PART 33

2.2K 210 30
                                    


Author's pov

"Nenek, aku mohon! Amber adalah anak eomma, berarti darah nenek juga mengalir ditubuhnya." Eric terus bersimpuh memohon kepada neneknya, agar mau menemui Amber dan mengatakan bahwa merekalah keluarga kandungnya.

Sang nenek hanya diam, kata-kata cucu kesayangannya sangat menusuk hatinya. Benar juga yang dikatakannya, secara tidak langsung itu menyinggung bahwa ia tidak boleh melampiaskan kemarahannya kepada Amber.

...

#Flashback on

Tangisan sang bayi menggema didalam ruangan, dengan beberapa suster dan dokter yang sedang berusaha menyelamatkan nyawa seorang yeoja.

Ibu dari yeoja tersebut menunggu diluar ruangan bersama seorang anak kecil.

Anak kecil tersebut hanya menangis menanti kabar akan kondisi eommanya yang berada diujung tanduk saat ini.

"Eric. sebagai anak namja, kau harus kuat. Nenek selalu bersamamu." meski berkata dengan wajah yang tegar, hatinya tidak bisa membohongi betapa ia merasa sedih, kesal, marah, benci kepada seseorang yang telah meninggalkan putrinya dalam kondisi seperti ini.

Namja yang dari dulu tidak pernah ia harapkan untuk menjadi seorang menantu.

Setelah sekian jam usaha yang dikerahkan oleh dokter dan suster di ruangan tersebut, Namun takdir berkehendak lain.

Melihat pintu mulai terbuka, yeoja paruh baya dan anak kecil tersebut bergegas menghampiri dokter yang sedang keluar dengan raut kecewa diwajahnya itu.

"Maaf, kami sudah berusaha semampunya, namun Tuhan lebih menyayangi dengan memanggilnya terlebih dulu."

Setelah menyampaikan berita duka tersebut, dokter meninggalkan dua orang yang sudah tidak bisa menahan air matanya. Mereka menangis sejadinya, hingga beberapa suster keluar membawa jenazah yeoja tersebut keruang lain.

Suster Terakhir keluar dengan membawa seorang bayi yeoja yang masih menangis.

"Nyonya, ini cucu anda, dia sangat manis." Ujar sang suster ramah sembari menyerahkan bayi yeoja tersebut kearah yeoja yang menatapnya dengan sinis.

Yeoja tersebut merasa bayi dihadapannyalah yang menyebabkan putrinya meninggal, sehingga mulai saat ini ia membenci dan tidak mau melihat bayi tersebut.

"Jauhkan dia dariku, dia telah menyebabkan putriku meninggal." Teriaknya sambil menggendong anak namja didepannya.

Anak namja yang bernama Eric tersebut mulai mencerna apa yang dikatakan oleh neneknya, dan dia berpikir bahwa neneknya benar, eommanya pergi setelah melahirkan bayi tersebut.

"Tapi.." suster tersebut bingung ingin berkata apa. ia pikir, yeoja paruh baya didepannya mempunyai pola pikir yang sempit.

"Berikan saja kepada orang yang menginginkannya." setelah itu nenek dan cucunya tersebut berlalu meninggalkan suster yang masih berdiri didepan pintu ruangan tersebut.

...

Seiring berjalannya waktu, Eric mulai menyadari bahwa dirinya telah salah membenci Amber, tentu saja semua yang terjadi bukanlah salah adiknya itu.

Ia mulai membujuk neneknya agar mau memberitahu hal yang sebenarnya kepada Amber. Meski sulit, ia terus mencoba hingga neneknya tersebut mau merubah sifat keras kepalanya.

Flashback end#

...

"Apapun yang terjadi dulu, biarlah itu menjadi kenangan. Kesalahan yang Appa lakukan bukanlah salah Amber."

My Other Half (Complete)Where stories live. Discover now