LOVABLE BAD BOY-19

Start from the beginning
                                    

Nathan sejak tadi tersenyum, lucu, karena chat ketiga cewek tersebut, yang membicarakan tentang 'Othan'. Dan yang paling membuat pipi Nathan menghangat adalah bahwa Kayla 'sangat' menyukainya.

Nathan menyentuh bibirnya yang tadi pagi bersentuhan lagi dengan bibir merah muda milik Kayla, yang rasanya manis bagi Nathan.

"Gue harus lakuin sesuatu." Gumam Nathan, lalu bangkit dari posisi duduknya, dan menelepon seseorang.

******

Tin Tin!

Kayla yang baru saja selesai melepaskan roll di rambutnya, langsung membuka gorden kamarnya, karena penasaran dengan siapa yang menyalakan klakson di depan rumahnya.

"Nathan?!" pekik Kayla, dengan senyuman mengembang.

Tok Tok!

"Kayla! Udah ditungguin temen kamu di bawah!" Kayla buru-buru menyambar tas sekolahnya, lalu menyemprotkan parfum di sekujur tubuhnya, dan membuka pintu kamar.

Cklek.

"Udah ditungguin temen kamu yang nolongin kamu waktu itu." kata Lira, di depan pintu kamar Kayla, yang sudah dibuka oleh si empunya kamar.

"Iya, Ma. Ini, mau turun. Hehe." Kekeh Kayla, lalu menyalim tangan Lira, sebelum turun, menemui Pangeran berkuda putihnya.

"Tapi, kamu belum sarapan, Kay." Ucap Lira, sambil mendampingi Kayla menuruni tangga.

"Itu 'kan udah biasa, ma." Jawab Kayla, enteng.

Lira pun hanya diam, setelah Kayla mengucapkan hal tersebut.

Saat Kayla sampai di pijakan tangga terakhir, Nathan yang duduk di atas sofa ruang tamu bersama Riyan dan Bara pun menatap Kayla dengan tatapan kagum.

Sementara Bara, cowok itu hanya melirik ke arah Nathan dan Kayla bergantian, lalu menggelengkan kepalanya, jengah.

"Udah! Gak usah tatap-tatapan gaje kayak gitu! Kayak film India aja." decak Bara, sambil memutar bola matanya malas, yang sontak membuyarkan lamunan kedua insan tersebut.

Riyan dan Lira hanya terkekeh-kekeh, seakan sedang bernostalgia saat melihat kelakuan Putrinya dan Nathan.

"Sudahlah, Bara. Kayak kamu nggak pernah aja." bela Riyan, yang membuat Bara mencebikkan bibirnya.

"Gak pernah!" sangkal Bara, yang membuat Kayla nyinyir.

"Pa, Ma, aku sama Nathan mau pamit ke sekolah dulu, ya." ucap Kayla, sambil mencium tangan Papa, lalu mama nya. Nathan pun melakukan hal yang sama.

"Hati-hati, ya. Kalau Kayla ngomong jorok, sumpel aja mulutnya." Canda Riyan, yang membuat Nathan hanya tersenyum canggung, sambil melirik ke arah Kayla yang mencebikkan bibirnya.

"Kayla udah tobat, ma, pa. Kalian harusnya ngasih pesennya ke Babang. Dia sering ngomong jorok." Kata Kayla, yang membuat Bara memelototkan matanya ke arah Kayla.

"Udah, udah, Kayla, Nathan.. silakan berangkat. Nanti kalian telat loh." Kata Lira, yang membuat Nathan mengangguk, lalu tanpa sadar menautkan jemarinya dengan jemari Kayla dan menariknya lembut keluar rumah.

Mendapat perlakuan tersebut, sontak membuat hati Kayla menghangat, dan perutnya terasa geli.

Nathan membuka pintu penumpang untuk Kayla dan menutupnya kembali, saat Kayla sudah memasuki mobil tersebut. Kayla hanya bisa diam, tanpa menurunkan senyumnya sedetik pun.

Nathan sudah duduk di kursi kemudi, sambil memasang seat belt nya, lalu melajukan mobilnya menuju sekolah.

"Kok gak bilang kalo mau jemput?" tanya Kayla, sambil merapikan rambutnya, yang belum disisir dengan sempurna.

"Biar surprise," jawab Nathan, sambil mengerling ke arah Kayla, yang membuat Kayla salah tingkah.

"Gak usah kedip-kedip kayak lampu disko!" ucap Kayla, sambil membuang pandangannya ke arah samping.

"Tapi lo suka." Kayla menoleh ke arah Nathan, lalu memukul pelan lengan kekar Nathan, dengan tangannya, "Siapa bilang gue suka?" elak Kayla.

Nathan hanya tersenyum, sambil sesekali melirik ke arah Kayla yang terlihat melamun.

"Kenapa?" tanya Nathan, dengan menaikkan sebelah alis tebalnya.

Kayla menghela nafas kasar, "Handphone gue ilang, Than. Aduuuhhh, gue takut banget kalo akun sosial media gue di bajak, terus disebarin foto-foto aib gue, atau nyebarin—ASTAGA!"

Mendengar jeritan Kayla, sontak membuat Nathan langsung menginjak pedal rem dalam-dalam, hingga mereka terhuyung ke depan.

"NATHAN!" teriak Kayla, histeris.

"Sorry, sorry." Ucap Nathan, lalu melajukan kembali mobilnya. "Tadi ngapain jerit-jerit?" tanya Nathan, yang membuat Kayla meraup wajahnya, frustasi.

"Gue takut kalo handphone gue ditemuin sama salah satu murid Nusa Bangsa. Argghh, hancurlah gue!"

"Hancur? Emangnya di dalam handphone elo ada apanya?" pancing Nathan, sambil sekuat tenaga menahan tawanya.

"Ada.. ya ada banyak rahasia nya! Ada.."

"Oh, elo suka koleksi foto ehem-ehem ya?" tanya Nathan, sambil menyeringai ke arah Kayla, yang membuat cewek itu melotot.

"No! Gak lahh!"

"Terus, kenapa gusar banget?"

"Namanya juga handphone, Than. Itu benda privacy banget!"

"Ohh, gitu." Kekeh Nathan, sambil kembali fokus pada jalanan. Handphone elo ada di gue, Kayla. Batin Nathan, sambil tersenyum sendiri.

Sementara Kayla, masih saja gusar. Kalau handphone nya ditemukan salah satu fans Nathan, sudah pasti hari ini dia akan dilabrak ramai-ramai dan disekap di kamar mandi. Shit!

*****

A/N :

Aneh ya? Maklumin aja ya wkwk

Fast updatee karena hari ini terakhir liburan. Habis ini pasti bakalan sibuk karena harus rajin belajar gara-gara ranking author turun huaa

Tapi kalo ada waktu luang aku bakal tetep update hihihi.

Oke, makasih untuk 2 k readers nya yaaah, keep reading..

Jangan lupa VOTE dan Komentar tentang cerita ini juga boleh.

Thanks, readers..

See you on the next chapterr ,bakalan ada surprise kecil2an dari my honey Nathan.

Lovable Bad Boy Where stories live. Discover now