Hug's

26.8K 1.2K 29
                                    

Heyho ketemu lagi.
Aduh maaf ya nunggu lama:$
Yawdah ya langsung aja cekidot...

Dean melajukan motornya dengan kecepatan yang sedang.
Tak ada pembicaraan, vivi masih terdiam di belakang dean, Ia bisu seribu bahasa.
Cuaca semakin tak membaik, angin semakin meniup kencang.

" lo siapa deril?" Tanya Dean yang membuka pembicaraan terlebih dahulu.

Vivi yang mendengar dean berucap pun langsung mencodongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan dean dan mendengarkan dengan pasti ucapan dean.

" apa?" Tanya ulang vivi karena ia tak mendengar ucapan dean tadi.

" lo siapa deril?" Tanya dean sedikit lantang agar vivi bisa mendengar ucapannya.

Vivi terdiam sejenak.
" temen " ucap Vivi dengan pasti.

Kali ini Dean yang terdiam.
" tapi keliatannya dia kaya yang marah liat gue deket sama lo" ucap Dean lagi, rupanya pria ini sedang mencari obrolan.

Vivi mendengus dengan sebal, karena harus membahas tentabg deril kali ini.
Hatinya masih terasa mencolos dan tak rela karena deril lebih memilih pulang bersama salma dibanding dirinya.

" Wajar mungkin dia ga mau gue kenal sama orang yang salah" ucap vivi sedikit acuh tak acuh, dan tak memikirkan ucapannya itu.

dean sedikit terkekeh, vivi melihat bahunya terguncang.

" entahlah, gue tau mungkin deril masih dendam sama gue. So? Lo bisa nilai gue sesuka hati lo" ucap Dean.

Vivi mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan dean saat bagian mungkin deril masih dendam sama gue.

Apa sebelumnya mereka punya masalah? Batinnya mulai bertanya-tanya.

" lo pernah punya masalah sama deril? " tanya Vivi mencoba menanyakan pernyataan dean yang tadi ia ucapkan.

Dean terdiam sejenak.
" nanti lo bakal tau sendiri" ucap dean yang tak ingin menjelaskan masalahnya itu.

Vivi mengerucutkan bibirnya dengan kesal saat mendengar dean yang tak ingin memberitahunya.

Rintik-rintik air hujan mulai berturunan, rupanya awan hitam sudah meluapkan isi bendungannya.

Vivi mengandah kelangit.
Oh ya tuhan, jangan sekarang batinnya berbicara dan memohon agar hujan tak turun sekarang.

" kita neduh dulu ya?" Tanya Dean yang langsung menepikan motornya itu di salah satu ruko yang tak buka.

Vivi mengangguk mengiyakan ucapan dean itu, ya walaupun dean tak melihatnya, pasti dean tau vivi akan mengiyakannya saja.

Dean memarkiran motornya tepat di depan ruko itu, vivi segera turun dan berjalan ke arah ruko itu untuk berteduh.
Tetes-tetes hujan membasahi rambut dan swetter vivi, ia menatap jalanan yang sudah sangat di banjiri oleh hujan yang sangat deras.

Dean yang sedari tadi berada di samping vivi pun, segera mendekat kearah vivi lebih dekat.

" lo suka hujan?" Tanya Dean yang membuyarkan lamunan vivi.
Vivi tersentak kaget saat mendengar suara dean, ia segera menoleh ke sosok yang berada di sampingnya itu.

"Suka" ucap Vivi tersenyum kecut kearah Dean.

Dean mengerutkan keningnya, " alasan lo suka hujan apa?" Tanyanya yang sedikit penasaran.
Vivi kembali tersenyum kecut.

" entahlah" lirih vivi dengan wajah yang tak ada senyuman sama sekali.

Dean sedikit tersenyum manis.
" padahal baru 2 hari gue liat lo,Ya emang status lo masih anak baru disekolah. Tapi lo cewe yang mampu buat gue tertarik, dan rela ngehabisin waktu gue buat terus natap lo" ucap dean menatap vivi dengan tatapan seriusnya itu.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα