picture?

27.7K 1.1K 62
                                    

Hai ketemu lagii...
Aduh maaf ya aku malem malem update hehehe abisnya aku gemes sih liat dukungan dan komenan panjang kalian yang nyemangatin dan suka sama alurnya.😂😘😘😘
Thanx banget buat kalian semuaaa. Aku sayang kalian deh😂😂😂😂...

Buat yang baru gabung sama cerita aku semoga kalian suka ya sama cerita nya. dan buat yang masih setia sama BDP aku mau ucapin makasih banyakkk yaaaaa. 😙😙😙😙

Makasih buat VOMMENT kalian yang luarbiasyaahhhhhhh😄😄😄...
Semangat banget deh jadinya.

Yawdah deh langsung aja kali ya, maaf kalau ceritanya aga gimana gitu ya, aku masih amatin kaka.
Kalau ada yang nanya kenapa vivi ga selalu bahagia, nanti juga ada ko tempatnya di mana vivi akan bahagia dan di jauhin masalah. Tapi nanti😊😊😊 ~ sudahlah abaikan. Kembali ke cerita aja ya😁😁.

Oke cekidottt...




Vivi menjauhkan wajahnya, ia menghirup oksigen sejenak. Rasanya, ia sudah kehabisan nafas karena ulah deril.
Bibirnya terlihat sangat merah, bahkan basah.

Deril pun tersenyum manis, ia merasa sangat bahagia memiliki vivi saat ini.

" gausah ngelitin segitunya, terpesona ya" ucap Vivi terkekeh manis dan tak pede di tatap oleh deril sebegitunya.

Deril terkekeh geli " kalau iya kenapa?" Tanya deril menautkan kedua halisnya itu.

Vivi mengelum senyum nya, pipinya sangat merona saat mendengar ucapan deril tadi.
" ya gpp si, eh iya kamu udah siap buat dengerin semua penjelasan aku?" Tanya vivi yang membenarkan posisi tubuhnya untuk menghadap deril agar pas.

" iya, semuanya. Gada yang kamu sembunyiin" ucap Deril yang membenarkan posisi tubuhnya untuk menghadap vivi.

Vivi tersenyum sejenak " kamu jangan salah paham mulu sama aku cowo nyebelin! Awal nya gini, dia cuma nyamperin aku ke halte. Dia ngajak pulang bareng, tapi aku ga mau der. Aku udah nolak dia, tapi dia maksa terus. Dia cuma takut kalau aku di apa-apain lagi sama salma sama de...

Vivi menghentikan ucapannya itu, ia merasa sudah keceplosan untuk mengatakan hal tentang salma dan dede.

Deril mengerutkan keningnya sejenak " lagi? Maksudnya? Dede sama salma nyakitin kamu lagi?" Tanya Deril cepat dan penasaran.

Vivi terdiam, ia melototkan kedua matanya, ia menggeleng pelan " ngg-ngga gitu. Maksud aku tuh yang waktu itu loh pas di lapangan." Ucap Vivi tersenyum manis untuk meyakini deril.

Deril menatap vivi secara intens, ia mencari-cari suatu kebohongan yang ada pada diri vivi.

"Kamu bohong sama aku ya?"tanya deril yang masih menatap vivi sangat lekat.

Vivi menggeleng cepat " ngga ko der masa iya aku..

" kalau kamu bohong aku gakan maafin kamu " celah deril cepat.
Vivi menganga, ia belum sempat menyelesaikan ucapannya itu. Dengan susah payah vivi menelan silvanya saat mendengar ucapan deril tadi.

Vivi terdiam, ia bingung harus bilang apa kepada deril. Apa dia harus jujur saja? Tapi ia rasa itu sangat tak penting dan itu pasti bakal bikin deril dan dede akan berantem lagi.
Kalaupun vivi ga bilang semuanya, deril mengancam gakan memaafkan irinya selamanya.

" aku tau kamu ngumputin sesuatu vi." Ucap Deril yang menatap vivi sangat tajam " kenapa kamu harus nutup-nutupin sifat mereka berdua ke aku?! Bilang sama aku, kamu di apain!" Lanjut deril yang mendesak.

Vivi terdiam, ia bungkam seribu bahasa. Bingung harus memulainya dari mana.
Deril masih menunggu vivi angkat bicara, tapi nihil vivi malah lebih asik dalam halusinasinya itu.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now