TING NONG TING NONG

Frankeinstein segera menuju pintu dan melihat dilayar penerima tamu. Disana terlihat Shinwu dan teman-temannya satang berkunjung.

Frankeinstein lalu membukakan pintu.

"Hallo pak" sapa Shinwu dan Ikhan. Dibelakang shinwu terdapat Yuna, Kirana dan Karina.

"Ada apa kalian kemari?" Tanya Frankenstein.

"Kami ingin bermain pak" kata Shinwu.

Mereka langsung masuk begitu saja. dan meninggalkan Frankeinstein di depan pintu. sedangkan Frankeinstein hanya bisa menggumam sabar, karena sebentar lagi rumahnya akan terasa seperti kapal pecah.

Diruang tamu.
"Hai semua" teriak Shinwu mengagetkan seisi rumah. Yang lain mengikuti Shinwu sambil menyapa seisi rumah.

"loh, kalian ngapain kesini?" tanya Tao.

"Oh, itu si Kirana membawa bekal untuk Rey" kata Ikhan.

"Setelah pulang dari panti tadi, Kirana berniat membuat makanan untuk Reynald, kami hanya bantu-bantu sedikit saja tadi" kata Shinwu.

"Kebetulan paman kami datang dari Jepang, jadi kami juga membawa beberapa oleh-oleh darinya" Karina berjalan paling belakang seperti menyembunyikan sesuatu dibelakang punggungnya.

Reynald yang merasa dipanggil segera melirik ke Kirana.
"aku pernah menjanjikan Reynald untuk membuatkannya makanan, dia suka makanan yang terbuat dari nasi" Kirana berjalan ke meja dan meletakkan tempat makanannya di meja.

Reynald yang mendengar kata nasi langsung menegakkan sandarannya dan menatap makanan yang disajikan Kirana dengan berbinar.

Leonardo menatap masternya heran. Ia tak pernah melihat masternya sesenang ini. Leonardo menatap adik masternya, Raizel yang masih dengan tenang menyesap tehnya. Ia tak terpengaruh sedikitpun dengan makanan yang disajikan Kirana.

"Silahkan dinikmati Rey" Kirana memberikan sumpitnya kepada Reynald.

Reynald mengambil sumpit yang diberikan Kirana dan segera menyantap makanan yang disajikan Kirana. Dimulai nasi gulung, kimchi, sup, dan lain sebagainya.

yang lain menatap Reynald yang sedang makan menjadi ngiler. Memang makanan yang dajikan Kirana sangat lezat dan kelihatan mahal.

Kirana yang memperhatikan sekelilingnya segera menatap Karina yang tersenyum jahil. Kirana menggelengkan kepalanya. "Karina, cukup bermainnya. Ayo siapkan untuk yang lain juga"

Mendengarkan perkataan Kirana, Karina tertawa keras. Karina berjalan ke meja dimana Reynald sedang menyantap makanan yang disajikan Kirana. Karina langsung membuka tas yang dibawanya dan mengeluarkan semua yang ada didalam tasnya tersebut ke atas meja.

Sebenarnya Karina membawa makanan yang sama yang di makan Reynald. Hanya saja tempatnya lebih besar. Makanan tersebut untuk yang lainnya. Karina hanya ingin menjahili yang lain dengan menyembunyikan makanan yang dibawanya.

"Baiklah mari makan semuanya" teriak Karina.

Semua yang mendengar perkataan Karina langsung mendekati makanan yang disajikan Karina dan memakan makanan yang tersaji.

Hanya Leonardo, Frankeinstein dan Raizel yang nasih pada tempatnya. Raizel memang tidak tertarik pada makanan yang dibawa Karina. Sedangkan Frankeinstein dan Leonardo hanya menatap tuan dan masternya dengan tersenyum senang.

sejak awal karina sudah menduga kalau dirumah Frankeinstein pasti akan ada laki-laki menyebalkan yang merebut perhatian anak panti darinya. Apalagi aksi heroik Leonardo yang berlutut dihadapan Reynald. Tambah membuat anak-anak syia pada Leonardo. Karena anak-anak panti menganggap hal itu keren, seperti kesatria raja. Namun, ia menahan diri untuk tidak membuat masalah dengan laki-laki itu, karena ia ingin mengerjai seluruh penghuni rumah Frankeinstein.

Karina menatap Raizel yang tidak tertarik dengan makanan yang dibawanya. karina tau sejak semula kalau Raizel tidak akan tertarik dengan makanan yang dibawanya, jadinya ia menyiapkan sesuatu yang membuat Raizel tertarik.

"Rai, kau tidak mau dengan makanan yang kubawa?" Tanya Karina yang jahil.

Raizel menggelengkan kepalanya.

"Kau yakin?" Tanya Karina lagi. Raizel menggelengkan kepalanya lagi.

"Yah, sayang sekali. Padahal aku sudah repot-repot meminta pamanku untuk membawakan oleh oleh Ramyeon terkenal ini dari Jepang" Karina melirik Raizel. Raizel yang mendengar kata-kata Ramyeon langsung menegakkan tubuhnya dari sandarannya.

"Karena Rai tidak mau, aku kasih ke Reynald saja kalau begitu" kata Karina sambil menahan senyum gelinya melihat Raizel.

Raizel gelisah ditempatnya. Dia tidak tau kalau Karina membawakannya Ramyeon, ia kira, Karina hanya membawa makanan yang terdapat dalam kotak makan tadi.

Segera Raizel menatap Frankeinstein seolah meminta bantuannya. Frakeinstein yang mengerti akan tatapan tuannya segera mendekati Karina.

"Karina, kalau kau membawakan Ramyeon untuk Raizel, lebih baik kau berikan sekarang saja" kata Frankeinstein

"Maunya sih gitu pak, tapi kan Rai ngga mau. Jadi lebih baik saya kasihkan ke Rey saja. Kau maukan Rey" Karina melihat Reynald yang menghentikan suapannya dan menatap Karina karena merasa terpanggil. Sambil melirik ke Raizel, karina melihat Reynald.

Reynald yang melihat lirikan mata Karina pada Raizel langsung paham kalau gadis itu sedang menggoda adiknya. Reynald yang memang salah satu hobynya menggoda Raizel langsung mengangguk dengan antusias.

Melihat anggukan kakaknya Raizel tertunduk lemas dan membuang muka ke sampibg sambil menghela nafas berat karena sedih.

Reynald tersenyum karena berhasil menggoda adiknya. kemudian berkata "terimakasih, akan kusimpan pemberianmu dan akan ku makan bersama adikku"

Raizel yang mendengar perkataan kakaknya segera menatap kakaknya senang. Raut wajahnya mudah sekali ditebak. Dia tersenyum senang dan kembali menyesap tehnya perlahan.

Karina yang melihat reaksi Raizel tak dapat menahan gelak tawanya. Dari semua orang yang dikenal, memang paling asyik mengerjai Raizel. Karena raut wajahnya sangat mudah ditebak dan cepat berubah-ubah. Hal ini menjadi ketertarikan sendiri bagi Karina.

Frankeinstein hanya bisa tersenyum paksa melihat tuannya dipermainkan. Ia menahan kesabarannya untuk tidak mengamuk karena tuannya dipermainkan, apalagi yang mempermainjan tuannya adalah Tuan Reynald, kakak Raizel.

Leonardo yang melihat kejadian itu hanya tersenyum. Ia tak menyangka kalau ia akan melihat kejadian langka seperti tadi. Ia sadar, kalau masternya banyak berubah. Apalagi penyebabnya karena gadis yang berada didepan masternya Leonardo melihat Kirana yang duduk didepan Reynald. Satu yang ia yakini, kini masternya sudah kembali dan untuk kali ini ia tak akan pergi dari sisi masternya lagi.
.
.
.
Tbc

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now