PART 23

2.2K 247 15
                                    

Author's pov

"Angel, apa kau sudah ingin ikut bersamaku?" Angel berdiri ditengah kegelapan yang hanya membawa lentera dengan tangan kanannya.

Angel seakan ketakutan melihat sosok abu-abu kehitaman yang tinggi dan besar yang ada didepannya saat ini.

Sosok itu terus mendekat kearah Angel dan bermaksud ingin menyentuh dan menggenggam tangan mungil Angel untuk mengajaknya pergi kesuatu tempat yang lain, namun seiring sosok itu mendekat semakin Angel pula melajukan langkahnya dengan cepat menghindari sosok tersebut namun tidak menatap kearah jalan, ia berjalan mundur dengan cepat.

"Awhhh," Angel mengaduh kesakitan akibat terjatuh karena menyandung batu besar yang ada dibelakangnya tadi.

"aku tidak ingin ikut denganmu. Pergilah dan berhenti menggangguku dalam gelap, aku tidak suka. hiks." kini Angel menangis tersedu dan semakin kencang membuat tubuhnya bergetar hebat seiring semakin kencangnya tangisan yang ia keluarkan.

"Kalau begitu bangunlah, kembali pada eonnie mu. Ia sangat menyayangimu dan sangat terpukul atas apa yang sedang terjadi padamu saat ini. ini bukan saatnya untuk aku membawamu jauh dari duniamu. namun akan tiba, jika kau yang menyerah akan hidupmu sendiri. Gunakan waktumu sebaiknya dan jangan mengecewakan eonniemu. Atau aku akan menjemput paksa kau langsung dari dunia nyata. Hahaha" jelas sang sosok yang kini  tawanya yang menggelegar membuat Angel semakin ketakutan, perlahan sosok besar tersebut memudar dan hingga akhirnya menghilang.

***

Amber's pov

"Tidaaaak.  .  .  ." Aku terkejut mendengar suara Angel yang berteriak dengan sangat kencang, aku terbangun dari tidurku setelah semalam lamanya dan segera beranjak dari sofa dan menghampiri Angel.

Krystal pulang kerumah pagi buta tadi, karena dia harus bersekolah hari ini, sedangkan aku tetap menjaga Angel disini.

Krystal selalu membawakanku catatan sekolahnya agar aku tak ketinggalan pelajaran, Sulli dan Luna juga menawarkan catatannya, tapi karena catatan Krystal sudah lebih dari cukup maka aku menolak tawaran mereka dengan halus, Aku beruntung memiliki teman yang peduli padaku.

setelah menunggu satu bulan, akhirnya Angel sadar dari komanya. Langsung saja  aku menekan tombol yang ada disisi ranjang yang Angel tempati.

Aku mengelus dahi Angel yang penuh dengan peluhnya, dia terlihat sangat ketakutan.

Apa dia mimpi buruk, lagi? biasanya ia akan menangis sesenggukan dalam tidurnya hingga akhirnya terbangun dengan menjerit histeris dan nafas yang tersengal-sengal, Mungkin karena aku tertidur pulas maka aku tak melihat reaksi Angel sebelum terbangun tadi.

Tidak lama dokter yang menangani Angel sebulan ini pun muncul dengan asistennya.

Ia memasuki ruangan ini dengan terburu-buru dan sepertinya tidak berniat untuk menyapaku.

biasanya Hyuni eonnie mengabaikan keberadaanku saat jam periksa Angel tiba dan berbicara seperlunya denganku mengenai perkembangan kesehatan Angel.

dia sibuk memeriksa keadaan Angel, dengan memeriksa pupil kornea mata Angel, lalu menempelkan stetoskopnya didada Angel, Setelahnya ia membaringkan  Angel ditempatnya semula dan menghembuskan nafas berat yang panjang.

Angel kembali terlelap, Mungkin dia lelah.

"huhhfff. . . . Angel mulai menunjukkan kestabilannya saat ini, dan kau harus menjaganya lebih intensif. karena setelah operasi, tubuhnya akan sangat rentan dan ia juga tidak boleh terlalu berlebihan dalam kegiatannya karena sangat tidak baik untuk masa pemulihan yang kini tengah jalaninya." terang Hyuni eonnie tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun kearahku sambil mengusap kepala Angel dengan tangan kirinya Berkali-kali.

My Other Half (Complete)Where stories live. Discover now