"oh iya, by the way lo tau AJ Rafael juga ya? Soalnya kalo nggak salah pas camping lo sempet nyanyiin lagu nya kan buat seseorang?" tanya Shila mulai tertarik, sebenarnya Shila hanya ingin menbuktikan perkataan Jeje tempo hari, kalau Levin baru tau lagu itu dari Jeje, otomatis benar kalau Levin memang berjuang untuk menghafalkan lagu itu khusus untuk Shila lagipula hal yang paling bisa membuat Shila merasa asik dengan lawan bicaranya adalah apabila mereka membicarakan segala sesuatu yang Shila suka, mulai dari hobi, kebiasaaan dan musik, Shila memang penyuka musik walaupun ia tidak bisa di bilang pandai bernyanyi. Bicara soal musik oh Iya Levin kan memiliki suara yang cukup bagus.

Terlepas dari itu benar juga kalau dulu Levin pernah menyanyikan lagu kesuakaan Shila we could happend milik AJ Rafael saat camping. Dan hal itu membuat Levin sedikit gelagapan untuk menjawab, padahal jelas-jelas Levin menyanyikan lagu itu untuk Shila.

"oh itu..." Levin melihat ke arah Shila sementara perempuan itu tampak penasaran dengan jawaban Levin.

"iya gue nanya ke Jeje lagu kesukaan lo, dan dia kasi tau gue kalo lo suka lagu itu"

"seriusan?"

"iya, gue juga baru denger lagunya hari itu terus ngafalin dalam waktu setengah jam sebelum tampil pensi"

Entah mengapa Shila merasa pipinya memanas mendengar pengakuan Levin. Hingga ia tak tau harus menjawab apa kecuali "ohhh"

"Cuma oh doang?"

"ya terus?"

"ya bilang apa kek, wah Vin gue excited banget loh lo bisa secepet itu afalin chord plus lirik lagunya atau vin gue jadi makin cinta deh sama lo gitu kek kayak cewek-cewek biasanya"

"Iya sebenernya gue emang excited Vin, cuma gue malu ngomongnya"

"apa?"

"tau ah, nggak ada siaran ulang, bukan pertandingan bola" Levin merajuk.

"Yaudah"

Kemudian, keadaan kembali hening. Hingga Levin kembali buka suara.

"Eh tapi lo nggak di apa-apain lagi kan sama Kikan dan Jasmin?"

"Nggak! Malahan gue nggak ketemu mereka sama sekali beberapa hari ini"

"Bagus deh"

"Terus gimana dong, kalo mereka ngiranya gosip itu bener?" Cicit Shila membuat hati Levin mencelos, seolah-olah Shila menyatakan secara tidak langsung bahwa dirinya risih dengan gosip itu.

"Ya biarin aja gosip itu berjalan, lagian kan dengan begitu lo nggak di tuduh ngerusak hubungan orang, dan ya... gue juga bakalan ngelurusin semuanya setelah denger jawaban lo"

Shila hanya diam tak dapat menjawab, perkataan Levin membuatnya semakin bingung.

***

Seminggu berlalu sejak kejadian Levin menyatakan perasaannya kepada Shila, gosip mengenai Shila dan Levin pacaran pun semakin meluas, bahkan seluruh sekolah tau, saat di tanya beberapa orang Shila hanya menyunggingkan senyum.

Namun Levin belum menerima jawaban apapun dari perempuan itu, bahkan untuk menanyakan nya lagi Levin tak berani, ia takut mendengar jawaban yang tidak memuaskan dari Shila, walaupun nyatanya hubungan mereka sudah semakin dekat, misalnya sekarang, Shila sedang duduk di kantin berdua dengan Levin, dan kantin ini adalah kantin milik kelas 10, Shila memang menolak saat Levin mengajaknya ke kantin kelas 11, selain malu, Shila juga tidak nyaman bahkan sangat risih dengan pandangan beberapa kakak kelas, terutama Jasmin dan Kikan yang selalu nimbrung di kantin kelas 11 padahal Kikan sendiri murid kelas 12, untuk apalagi kalau bukan untuk melihat Levin.

TURNS LOVEWhere stories live. Discover now