TUJUHBELAS - FETSIF

186 29 4
                                    

"Jadi beneran gratis, Pak?"

"Iya. Bapak juga tadinya tidak percaya."

"Emang kapan, Pak, acaranya?"

"Rencananya Senin depan."

TEEETTT... TEEETTT... TEEEEETTTTT...

"Gileee juga Bu Rina dapet suami konglomerat gitu..." kata Dito sambil mengunyah nasi goreng bekalnya dari rumah.

"Ngomongnya ntar kali kalo udah ketelen." Meli menatap Dito jijik.

"Gini-gini suka, kan, Mel?" Dito menggoda Meli.

"IDIHHH NAJISSS!!!"

"Lu berdua jadian, gue ketawa guling-guling." Darrel menunjuk mereka berdua sambil tertawa-tertawa kecil.

"Ehhh, guys, kemaren gue dikirimin foto wismanya si Rina sama Kak Nes." aku menunjukkan ponselku kepada mereka.

"Gileee... Ada kolam renangnya, cuyyy..." kata Steffan sambil menepuk bahu Darrel dan Dito.

"Ada perpustakaannya juga... Keren abisss..." kata Fio kegirangan.

"Beb, kamu jangan belajar terus. Mending kita renang, yuk, Fi." Steffan merangkul bahu Fio.

"Please, ya, Stef. Terserah gue, lah, mau ngapain juga." Fio meninggalkan kami berlima, disusul oleh Steffan. Oke. Tinggal berempat.

"Fiii!!! Mo ke manaaaa...!!!" Meli berusaha menyusul, aku mencegahnya.

"Biarin tenang dulu, deh, Mel. Urusan mereka berdua lagian..." kataku.

"Aduh, kalo berantem terus gini, bisa-bisa mereka putus, lho..." cemas Meli.

"Kayaknya kita harus bantu mereka biar akur lagi." aku menaruh tanganku di dagu, berusaha berpikir.

"ITU DIA! Gue tau." kata Darrel tiba-tiba berdiri, bagai lampu bohlam cerah keluar dari kepalanya.

"Tau apa, Rel?" kata Dito, masih berusaha menghabiskan nasi gorengnya. Ini anak makannya lama juga, ya.

"Gimana kalo pas di wisma, kan, ada acara prom, kita bikin, deh, gimana caranya supaya mereka berdua, terus ngobrol, terus akur lagi, deh." kata Darrel.

"Ide bagus, Rel!" aku bersalaman dengan Darrel.

TEEETTT... TEEETTT... TEEEEETTTTT... 

"Ya udah, nanti kita buat multichat aja. Kita rancang lagi." kata Meli bersemangat.

"Bye, Rel." kataku melambaikan tangan pada Darrel.

"Bye, Ta, Mel, Dit!" Darrel menuju ke kelasnya.

Jadi, dari kami berenam, Fio dan Darrel IPA --kelasnya di lantai bawah--. Aku, Meli, Steffan, dan Dito IPS --kelasnya di lantai atas--.

---

Hari Senin pun tiba. Hari ini kami menuju ke... WISMA RIRIS --Rina dan Harris, nama suami Bu Rina, guru matematika kami, entah kenapa aku selalu tertawa bila mendengar singkatannya.

Mulai dari bus, makan dan tempat tidur untuk 3 hari 2 malam, semuanya gratis --Natalia Tanusaputra senang gratisan--.

#Fio-Darrel Story

"Eh, Fi, gue boleh duduk sebelah lu?" kata Darrel.

"Boleh, Rel." Fio tersenyum seperti biasanya.

"Tumben duduk sendiri aja. Ga sama Evelyn atau Dita?"

"Tuh, mereka, kan, duduk bareng. Gue ga ada temen deket lagi."

"Owww." Darrel membulatkan mulutnya.

"Lu juga tumben ga sama Steffan ato Dito?"

"Kan, mereka IPS, Fiona..."

"O, ya, lupa ingatan gue..." Fio menepuk jidatnya frustasi.

"Kesepian pisah sama Steffan, yak?"

"Ih, apasih. Dia, tuh, ga penting tau gak." Fio melipat tangannya, melihat ke jendela.

"Jangan marah, dong. Emang kenapa, sih?" Darrel diam-diam menyalakan perekam suara di ponselnya.

"Dia, tuh, ya, ga dewasa banget orangnya. Kerjaannya main game aja. Sama pelajaran aja ga bisa tanggung jawab, ga ada perhatian sama sekali. Gimana sama pacarnya coba?"

"Lha, terus napa lu terima dia dari awal?"

Fio menghela napasnya.

"Lu tau, kan, dulu gue suka sama lu (silakan baca Nada Nadiku gengz! #promosi). Terus gue jadi ngejauhin Natalia, Meli. Dateng, deh, si Steffan. Dia perhatian sama gue, dan akhirnya buat gue juga jadi baikan lagi sama kalian-kalian. Dia nembak gue. Gue terima."

"Eh, Fi, tapi sorry, nih. Steffan bukan cuma buat pelarian, kan?" kata Darrel lembut, takut membuat suasana yang canggung.

"B... Bukan, kok... Gue bukan yang mainin perasaan orang kali, Rel..." kata Fio sambil tertawa-tertawa kecil.

"O, ya, btw, nih, coklat dari Steffan." Darrel menyerahkan sebatang coklat ke Fio --sebenarnya itu coklat dari kami--.

"Dari Steffan? Beneran?"

"Eh, udah sampe, Fi. Turun, yuk."

"Steffan ngasih coklat?" kata Fio sangat kecil, seperti bicara pada diri sendiri.

#Nata-Meli-Dito-SteffanStory?
To be continued...

NADA NADIku 2Where stories live. Discover now