BAB 26 (Bukan Balas Dendam)

1.7K 87 6
                                    

"lo sadar nggak sih apa yang udah lo lakuin itu salah satu keteledoran! Dan ngebahayain orang lain. Anggota baru itu tanggung jawab kita di sini dan dengan kelalaian lo, kita semua bisa kena masalah besar ngerti nggak lo?"

Suara Levin terdengar sangat menggelgar di telinga Jasmin. Iya, perempuan itu kini sedang menjalani semacam sidang akibat kesalahannya. Sebenarnya ada satu orang lagi yang ingin Levin mintai keterangan atas kejadian hilangnya Shila, orang itu ialah Adam. Levin benar-benar tak habis fikir mengapa Adam tak mengingatkan padanya bahwa ada anggota yang harus menjelajah sendiri. Namun seolah tak ingin menambah masalah, laki-laki itu kini mencoba untuk menunda menghubungi Adam yang jelas-jelas tadi terlihat sangat panik karena mengetahui Azura dalam musibah.

"kenapa lo diem aja? Lo tau kan jelas-jelas gue Tanya sama lo apa tugas Adam yang perlu gua gantiin?" suara Levin semakin menghentak, menunjukkan sosok monster Levin seperti biasanya.

"Terus lo fikir di sini Cuma gue yang salah Vin? Lo mikir dong! Kalo lo nggak datang bawa kabar itu, kalo aja lo sendiri yang pergi nyamperin tu cewek! Apa mungkin Adam bakalan pergi? Kalo dia nggak pergi, Adam pasti bakal nemenin Shila, dia nggak bakalan pergi demi cewek itu. Apa lo sadar?"

Levin diam. Tak bisa menyahut lagi, ia sadar kalau seandainya dia di posisi Adam dan harus memilih, pastilah ia akan memilih orang yang lebih membutuhkan. Sudah pasti Azura lebih membutuhkan Adam sebelum ia tahu akan ada kejadian Shila yang hilang.

"Lo nggak bisa campurin urusan pribadi sama organisasi, ini menyangkut keselamatan orang lain"

Jasmin tak bergeming dan justru berlalu meninggalkan Levin dengan pemikirannya. Hingga laki-laki itu tersadar, bahwa Shila saat ini berada di tenda UKS.

***

"Kami sudah mengambil bukti CCTV, dan dari penyelidikan yang kami lakukan baru dapat di peroleh hasilnya dalam satu kali 24 Jam. Untuk sementara kami harus menghubungi orang tua kalian masing-masing dan kalian harus ditahan di sini sementara"

"Apa pak? Di tahan?" Tanya Adam tak percaya.

"Iya, walaupun penyelidikan belum selesai, tapi statusnya tetap saja, nona Azura pemilik mobil yang telah menabrak anak itu"

"Pak, bapak nggak papa tahan saya! Ta..tapi tolong jangan beritahu orang tua saya Pak, saya mohon" Azura memohon pada polisi berkumis tebal tersebut.

"Maaf. Karena kalian masih tergolong di bawah umur. Maka kami harus hubungi orang tua kalian"

"Pak bapak tahan saya aja! Saya... saya nggak papa pak"

"Maaf, kami menjalankan tugas sesuai bukti-bukti. Sementara anda bahkan bukan termasuk saksi karena tidak ada di lokasi kejadian"

***

Shila mengerjap berkali-kali setelah terbangun. Kepalanya pening, dengan wajah yang pucat. Tak lama seorang panitia masuk menerobos tenda Kesehatan berukuran besar itu sama seperti tenda sekertariat.

"Lo udah bangun?" Tanya kakak panitia Osis bernama Zahwa.

"Iya kak, ini di mana ya?"

"Lo di Posko kesehatan, semalem lo pingsan abis penjelajahan" jelas kakak itu. Shila mencoba mengingat kejadian semalam. Benar saja sesaat setelah ia sampai di perkemahan ia menyadari kalau tamu bulanannya datang, setelah membersihkan diri dan mengobati luka di kaki, Shila benar-benar lupa kejadian setelahnya.

"pingsan?" Tanya Shila

"Iya, kemaren lo pingsan. Lo lagi anemia ya? Soalnya telapak tangan sama mata lo pucet juga"

Seketika Shila menepuk jidadnya. "Astaga iya lupa"

"Yaudah lo mau minum tablet Fe ?" Zahwa menyerahkan kaplet tablet Fe pada Shila.

TURNS LOVEWhere stories live. Discover now