Deril Attention!

26.6K 1.1K 21
                                    

Heiii ketemu lagi nihh😂
Maaf ya nunggu lama.
Yawdah langsung aja yaaaa..
Cekidotttt..

"Salma?" Ucap Vivi saat melihat beberapa foto yang terpajang di dekat sofa di kamar deril ini.
Vivi melebarkan pupilnya meyakinkan apa kah benar itu foto salma.

Vivi beranjak dari sofa itu dan mulai memperhatikan 1 per satu foto yang terpajang di situ.
Banyak sekali foto yang di pajang oleh deril. Ada saat bersama teman-temennya, bersama keluarga, bahkan bersama salma pun terpajang di sana.

Gue ga ngerti deh, bentar deh, yuli bilang, salma suka sama deril udah lama dan bahkan salma di gantungin sama deril? Tapi deril belum juga ngebuka hatinya buat salma? Tapi kenapa deril belum juga ngebuka hatinya? Padahal selama ini mereka deket? Tapi kenapa selama ini deril selalu ngerespond salma? Padahal dia ga ada perasaan sama salma? Apa mau deril sebenernya? Apa deril fhobia tentang cinta? Batin vivi mulai merangkai setiap serpihan-serpihan kehidupan tentang deril.

Vivi masih memperhatikan foto-foto yang terpajang di kamar deril itu.
Ada perasaan aneh yang timbul di dalam sana saat dirinya melihat foto deril bersama salma.

Vivi menggelengkan kepalanya pelan, ia langsung mengalihkan pandangannya ke lain tempat, ia memutuskan untuk cukup memandangi foto-foto tadi.
Ia langsung kembali merebahkan tubuhnya di sofa.

Deril ga akan ngerespon selama ini kalau dia gaada perasaan sama sekali sama salma. Gue yakin ada yang di sembunyiin dari deril batinnya kembali mengungkit masalah deril kembali.

" cukup vi! Lo harus tidur! Ko lo jadi kepo gini ya! " bentak vivi pada dirinya sendiri yang tak habis-habis membahas deril terus menerus.
Vivi mencoba memejamkan matanya yang rupanya sudah terasa sedikit lelah hari ini.
Tak butuh lama ia pun langsung terlenyap dari tidurnya.

Menit demi menit sudah berlalu, vivi lenyap dari tidur nya itu, ya walaupun harus berdebat terlebih dahulu dengan hatinya yang tak mau henti membahas tentang masalah deril.

Vivi tertidur di sofa yang tak jauh dari ranjang kasur deril, suhu AC yang sempat vivi kecilkan masih terasa begitu menusuk di kulitnya yang tak terbalut oleh selimut sama sekali.

---------------------------------

04.50 wib.
Terasa masih sunyi bagi pendengaran deril, tak ada suara sama sekali yang selalu mengganggu kupingnya kali ini.
Deril mulai mengerjapkan matanya.

Matanya mulai mengesuaikan setiap inci kamarnya itu. Pintu kamarnya terbuka sangat lebar,
Deril mengerutkan keningnya, ia merasa dahinya tertindih oleh sesuatu.

Deril langsung meraih kompresan yang masih terpasang di dahinya itu. Keningnya kembali mengkerut saat melihag kompresan itu.

Siapa yang ngompres gue? Batinnya berbicara di dalam sana. Tangannya meraba-raba kompresan yang ada di dahinya itu. Demamnya yang sempat mengegerkan tadi malam rupanya sudah menurun, kondisi deril bahkan rupanya sedikit membaik.

Vivi batinnya menjawab pertanyaan tadi yang sempat ia tanyakan pada dirinya sendiri, Mata deril mulai menelusuri setiap inci kamarnya itu.
Mata nya terhenti saat melihat sosok gadis yang sedang tertidur pulas di sofa miliknya itu, posisi tidurnya itu terlihat sangat tak nyaman.
Mata deril sedikit meruncing menelaah siapa gadis yang sedang berbaring di sofanya itu.

Masa iya cewe kepo? Batin deril mulai menebak wanita yang sedang berbaring di sofanya itu.
Deril mulai beranjak dari tempat tidurnya, kepalanya terasa sedikit pening. Tapi ia coba menepis rasa peningnya itu, ia mulai berjalan mendekat kearah sofa.

" Vivi?" Ucap deril saat melihat sosok gadis yang sedang tertidur di sofa kamarnya dengan posisi meringkuk bagaikan bayi yang berada di perut sang ibu.
Deril terdiam sejenak memandang wajah vivi yang sedang tertidur pulas di sofa miliknya.
Deril sedikit tersenyum saat ia baru saja ingat kalau semalam memang vivi berada di kamarnya dan merawat dirinya.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now