(07) Master (bagian 1)

Start from the beginning
                                    

setelah beberapa jam berkutat dengan barang-barang yang akan disumbangkan, Tak lama akhirnya pekerjaan mereka selesai.

"Haahh, akhirnya selesai juga" Shinwu membaringkan dirinya di sofa.

"Sudah lama sekali aku tidak berkunjung. Terakhir aku berkunjung yaitu sebelum keberangkatanku ke jepang" kata Kirana.

"Aku juga" sahut Karina.

"Selama kalian pergi, aku meminta bantuan pelayan dari rumah utama untuk membantuku berkemas. Rasanya tidak seru" shinwu membayangi kejadian saat dia mengunjungi panti asuhan sendirian.

"Sudahlah, yang penting sekarang kan kami sudah disini" Karina berjalan menghampiri shinwu yang sedang berbaring dan menjahili shinwu dengan menggelitikinya.

Gelak tawa Shinwu dan Karina memenuhi rumah mereka. Tak lama dari luar terdengar suara bell berbunyi, ternyata itu paman Kai, orang yang akan mengantar mereka ke panti.
"sudah hentikan, ayo kita berangkat. Paman Kai sudah menjemput" kata Kirana

Karina menghentikan kegiatannya yang menggangu shinwu, kemudian mulai membantu Kirana dan paman Kai yang sudah duluan keluar membawa barang-barang yang akan disumbangkan. shinwu mengikuti Kirana dibelakangnya sambil membawa barang-barang yang tersisa untuk di sumbangkan.

***

Dipanti asuhan yang didatangi Kirana, Karina dan Shinwu, terdengar ramai akan suara anak-anak yang bermain.

Tampak Shinwu dan Karina sedang bermain bersama anak-anak panti, sedangkan Kirana sedang berbicara dengan pengurus panti.

"Selamat pagi" sapa sebuah suara menghentikan perbincangan Kirana dengan pengurus panti.

"selamat pagi" balas Kirana dan semua yang mendengarkan sapaan laki-laki yang baru datang itu.

"Paman Leoooo" teriak anak-anak yang melihat Laki-laki yang baru datang sambil berlari kearah laki-laki itu.

Shinwu dan Kirana yang melihat perhatian anak-anak beralih ke orang yang baru datang, dengan perlahan berjalan ke tenpat Kirana.

Kirana masih menatap laki-laki yang baru datang tadi bersama dikerumuni anak-anak panti, begitu juga dengan Karina dan Shinwu.

Setelah anak-anak bubar menjauhi laki-laki tadi. Laki-laki tersebut berjalan menghampiri Kirana berdiri.

"Hallo" sapanya dengan senyuman yang menawan.

"Hallo, anda siapa?" Tanya Kirana

"Perkenalkan saya Leonardo, salah satu pengajar TK didepan panti ini" jawab Leonardo masih dengan senyumnya

"Lalu, apa yang membawamu kesini?" Tanya Karina yang memancarkan aura tidak suka

"Saya hanya berkunjung" kata Leonard

"Pak Leo, memang selalu datang kemari setelah selesai mengajar dan bermain dengan anak-anak. Kadang ia juga membantu anak-anak untuk belajar" salah seorang pengurus panti menceritakan tentang leonardo.

Kirana dan Karina hanya mengangguk mendengarkan cerita pengurus panti.

Shinwu mendekat kearah Leonardo dan mengangsurkan tangannya untuk disalami. Leonardo menyambut tangan Shinwu.

"Aku Shinwu"

"Leonardo"

"Aku senang akhirnya aku punya teman pria di panti ini, hahahaha" Shinwu tertawa keras sambil mengguncang-guncang tangannya yang masih bersalaman dengan Leonardo.

Leonardo hanya menatap Shinwu dengan tersenyum, tapi batinnya mengatakan kenapa dengan orang aneh ini.

Kring Kring

Tiba-tiba terdengar bunyi telepon. Shinwu melepaskan salamannya dan mengangkat teleponnya.

Leonardo beralih bermain bersama anak-anak diikuti dengan Karina, sedangkan Kirana melanjutkan pembicaraanya dengan pengurus panti.

Tak lama setelah shinwu selesai menerima telepon, ia beranjak mendekati Kirana dan menegur Kirana.

"Sebentar lagi Rai akan kemari" kata Shinwu.

"ngapain?" Tanya Kirana.

"Mereka ingin melihat-lihat panti ini juga" kata Shinwu.

"Oh, oke. Apakah Rey akan ikut juga?" tanya Kirana.

"Ya, bahkan kakak Tao dan lainnya juga ikut, pak kepsek juga ikut" kata Shinwu, seakan sedang mengabsen.

"Wah, banyak juga yang datang" kata Kirana lagi.

"HEI, APA YANG KAU LAKUKAN" teriakan Karina mengalihkan Kirana dan Shinwu.

Tampak Karina sedang marah menatap Leonardo. Kirana berinisiatif mendekati Karina dan Leonardo, diikuti oleh Shinwu dibelakangnya.

"Ada apa Karin?" Tanya Kirana setelah mendekat kearah Kirana dan Leonardo.

"Laki-laki ini buat aku kesal" kata Karina.

"Aku tidak melakukan apapun" kata Leonardo.

"Kurasa dia hanya cemburu, karena anak-anak lebih memilih Leo dari pada dia" kata Shinwu menjawab pertanyaan Kirana.

"Ya ampun, kau kekanakan sekali" kata Kirana seraya meninggalkan Karina.

"Maafkan aku kalau kau tersinggung" Leonardo membungkukkan sedikit badannya meminta maaf. Leonardo tak habis pikir, kenapa wanita itu marah hanya karena anak-anak lebih memilih jadi teamku dari pada team nya? Kekanakan.

Karina tak menanggapi dan berbalik berjalan menuju ke tempat Kirana.

"Sudahlah, dia memang seperti itu. Tapi dia baik kok. Aku akan mencoba berbicara padanya nanti" Shinwu menghibur Leonardo seraya menepuk pundaknya.

"Ayo, biar aku temani bermain" ajak Shinwu pada Leonardo. Leonardo menerima ajakan Shinwu dan bermain bersama anak-anak.

Waktu terus berjalan. Tampak Kirana dan Karina sedang memakan semangka yang sudah dipotong-potong yang disediakan oleh pengurus panti.

"Selamat siang" sapa sebuah suara. Ternyata yang datang adalah Raizel dan yang lainnya.

"kalian Sudah datang" kata Kirana.

"hallo" sapa Tao, Takio bergantian.

tao, takio, m21 dan Rael membawa tas yang berisikan barang-barang yang akan diberikan anak-anak panti.

frankeinstein, Raizel dan Reynald tidak membawa apapun. Sama seperti Regis dan Seira.

"Diamana kami harus meletakkan ini? Tanya Rael yang sudah tidak sabar untuk melepaskan barang-barang ditangannya.

"Mari aku antarkan" Karina berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ke tempat penyimpanan diikuti oleh Tao, Takio, m21 dan Rael.

"Hai Rey, apa kabar?" Tanya Kirana.

"Baik" jawab Reynald singkat.

"Apakah kau sudah minta dibelikan handphone ke pak kepsek?" Tanya Kirana.

Reynald menggelengkan kepalanya.
Baru saja ia akan mengatakan sesuatu kepada Kirana. Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah tempat bermain.

"WOIIII REEYY RAAIII" shinwu berteriak melambai kearah Rey dan yang lainbya.

Tiba-tiba mata Reynald membulat kaget. Dia melihat kebelakang Shinwu, disana berdiri sosok yang sangat dikenali Reynald.

"Leonardoo" kata Reynald lirih.

begitu juga dengan Leonardo, dia kaget dan menghentikan permainannya, ketika melihat Reynald.

Leonardo langsung berjalan mendekat ke Reynald dan berlutut

"Master"
.
.
.
.
.

TBC

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now