PART 8

2.3K 286 10
                                    


Author's pov

Setelah memberitahu Angel bahwa ia akan pergi ke LA untuk urusan bisnis, Amber bergegas menuju bandara.

Bukan hanya untuk menemui client sebenarnya, tapi juga untuk bertemu dengan informan yang ia sewa mencari tahu info tentang seseorang yang ada dimasa lalunya.

...

"dia pernah mengalami kecelakaan 7 tahun yang lalu. Akibatnya ia menderita amnesia dan hanya mengingat orang yang ada disekitarnya." jelas sang informan.

Amber mendengarkan dengan seksama. Sesekali memijat pelipisnya karena merasa bersalah telah meninggalkannya. namun apa daya, dia dulu hanya seorang anak kecil yang harus mengikuti kemauan orang tuanya untuk pindah ke LA. kontrak kerja ayahnya yang diperpanjang untuk bekerja disana setelah kelahiran Angel.

"sudah kuduga, pantas ia tidak mengenaliku saat pertama kali kita bertemu setelah sekian lama." batin Amber.

"Khamsahapnida. Aku tunggu info selanjutnya jika ada." Amber berlalu kemudian pergi menuju hotelnya Untuk beristirahat. Hari sudah larut malam.

***

Amber's pov

lelah. Begini lah jika mempunyai 2 cabang di tempat yang berbeda dan berjauhan. Aku harus memantau keduanya agar berjalan seiringan.

Setelah bertemu dengan informan, aku menuju hotelku menggunakan taksi.

Sesampainya, aku segera merebahkan tubuhku di tempat tidur. aku mengingatnya.

bahagia sesaat waktu pertama bertemu dengannya, sedih menghampiri saat aku merasa ada yang salah. Ia tidak mengingatku saat aku memperkenalkan namaku. Kini aku tahu kenapa dia seperti itu.

Arghhh, Aku frustasi. Tunggu. . Apa yang aku pikirkan barusan. Aku tidak boleh menyerah, aku akan membuat dia kembali lagi padaku, meski harus mengulangnya dari awal.

...

selesai juga urusanku disini. aku ingin segera pulang dengan membawa oleh-oleh yang sempat aku beli tadi, sepulang dari pertemuanku dengan klien di restoran. Tepatnya berada di pusat perbelanjaan.

baru sehari tidak melihat Angel padahal, aku sudah cepat merindukannya saja. Mungkin karena Dia keluargaku satu-satunya yang aku punya sekarang.

saat ini aku sedang melihat bintang dari balkon kamarku. memandang langit yang bertabur bintang seakan sedang bersenda gurau satu sama lain. Tenang dan sunyi. Aku suka.

Aku teringat menghubungi Angel, untuk memberitahu bahwa besok pagi aku sudah kembali.

Tut. .Tut. .

Tidak lama panggilanku pun diangkat.

"yeoboseo. . . Angel. Kau sedang apa?. Eonnie besok pagi sudah berada diseoul dan kita bisa berangkat sekolah bersama. Eonnie bawa banyak oleh-oleh untukmu." Sergahku setelah panggilanku tersambung.

"Lalu apa kau tidak membelikan sesuatu untukku, Servant?" bukan suara Angel. suara krystal kudengar lembut meski dengan jarak jauh yang dihubungkan melalui pesawat telepon.

"Ehh Krys. aku. . aku. . " Kenapa aku jadi gugup seperti ini bicara dengannya.

"Dimana Angel, kenapa hpnya bisa ada padamu. kalian masih berada diluar malam-malam begini?" Alihku sebelum dia menyadari kegugupanku.

"Angel sudah tidur, dia menginap dirumahku. Apa Angel tidak memberitahumu?" Ahh aku lupa, Angel sudah memberitahuku kemarin.

"ahh begitu. Dia sudah memberitahuku, hanya saja aku lupa."

". . ." Diam.

"Krys, are you still there?"Tanyaku karena Hening cukup lama.

"ne. . Aku masih disini. bagaimana urusanmu disana, Amb? Jangan tidur terlalu larut, Kau kan besok sekolah. Jika tidak kau akan berdiri lagi didepan kelas karena ketahuan tidur saat jam pelajaran." aku tersenyum. aku merasa krystal mulai memberikan perhatiannya padaku, Itu artinya bahwa dia peduli.

"Arasso. aku akan menjemput Angel besok pagi dirumahmu, sekalian kita berangkat sekolah bersama."

"baiklah kalau begitu. Aku akan tidur sekarang. HooaaaHhmm. ." Ujarnya

"ehh Tunggu. . ." panggilku

"Hmm?."

"Aku merindukanmu, Krys."

***

Author's pov

"Aku merindukanmu, Krys." Ujar Amber.

deg. .

Krystal sontak terkejut, matanya yang tadi hampir terpejam justru kini hampir keluar dari sarangnya. Dia ragu dengan apa yang ia dengar barusan. bagaimana tidak, baru sehari tidak bertemu Amber mengatakan bahwa ia rindu pada Krystal.

Aku tidak salah dengar kan? batin krystal.

"aku juga." jawab krystal jujur. ia tidak bisa memungkiri bahwa ia juga merindukan Amber.

"Gomawo, Princess. sampai besok." kata Amber sebelum akhirnya dia memutuskan sambungannya dengan Krystal.

Disatu waktu dan tempat berbeda, Amber dan Krystal tersenyum mengingat percakapan mereka tadi.

Amber yang tidak tahu darimana keberanian itu muncul untuk mengatakannya, Hanya bisa merutuki dirinya sendiri. karena jika Krystal tidak menanggapi perkataannya, itu akan menjadi konyol pasti. Tapi lain dari yang ia bayangkan, bahwa Krystal juga menyatakan bahwa ia juga merindukan Amber.

hati Krystal berbunga setelah Amber memanggilnya 'Princess' dengan tulus tanpa nada paksaan seperti waktu dia dibantu Amber masuk kedalam mobil.

Tapi setelahnya Krystal merasa sakit dikepalanya.

Auwhh, mengapa kepalaku terasa sakit. Biasanya hal ini hanya akan terjadi jika aku mencoba mengingat tentang hal yang berkaitan dengan masa laluku. Apa ini ada hubungannya? tentang sebutan 'Princess', atau bahkan Amber lah yang pernah menjadi bagian dari masa laluku? lelah Krystal bertanya-tanya, akhirnya ia tertidur karena tak kunjung mendapat jawaban dari dirinya Sendiri.

.

.

.

.

.

Tbc

Vote, Comment Then Follow 😊

Thanks and see ya

(06/07/2017) revisi

My Other Half (Complete)Where stories live. Discover now