Deril's mdbstr

39.1K 1.9K 18
                                    

Vivi mendongak kearah sampingnya dan ternyata itu deril yang sedang duduk di sampingnya dan menatap kearah nya" gue takut" ucap vivi menitikan air matanya yang sudah ia bendung sedari tadi.

Deril mengerutkan keningnya tak mengerti. " lo takut sama gue? Gue gakan makan lo ko" ucap Deril yang tanpa dosa mengatakan kata-kata itu.

" gue lagi gamau bercanda sama lo" ucap vivi sedikit merengek cape akan keusilan deril yang tak ada habis-habisnya.

Deril semakin tak mengerti apa maksud vivi yang menganggap dirinya bercanda. " gue bisa kali nempatin dimana waktunya serius dan di mana waktunya bercanda" ucap Deril memasang wajah seriusnya itu.

" terus mau lo apa?" Tanya vivi memasang wajah baby face nya itu nada suaranya sedikit melemah.

Deril semakin tak mengerti akan maksud vivi , gue yang salah nanya apa dia yang sensitive sih? Batinnya mulai menggerutu di dalam sana. ia menggaruk telengkuk nya yang tak gatal, ia merasa kebingungan.
" lo bikin gue bingung! Harusnya gue yang tanya gitu"

Vivi terdiam matanya masih menatap deril terang-terangan,pipinya basah oleh air matanya itu. Tatapan vivi kosong menatap deril, fikirannya melantur membayangkan sosok ayah nya dan ibunya yang terlintas di fikirannya.
Deril mengangkat sebelah halisnya dengan iringan kerutan di dahinya yang semaki tercetak jelas menatap vivi kebingungan. Ni cewe liat apa si dari gue? Datar bener? Terpesona ko sebegitunya. Batin deril mulai bertanya-tanya dengan penasaran.
Cukup lama mereka terdiam, saling memandang terang-terangan. Tak lama air mata vivi kembali menetes di kedua pipi nya itu.

" oke cukup. Gue paling gabisa liat cewe nangis!" Ucap Deril yang langsung mengusap air mata vivi dari kedua pipinya itu. Deril memang tipikal cowo yang paling tidak bisa melihat wanita menangis. karena ia tau dimana wanita lagi menangis. katanya, wanita itu sedang melampiaskan perasaannya melalui air matanya.
Vivi sedikit tersentak kaget saat mendengar suara deril yang begitu ngebass di telinganya. Vivi menarik nafasnya dalam-dalam dan menepis semua fikiran-fikiran negative nya itu yang sangat mengganggu kepalanya itu. Semua akan baik-baik aja! Lo jangan mikir yang aneh-aneh!gausah lebay! Lo bikin malu aja! Batin vivi mulai memperingati.

" mungkin virus kepo lo udah menyebar di rumah ini. Dan entah dari kapan datangnya kepo ini ke diri gue sampe gue sekarang ngerasa kepo banget kenapa lo kaya gini! Coba lo jelasin. " ucap deril kembali menatap kearah vivi,rupanya sedari tadi deril dilanda rasa penasaran.

"Ayah gue udah pergi. Gue ngerasa kehilangan orang yang gue sayangi ke dua kalinya, Gue ngerasa takut. Ya emang sih gakan lama tapi gatau gue ngerasa takut aja. Mungkin gue belum terbiasa. " ucap vivi mencoba menjelaskan inti permasalahannya dimana dirinya bisa sampe ada acara nangis-menangis.

Deril terdiam sejenak mencerna ucapan vivi tadi.
"Ko gue gatau ayah lo pergi?kapan ayah lo pergi? " tanya deril yang mengerutkan keningnya.

" lo kan pergi tadi. Ayah gue baru aja berangkat" ucap vivi memasang wajah baby facenya itu.

Deril terdiam kembali matanya masih tak luput untuk menatap vivi.
" oke gue ngerti gimana perasaan lo sekarang.tapi Denger!" Ucap deril berubah menjadi serius dan tangannya memegangi kedua pundak vivi secara tiba-tiba membuat vivi sedikit kaget akan respon deril. " ayah lu pergi buat kerja demi kebaikan ko! Demi lu!. Lo gausah takut, ada gue yang bakal jagain lo ko, ada ayah gue yang bakal sayang sama lo!. Lo tau kenapa gue ngelarang lu buat keluar dari rumah? " tanya deril yang masih menatap vivi secara terang-terangan.
Vivi menggeleng lemah.
" lo tanggung jawab gue. Kenapa ayah lo, eh sori-sori maksudnya ayah lo sama gue nunangin kita itu buat gue jagain lo vi selama ayah lu gada disamping lu. Jadi kalau lu sampe ada acara ilang-menghilang lagi kaya kemarin, gue yang harus cari lu. Lu gatau gimana susahnya gue cari lu kemarin!" lanjut deril yang masih menatap vivi dengan serius.
Vivi masih menatap deril dengan seksama, ia sedikit tersenyum saat mendengarkan ceramahan deril yang sangat panjang ini. Gue kira lo bakal dingin mulu sama gue, tapi gue salah! Lo tuh cowo yang aneh! Kadang lo baik kaya gini kalau gada setannya. Kadang juga lo nyebelin buanget kalau lagi ada setannya ck! Batin vivi mulai berbicara ngelantur di dalam sana.

Vivi terdiam ia mengangguk pasti " iyah der. Maaf maaf gue salah, Abisnya gue bete dirumah ini. " ucap vivi yang mengakui kesalahannya yang kemarin ia buat.

Deril sedikit menggeleng " udah lah itu mah yang kemarin-kemarin. Tapi Sekarang kalau lo mau kemana-mana lo bilang sama gue biar gue anterin lo"

Vivi tersenyum manis " iyah-iyah thanx ya der" ucap vivi dengan mengembangkan seculas senyuman manisnya itu. Vivi merasa dirinya sedikit lebih baik dari Sebelumnya. " ternyata lo ga sebelin yang gue kira"

Deril mengerutkan keningnya kembali entah yang keberapa kalinya pria ini mengerutkan keningnya itu" emang yang lo kira gue itu gimana?" Tanya deril dengan senyuman miringnya.

Mampus lo! Batin vivi menegur didalam sana. Vivi tersenyum mesem ia bingung haru menjawab apa. Masa iya gue harus jujur? Batinnya kembali bertanya. Ia masih menatap deril dengan kebingungan, vivi menggatuk telengkuknya yang tak gatal itu. senyumannya bikin gue skakmat lagi! Batinnya kembali menggerutu di dalam sana saat melihat senyuman deril yang sangat menggoda.

" e- engga ko maksud gue... e- gini....

" gausah salting gitu " celah deril sedikit terkekeh manis saat melihat vivi yang berubah menjadi begitu salting.

Vivi memanyunkan bibirnya kesal ternyata deril sedari tadi memperhatikan dirinya.

Deril kembali terkekeh " lo tuh cewe aneh! Tiba-tiba nangis kaya tadi. Terus bikin gue kebingungan dan sekarang lo senyum-senyum mesem gini padahal baru aja tadi nangis. Lo cepet banget berubah-ubahnya " ucap deril terkekeh manis membuat lesung pipit nya tercetak jelas di pipinya.
Vivi melebarkan pupilnya saat melihat lesung pipit deril " sejak kapan lo punya lesung pipit? Kemarin-kemarin gue galiat apa lo baru ngebor tadi?" Celetuk vivi tanpa memikirkan apakah ia pantas mengatakan hal seperti itu. Vivi sedikit mengalihkan topik pembicaraannya agar deril tak membahas persoalan yang tadi.

Deril terkekeh kembali " karena gue gamau mamerin kegantengan gue " ucap deril dengan pedenya mengatakan hal seperti itu.
Vivi mengerutkan keningnya dengan cepat. " bukannya lo tebar pesona banget ya?😋 " tanya Vivi dengan kekehan meledeknya itu.

" ck! Orang ganteng bebas" desis deril dengan iringan kekehan manisnya itu. Vivi yang mendengar desisan deril tadipun sedikit mencibir sebal. " pede bener jadi orang"
Deril terkekeh saat mendengar cibiran vivi tadi, ia mulai beranjak dari tempat duduknya " gue kedalem duluan ya. Lo jangan nangis lagi! Masuk gih kedalam kamar! Istirahat muka lo kaya yang kecapean gitu" ucap deril yang berdiri tepat di samping vivi.
vivi sedikit mendongak kearah deril "masa iya?" Tanya vivi memegangi wajah nya yang katanya wajahnya terlihat kecapean.

" iya. Keliatan jelas banget, Mending lo istirahat gih!" Ucap deril yang masih menatap kearah vivi.

Vivi mendengus sebal " yawdah iyah"
"Pinter"ucap deril mengusap pucuk rambut vivi dan tanpa berkata apa-apa lagi ia pun langsung melangkah meninggalkan vivi yang masih menatap kearahnya.
vivi masih menatap punggung deril yang semakin jauh dari pandangannya dan lenyap saat deril menaiki anak tangga.
Vivi sedikit tersenyum hatinya terasa dilanda perasaan aneh yang berkecamuk di dalam sana. Lo emang bisa banget bikin orang nyaman der! Batinnya mulai mengakui bahwa ia merasa nyaman di samping deril.
Vivi menggeleng cepat, masa iya gue suka sama deril? Gamungkin! Batinnya kembali berbicara.
Mungkin aja! Perasaan itu datangnya tiba-tiba! Batinnya kembali beradu pendapat.
Vivi menggeleng kan kepalanya kembali. Ia menepis semua fikiran-fikiran ngaconya itu.
" bisa gila gue kalau mikirin hal kek gitu terus" ucap vivi seraya beranjak dari tempat duduknya dan langsung melangkah meninggalkan ruang tengah dan menuju kamarnya.
.
.
.
.
Namanya juga perasaan vi, pasti datang nya tiba-tiba. Nah loh gimana ya ini semua? Tetep stay di BDP ya😘
yang udah baca jangan lupa vote dan comentnya ya😘😘 see youuuuu

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now