Mengerti akan kemauan ibu mertua dan kakak iparnya, Sehun menggeser tubuhnya agar Sema terlihat dan sejak detik itu pula kakak Sema, Han Janse, menerjang tubuh Sema dalam pelukan penyesalan.

"Maaf Sema.. Maafkan oppa.. Maaf sudah meninggalkanmu sendiri di sini. Oppa.. Oppa mengingkari jan-"

"Sstt.. Cukup oppa. Setelah melihat oppa dalam pandangan mataku, aku sudah memaafkan oppa. Jadi berhenti meminta maaf dan menjelaskan apapun yang sudah berlalu. Aku tidak ingin merusak kebahagiaanku.."

"Ba-baiklah.." Janse mengurai pelukannya perlahan dan mendapatkan senyum manis dari adik satu-satunya itu.

Memberi kesempatan untuk ibunya.

"Ibu sudah sehat?" Sema yang pertama menghampiri dan bertanya pada ibunya dengan raut khawatir lalu memeluknya sebelum ibunya menjawab.

"Ibu.. Sehat. Kau cantik sekali Sema, biar ibu melihat wajahmu sayang"

Sema melepas pelukannya dan memperlihatkan wajah di hiasi senyuman. Sedetik kemudian ia bisa merasakan telapak tangan hangat punya ibunya berada di kedua pipinya.

Sehun hanya bisa melihat keluarga yang baru berkumpul utuh setelah sekian lama di hadapannya ini dengan helaan nafas ringan. Seolah kecemasannya beberapa hari ini meleleh dengan begitu cepat lalu hanyut tak bersisa.

Kerumunan sanak keluarga dan para tamu mulai mengurai ke berbagai penjuru ruang acara setelah Jongdae memecah keheningan untuk menikmati hidangan yang sudah tersedia. Meninggalkan fokus pada keluarga bermarga Han yang masih mengharu.

Sehun menoleh ke arah Jongdae lalu melafalkan kata terimakasih tanpa suara dan di balas dengan anggukan oleh Jongdae, yang diam-diam sudah menyusut air yang keluar dari ujung matanya.

Satu tepukan di bahu membuat pandangan Sehun beralih pada pemilik tangan yang bertengger di bahunya.

Han Janse.

"Terimakasih Sehun" ujarnya.

"Tidak perlu berterimakasih hyung. Ini sudah kewajibanku."

"Tetap saja jika bukan karena-"

"DADDY!" Pekikan Haowen yang tidak bisa di bilang pelan itu terdengar dengan jelas hingga Janse menghentikan ucapannya.

Haowen sedang meronta dalam gendongan kakeknya, Kyuhyun, yang terlihat sangat kewalahan.

"Maaf hyung, aku harus mengambil anakku dulu"

Janse hanya menanggapi dengan anggukan.

Sehun mengambil Haowen ke dalam gendongannya dan mengajak kedua orangtuanya untuk bergabung bersama keluarga Sema.

Perkenalan secara langsung kedua keluarga yang kini saling berbesanan itu membuyarkan haru biru yang tercipta sebelumnya. Kumpulan tersebut juga bertambah setelah Jongdae dan Minsoek ikut bergabung. Sesuai keinginan yang Sema ucapkan, ia tidak ingin mendengar kata maaf ataupun penjelasan tentang apa yang terjadi di masa lalu. Jadi pertemuan mereka hanya murni untuk melakukan perkenalan dan pengobatan rasa rindu bagi beberapa orang di sana.

Cukup lama mereka bercengkrama bahkan Minji dan Minho sudah bergabung. Sehun bisa melihat gelagat tidak nyaman yang di tunjukan istrinya. Pamit pada kedua ayahnya, Sehun mendekti Sema yang sedang menjawab pertanyaan dari Haowen, entah apa itu.

"Sayang kau baik-baik saja?" Tanya Sehun cemas.

Sema memperlihatkan wajah tidak enaknya pada Sehun. Tapi ia kembali menunduk pada Haowen, "Hao, mommy ingin ke toilet sebentar. Tidak apa mommy tinggal sebentar? Haowen tunggu bersama Minji aunty dan Minsoek imo ya?"

Reason Love (ff Sehun)Where stories live. Discover now