Problem

21.8K 1K 75
                                    


Hei heiii ketemu lagi...

Makasih ya buat kalian yang masih stay di BDP aku sayang kalian banget deh😍😍😍
Bahkan buat yang udah setia banget dari awal BDP ada sampe sekarang aduh makasih banyak deh ya😘😘😘😘 deril dan vivi juga bilang makasih banget buat udah comment dukungan dan commentnan yang panjang. Kita suka ko💞.

Jangan pernah bosen ke ceritanya ya:(
Yawdah langsung aja yu cekidott. ....





Cekleekkk..
Pintu utama kamar mandi pun terbuka. Vivi segera menoleh kearah pintu utama.

Sa-salma batinnya berbicara di dalam sana. Vivi terbelalak kaget saat melihat sosok salma yang memasuki kamar mandi.

Salma tersenyum miris saat menatap vivi. Ia berhenti tepat di hadapan vivi.
Vivi sedikit memundur, tubuhnya sudah menyentuh westafel. Hatinya sangat tak enak, ia takut salma melakukan apa-apa kepada dirinya.

" selamat ya"ucap salma dengan sorot mata tajamnya itu.
" selamat atas jadi teman pengecutnya! Bahkan temen yang ga tau diri." Tanda salma. Tatapannya sangat tajam,bahkan nada suaranya pun terdengar sangat mengerikan.

Vivi terdiam, ia bungkam seribu bahasa, ia tak tau harus menjawab apa. Salma sudah tau semuanya. Ya, tau atas pertunangan Vivi dan deril. Dari raut wajahnya pun terlihat kalau dia sangat kecewa.

" Apa maksud lo?" Tanya vivi yang tak suka akan ucapan salma saat bagian selamat atas jadi teman pengecutnya! Bahkan teman yang gatau diri.

Salma terkekeh " lo bukan orang bego kan?" Tanya Salma sengit.

" gue ngerti perasaan lo gimana, tapi sal, ini semua udah keputusan deril. Dan bahkan der...

" apa? Lo mau nyeramahin gue? Mikir dong lo! Lo anak baru! Tau apa? " celah Salma dengan nada tingginya.

Vivi menyeringgai, ia tertawa manis " gue emang anak baru disini. Tapi bukan berarti gue bakal diem kalau diginiin!" Tandasnya.
" lagian udah lah lo terima aja sih kenyataannya dan...

" gue bakal rebut hak milik gue!" Celah salma sengit dan mencekam rahang vivi dan memepetkan nya ke tembok.

Vivi meringis saat punggungnya terbentur tembok yang lumayan keras.
Lo harus lawan dia vi! Harus! Dari pada lo di injek-injek terus! Batinnya bergeming di dalam sana.
Vivi membulatkan tekadnya, ia meyakinkan dirinya kalau dirinya bisa, ya bisa melawan salma saat ini.

"Gue ga yakin,lo bisa ambil deril dari gue!" Ucap vivi yang mendorong tubuh salma agar menjauh dari diri nya dan melepaskan cekamannya.
Vivi menahan bahu salma agar salma tak bisa lagi melakukan hal yang tidak di inginkan.

" lo emang...

" apa -apaan ini?" Tanya dede tiba-tiba memasuki kamar mandi dengan wajah cengonya itu.

Gawat! Batinnya angkat bicara di dalam sana.
Vivi melepaskan tangannya dari bahu salma, ia sedikit menjauh dan berniat untuk keluar dari kamar mandi dengan cepat. Jika ia masih di dalam seperti ini,ia akan habis oleh 2 manusia yang sangat tak suka padanya itu.

" sal lo gpp?" Tanya Dede yang mendekat kearah salma. Tangannya mengelus bahu salma.

"Pipi gue di tampar, coba lo selesain tuh anak!" Ucap Salma yang mengelus-ngelus pipi kanannya itu seolah-olah kalau dirinya telah di tampar oleh vivi.

Pandangan dede beralih kepada vivi yang  sedang perlahan berjalan ke arah pintu keluar.
" mau kemana lo!"ucap Dede cepat dan menahan vivi, dede mengunci pintu kamar mandi itu.

ohayolah de gue gamau harus berdebat sama lo batinnya menggerutu di dalam sana. Ia sangat takut jika harus menghadap dengan pria seperti dede. Dede tipikal cowo yang sangat emosian, bahkan dalam skenario ini dede sangat membela salma. Ia bisa habis kalau seperti ini.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now