PART 6

2.7K 292 10
                                    

Author's pov

"hai . . . Krystal." sapa Amber dengan senyum dorkynya.

Krystal menatap Amber dengan tatapan heran dan penasaran. heran, kenapa Amber bisa ada disini.

"owh iya. . . dia juga bersekolah disini. . . aku lupa." batinnya.

penasaran, sejak kapan Amber duduk disini. apakah ia mendengar semua percakapan antara dirinya dengan Luna dan Sulli. tatapan Krystal sulit untuk diartikan.

hening. sampai Luna mencoba mengusir suasana canggung diantara mereka.

"ehemmm. . . sepertinya kalian butuh bicara berdua. aku dan Sulli akan ke kelas terlebih dulu." sambil menarik tangan Sulli kemudian menuruni tangga untuk mengikutinya kembali ke kelas.

"aku minta maaf. aku tidak bermaksud untuk . . ." Krystal mulai duduk disamping kiri Amber. Belum selesai Krystal bicara, Amber memotong ucapannya.

"bisakah lupakan hal itu. Anggap aku tak pernah mempermasalahkannya. Hanya nikmati pemandangan yang ada." ucap Amber tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan atas atap.

Amber memalingkan wajahnya "Soal panggilan 'stupid', bisa kau gunakan. Aku akan terbiasa mendengarnya." lanjutnya yang kini menatap dalam mata Krystal sambil tersenyum manis.

sesaat Krystal terpesona akan tatapan dan senyum Amber. Kemudian dibalasnya tidak kalah manis. Ia kini mengikuti arah pandangan amber kepemandangan yang ada didepannya.

"sejak kapan kau menyukai tempat ini?" tanya Krystal.

"sebenarnya aku baru tahu tempat ini kemarin. Setelah sepulang sekolah, aku mengikutimu sampai kesini." jawab Amber.

"aku baru tahu kau ini punya bakat sebagai seorang penguntit. aku bahkan tidak tahu bahwa kau mengikutiku." jelas Krystal dengan ekspresi sinisnya.

"..." Amber hanya diam.

Tiba-tiba Amber merasakan berat dipundak kirinya. Ternyata Krystal menyandarkan kepalanya karena ia merasa mengantuk.

Cukup lama Krystal tertidur di bahu Amber. Amber melihat jam menunjukan bahwa istirahat akan segera berakhir.

***

Krystal's pov

kurasakan tangan yang membelai pipiku pelan. Sangat nyaman belaiannya. Sampai akhirnya aku membuka mata dan kulihat wajah yang tampan sedang memperhatikanku.

Oh tidak . . . Aku ketiduran dibahu Amber. bahunya pasti terasa sakit karena telah membiarkan aku membebaninya sedari tadi.

Kuusap mataku yang belum terbuka dengan sempurna. Efek tidur yang cukup lama ini membuat nyawaku beterbangan ke berbagai penjuru, dan aku sedang mencoba untuk mengumpulkannya kembali.

"Butuh waktu yang lama ternyata untuk membangunkanmu." ujar Amber beranjak lalu mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.

nyawaku kini telah terkumpul.

"bagaimana aku bangun Jika caramu membangunkanku justru membuat aku merasa ingin tidur lebih lama."
jawabku Sambil menerima uluran tangannya.

"kalau begitu, seharusnya aku menyirammu dengan air satu panci agar aku bisa cepat membangunkanmu." dia berjalan dan aku mengikutinya.

"Stupid." Gumamku

"Kita harus segera kembali ke kelas karena jam pelajaran akan segera dimulai." Ajak Amber.

...

Sesampainya dikelas kurasakan aura yang berbeda. Semua pandangan teman kelas mengarah kepada kami. tapi aneh arah tatapan mereka kebawah, apa yang mereka lihat sebenarnya. Kuikuti arah pandangan mereka dan. . .

My Other Half (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang