PART 15

2.8K 288 25
                                    


Author's pov

"wahh... jadi Taeyeon eonnie ini seorang polisi?" Tanya Sulli pada Taeyeon yang dibalas anggukan.

"Appaku yang menginginkannya, aku hanya mengikuti kemauannya." wajahnya kini terlihat murung.

kini ruang perawatan yang Krystal tempati telah ramai oleh orang-orang terdekatnya.
orang tua, eonnieddeul dan sahabat-sahabatnya langsung datang setelah Taeyeon menghubungi mereka tentang keadaan Krystal.

Tidak ketinggalan juga kekasih Krystal yang kini sedang duduk disampingnya, tengah mengelus halus pipinya sambil mendengarkan obrolan orang-orang yang ada disekitar saat ini.

"tapi itu keren kan. Polisi itu pekerjaan yang mulia, menolong orang yang sedang dalam bahaya. Seperti yang telah kau lakukan pada Krystal." Sambung Luna matanya berbinar-binar saat mengatakannya.

"Luna, Bukan hanya polisi. semua orang akan melakukan hal yang sama jika ada diposisiku saat itu. yang terpenting adanya rasa kepedulian terhadap sesama." Ujar sang kiddo memberi pengertian pada teman barunya saat ini.

"kami atas nama keluarga Jung, mengucapkan banyak terima kasih karena telah menolong Krystal. Kami tidak tahu apa jadinya jika. . ." Ucap Mr Jung yang segera disela oleh Taeyeon.

diikuti anggukkan oleh Mrs Jung dan Yulsic juga bermaksud mengatakan hal yang sama.

"memang sudah seharusnya, itu adalah bagian dari tugas saya Mr Jung ." Memberikan senyum terbaiknya.

tok . . tok. . tok. .

seketika semua pandangan mengarah kepintu.

yeoja cantik masuk dengan gaya casual-nya. meski begitu, tidak mengurangi kecantikan pada dirinya. senyum ia tujukan menatap satu persatu orang yang ada diruangan itu.

bukan karena senyum manisnya, melainkan eyesmile yang ia punya seakan menjadi hipnotis.

"Miss Tiffany?" celetuk Luna masih heran kenapa guru B.inggris mereka bisa sampai disini.

Tiffany yang mendengarnya berhenti, menghadap Luna dan Sulli yang memang duduk berdampingan sedari tadi.

"jangan panggil aku dengan sebutan 'Miss', itu hanya berlaku diarea sekolah. panggil saja 'eonnie', arraso?!"

"ne. . . Tiffany eonnie!" koor Sulli dan Luna​.

Tiffany berjalan menuju kearah Taeyeon, sesampainya ia duduk disamping Taeyeon serta merangkul lengan yeoja yang tidak lebih besar darinya itu dengan mesra.

"yaaak. . Taetae, bisa-bisanya kau tidak menanggapi semua panggilanku sejak sore tadi. untung saja aku menemukan GPS mu, jadi aku tahu jika kau ada disini." berbicara dengan nada manja tidak menghiraukan orang-orang disekitarnya kini.

"Phany Tiphany. kau tahu bukan, profesi dan scheduleku bagaimana? aku tidak bisa bermain dengan handphone saat sedang bertugas." ucap Taeyeon sembari mengusap-usap lembut punggung tangan Tiffany yang sedang menggenggam erat lengan kirinya itu.

tanpa dijelaskan juga orang yang melihatnya akan tahu ada something special diantara mereka.

"Tiffany, apa kau dan Taeyeon . . ." ucap Yuri menggantungkan kalimatnya yang sedari tadi hanya diam menjadi pendengar kini angkat suara.

Yuri dan Tiffany adalah teman saat mereka masih berkuliah diuniversitas yang sama dulu.

bahkan sampai sekarang mereka masih sering mengadakan hang out bersama.

"jadi Taeyeon ini yang sering kau ceritakan pada kami. uri kiddo, yang tampan, tegas dan bijaksana namun pikirannya dipenuhi oleh hal-hal yadong?" sambung Jessica mengingat apa saja yang Tiffany ceritakan tentang kekasihnya saat mereka tengah berkumpul bersama.

"Jessi. . ." Tiffany mengarahkan tatapan tajam pada Jessica karena telah membocorkan hal yang ia ceritakan selama ini didepan orangnya langsung.

"ooppsss. . . " Jessica menutupi mulutnya dengan kedua tangannya karena merasa telah mengatakan sesuatu yang salah.

Yuri yang melihat tingkah kekasihnya hanya terkekeh diikuti oleh semua yang ada didalam ruangan saat ini.

"ckckck. . . dasar byun Tae. rahasiamu telah terbongkar." decak Yuri, sontak membuat gelak tawa orang disekitarnya pecah.

"jadi apa lagi yang kau ceritakan tentangku pada teman-temanmu hmmm?" Taeyeon menatap mata Tiffany dengan tatapan tajam (pura-pura) marah.

"Taetae, jangan melihatku seperti itu. aku serasa akan mati membeku dibuatnya. kau ini Taetae-ku atau Jessica si ice Princess?" Tiffany menundukkan kepalanya dan sedikit melirik kepada sang pemilik deathglare yang asli. Dan yang dilirik hanya mem-poutkan bibirnya.

terlihat sekali Tiffany menahan tawanya saat melihat sang ice Princess berlaku seperti ikan yang sedang berada didalam air.

"hmmm. . . lain kali kenalkan terlebih dahulu aku kepada teman-temanmu, agar mereka tahu dengan sendirinya bagaimana kepribadianku." mendengar sang kekasih berbicara dengan nada lembutnya, Tiffany mengangkat kepalan dan menatap mata sang kiddo tersenyum dengan eyesmile miliknya.

tok. .  tok. . tok. .

sekali lagi arah pandangan mereka menuju kearah yang sama, kecuali Amber yang sedang memeriksa laporan dari handphonenya.

"apa yang salah, selama ini mereka tidak mempermasalahkan statusku yang masih seorang pelajar. mengapa sekarang . . . aarrgghh." batin Amber.

masuklah yeoja berwajah kalem nan cantik dengan pakaian dokter diikuti oleh asistennya.

menghampiri Krystal yang masih berada diatas ranjangnya namun kini sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya.

Amber masih saja sibuk dengan handphone sehingga tidak menyadari ada orang yang datang dan mendekat kearahnya, kearah Krystal lebih tepatnya.

"hi. . Krys. sudah merasa lebih baik?" tanya sang Dokter pada Krystal, dan ia mengangguk.

"jika begitu kau bisa pulang besok siang. aku akan mengurus semua berkas kesehatanmu diruang kesehatan nanti." sambungnya.

"terima kasih, Dok." ucap Krystal lemah karena memang kondisinya belum pulih benar.

"namaku Seohyun, panggil saja aku Hyuni." ucap sang dokter seraya tersenyum pada Krystal.

deg. . .

Amber segera berhenti menatap gadgetnya dan kini menoleh kearah belakang guna mengetahui siapa orang yang kini sedang berbicara dengan Krystal.

"baiklah Hyuni eonnie. terima kasih." Krystal membalas senyumnya.

Amber terkejut setelah mengetahui orang yang ada dibelakangnya. menatapnya lekat-lekat sambil mengerutkan dahinya.

Seohyun kini beralih menatap orang yang berada disamping Krystal, menyadari bahwa orang yang awalnya acuh tidak sadar akan kehadirannya kini menatapnya dengan penuh heran.

deg. . .

setelah bertatapan cukup lama, Seohyun memutuskan untuk mengalihkan terlebih dahulu pandangannya dari tatapan Amber.

"ehh. . a. . aku harus pergi sekarang. ada pasien yang harus aku periksa setelah ini." Seohyun terbata-bata. ia buru-buru pergi melangkahkan kakinya untuk segera keluar dari ruangan itu.

"dunia sempit sekali, waktu mempertemukan kita. aku telah mencarimu selama ini. aku butuh penjelasanmu, Hyuni eonnie." batin Amber yang masih menatap pintu keluar yang Seohyun lalui.

.

.

.

.

.

Tbc

Vote, Comment Then Follow 😊

thanks and see ya.

(11/07/2017) revisi

My Other Half (Complete)Where stories live. Discover now