the umpteenth time

18.7K 991 129
                                    

Haiiiii para readersss.
Seee i again😂😂😂
Kangen ga? Ngga ya? Gpp lah yang penting jangan lupa sama cerita ini aja ya😂😂😂

Masih penasaran ga sama alur cerita perjalanan kisah vivi dan deril? Coba yang masih penasaran tunjuk tangannn😂😂😄😄...

Nih kebetulan aku lagi giat banget buat update, itu semua karena dukungan kaliannn😃😃😃... makasih ya yang udah dukung baik buat pembaca setia dan pembaca baru. Kalian tuh ya unchhh banget deh😘😍.

Oh ya bagi yang penasaran pemerannya siapa aja di BDP2 nanti kalian bisa liat ko di kronologi akuu oke. Aku udah terbitin buat pemerannya. Semoga kalian suka dan gada yang kecewa sama pemainnya ya 😂 gpp kan?..

Yawdah deh langsung aja... cekidott..


" ikut gue" ucap davi yang segera memasuki kelas dan berjalan kearah bangku miliknya. Vivi mengikuti davi dari belakang.

" bal! Gue cabut duluan. Kalau pelajaran selesai lo bawain tas gue sama tas vivi! Paham lo!" Ucap Davi kepada iqbal yang sedang asik memainkan gadgetnya itu.
Iqbal hanya mengacungkan jempolnya saja dan mengangguk.

" bagus!" Ucap Davi, setelah itu davi menarik tangan vivi untuk segera bergegas keluar dari sekolah ini.
Vivi terus mengikuti davi dari belakang. Langkah davi sangat hati-hati apalagi saat mereka telah tiba di belakang sekolah davi terus menengok kanan kiri untuk memastikan kalau keadaan baik-baik saja.

"Tunggu sini!" Ucap davi yang meminta untuk vivi menunggu di samping pagar yang tingginya hampir sama dengan fostur tinggi vivi. Vivi mengangguk mengerti.Setelah itu davi meninggalkan dirinya.

Tak butuh waktu lama, davi telah kembali dengan membawa satu bangku yang terlihat sangat kotor sekali.
" cepet naik! Lo harus manjat, tapi lo hati-hati. Gue bantu lo dari sini" ucap Davi yang mulai memberi intruksi kepada vivi. Vivi mengangguk, setelah itu ia menaik keatas bangku dan segera melangkah menaik di atas pagar. Dengan perlahan-lahan vivi mulai melompat dari atas pagar.

" berhasil " ucap Vivi tersenyum senang dan menepuk-nepuk kedua telapak tangannya itu.

Davi tersenyum dari sebrang pagar sana, setelah itu sekarang giliran davi yang memanjat. Dengan sangat lihai davi pun lolos melewati pagar itu dengan sangat mudah.
Vivi sedikit melongo, betapa mudahnya davi melewati pagar itu?

" lo harus sering-sering bolos kalau mau jago kaya gue" ucap Davi sedikit terkekeh melihat vivi yang hanya melongo saja.
" gada waktu buat ngelamun! Ayo" ucap Davi yang menarik vivi untuk segera menuju tempat parkiran.

Setelah itu mereka berdua pun segera menuju parkiran dengan cepat. vivi terus mengikuti davi dari belakang, langkah davi sangat cepat hingga membuat vivi sangat susah untuk mengejarnya.

Saat tiba di parkiran, davi dengan cepat mengambil motor miliknya itu. Vivi menaik di belakang davi, sesudah vivi menaik, davi pun segera melajukan motornya dengan cepat.

" dav?disana ada siapa aja?" Tanya vivi di sela-sela davi fokus melajukan motornya itu.

" axel, daffa, deril sama salma vi" ucap davi.

Vivi seketika merasakan dirinya menjadi putus asa saat mendengar salma berada di sana. Vivi tau salma pasti akan mencuci otak deril dan membuat deril semakin tak yakin dengan vivi.

Hati vivi berubah menjadi sedikit gusar,  ia tak yakin usaha minta maafnya dan mencoba menjelaskan semua kepada deril akan berhasil jika ada salma?

Vivi menguatkan tekadnya itu, ia tak peduli akan kehadiran salma di sana nanti. Niatnya hanya ingin bertemu dengan deril dan mencoba menjelaskan semuanya.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now