasar, sambil membuang pandangannya ke arah luar Kafe.

Sementara Dava yang duduk di seberang Nathan pun hanya menyimak, sambil pura-pura sibuk dengan handphone nya.

"Kok bisa-bisanya lo bawa si nenek sihir ke apartemen elo? Heran, gue." ucap Andre, sambil menatap Nathan.

"Dia pingsan, gue juga gak tau kalo Kayla bakal dateng." kata Nathan, dengan suara datar.

"Lo gak berpikir kalo itu cewek cuman akting? Akh! Lo si gak pernah baca novel!" kesal Satria, yang membuat semua mata memicing ke arahnya.

"Apa hubungannya sama baca novel, Sat?" tanya Andre, dengan sebelah alis terangkat.

Satria mendengus pelan, "Ahelah, biasanya di novel itu konflik terbesar dalam sebuah cerita cinta adalah masa lalu. Kalo udah banyak kasus hubungan hancur gara-gara mantan, harusnya lo bisa cegah itu dong, Nath!" cerocos Satria, dengan memasang wajah dramatisnya.

Andre manggut-manggut mendengar tuturan Satria, sementara Dava hanya terkekeh pelan. Berbeda dengan Nathan yang hanya diam, membeku.

"Sekarang gue harus apa?" tanya Nathan, sambil mengacak jambulnya frustasi.

"Minta sumbangan! Ya minta maaf lah, Nathan!" kesal Satria, yang membuat Nathan mendengus pelan.

"Udah, tapi dia gak maafin."

"Lo mau nyerah gitu aja?" tanya Dava, yang membuat semua mata memandang ke arah Dava. Begitu juga Nathan.

"Lo pikir sekarang Kayla lagi seneng dan bangga karena gak maafin lo? Sebagai pihak yang salah, lo seharusnya kejar dan minta maaf sampai dia maafin lo. Bukannya diem aja, kayak robot." Cerocos Dava, sarkas.

Mendengar ucapan Dava, membuat emosi Nathan tiba-tiba naik. Cowok tersebut bangkit dari kursinya dan mencengkeram kerah kemeja Dava, membuat suasana langsung riuh.

"Weeeett! Nath, Nath, stop Nath!" ucap Andre, menengahi.

"Gak perlu lo bilangin gue juga udah ngelakuin, Dava! Lo jangan sok pinter!" sentak Nathan, dengan rahang mengeras.

Dava, yang masih dalam posisi duduk dan kerah seragamnya yang ditarik kasar oleh Nathan, pun hanya tersenyum miring.

"Lo bahkan gak tau bahwa ada cowok lain yang nenangin dia. Lo pacar yang payah, Nath!" kata Dava, dengan sengaja memancing kemarahan Nathan.

Mendengar perkataan Dava, sontak membuat tubuh Nathan menegang. Cowok lain? Siapa?. Pikir Nathan, frustasi.

Perlahan, Nathan melepaskan cengkeramannya, lalu mengusap rambutnya kasar, sebelum melangkah pergi dari hadapan ketiga temannya.

"NATHAN JANGAN PERGI WOI! ELAH, GAK JADI DITRAKTIR!" Satria mencak-mencak, yang membuat kedua temannya hanya menatapnya kesal.

"Gue yang bayar, santai aja." kata Dava, tenang.

***

"Selamat datang di toko bunga Florish,"

Nathan berdiri di depan meja kasir, dan menatap lurus ke arah perempuan dengan kuncir kuda tersebut.

"Mau beli bunga untuk pacar, kak? atau.. untuk keluarga?" tanya perempuan tersebut, dengan pipi merona saat matanya menubruk bola mata hanzel Nathan.

Lovable Bad Boy Where stories live. Discover now