PROLOG

1.7K 72 0
                                    

"Apa yang lo mau? kenyataannya memang seperti itu Ald, gue gak ada apa apa sama dia. Tolong percaya... dan jangan lagi menanyakan pertanyaan itu!" (Namakamu) memohon. Air matanya semakin deras mengalir.

Aldi meraih pundak (Namakamu) seraya memeluk erat tubuh (Namakamu). Kemejanya Ia biarkan basah oleh air mata kekasihnya.

"Selama ini gue selalu berusaha untuk jaga perasaan lo Ald" Ucap (Namakamu) yang masih terisak dalam pelukan Aldi.

Aldi mengusap rambut (Namakamu) yang masih berada di pelukannya, seraya memejamkan matanya erat. Ia merasa sangat bersalah kepada kekasihnya. Namun Aldi tak mampu mengeluarkan kata- kata lagi.

"Aku mencintaimu Ald, dan berusaha untuk tetap mencintaimu" Ucap (Namakamu) lagi, menahan rasa sesak yang membelenggu di dadanya.

"Apa untuk sekedar mencintaiku terasa begitu rumit bagimu, (Namakmu)?" Aldi melontarkan kalimatnya dengan asal. Dan menyesal telah mengeluarkan pertanyaan bodoh tersebut.

(Namakamu) yang masih tak beranjak dari pelukan Aldi menggeleng, "Pertanyaan- pertanyaan mu itu lah yang membuat semuanya terasa sulit. Jadi aku mohon bantu aku dengan tidak menanyakan hal itu lagi." jawabnya bertubi- tubi.

"Aku jelas tidak bisa mengiyakan permintaanmu itu (Namakamu). Bagaimana bisa aku tenang, sedangakan di dalam otak ku terus memaksa untuk menagih jawaban." Aldi tetap bersikukuh, "Dan aku rasa yang membuatmu sulit mencintaiku bukan karena pertanyaan- pertanyaan dariku, melainkan ada orang lain yang masih memenuhi pikiranmu selama ini." Aldi tetap bersikukuh.

"Kamu menuduhku berselingkuh? bagus!" (Namakamu) beranjak dari pelukan Aldi dan kembali duduk menjauhi kekasihnya.

"Bukan, aku tidak menuduhmu berselingkuh. Aku hanya mengutarakan apa yang aku rasakan selama ini"

"Dan yang kamu rasakan adalah aku sedang BERSELINGKUH? lalu apa bedanya dengan kau menuduhku? kau tetap saja seperti itu Ald" Emosi (Namakanu) kembali tersulut. Air matanya masih sama derasnya dengan sebelumnya.

"Bukan begitu (Namakamu), aku hanya ingin kamu jujur kalau sebenarnya ada pria lain yang sedang kau pikirkan. Bukan berarti aku menuduhmu selingkuh" Jawab Aldi lagi.

"Aldi.. aku harus jujur bagaimana lagi? apa selama ini ucapanku terdengar bohong di telingamu? bagaimana bisa kamu mencintaiku sedangkan kau sama sekali tak mempercayaiku." Nada bicara (Namakamu) halus, namun tak menghilangkan kesan kekesalan terhadap Aldi.

"Bagaimana dengan Iqbaal? apa kamu tidak menyadari bahwa belakangan ini sikapmu berubah? apa kau tidak berpikir bahwa aku menyadari perubahan sikapmu? dan apa kau tidak tahu bagaimana tersiksanya melihat kekasih sendiri memikirkan pria lain? kamu memang tak pernah bercerita (Namakamu), namun aku cukup mengerti semuanya. Kau selalu berbohong tentang ini. Apa pantas aku diam melihat kekasih sendiri menaruh sebagian hatinya pada pria lain?" Tanya Aldi. Aldi terus menerus menyerang (Namakamu) dengan pertanyaan yang sangat memekakkan telinga (Namakamu), entah dari mana Aldi tahu tentang semuanya. Namun Aldi merasa puas dengan pertanyaannya tersebut. Dan kemudian menyesal.

___________

Hai sebelumnya salam kenal. Semoga kalian suka membaca cerita ini, jangan lupa untuk voted dan comentnya yaa. Selamat membaca part selanjutnyaa :)

@alvianrak

IDOL KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang