Secret!

25.9K 1.1K 20
                                    

Heyhey ketemu lagi.
Sebelumnya aku mau bilang terimakasih kepada kalian yang masih setia di BDP ya😍.
Makasih yang udah vomment banyak😘😘 aku sayang kalian:v. Jangan pernah bosen ya sama alur ceritanya.
Oh ya di chapt ini mungkin ada sedikit ya begitu lah, tapi ini hanya cerita jangan sangkut pautkan dengan kenyataan okee...

Yawdah langsung aja ya cekidott..

Vivi melepas pelukan deril, pipi nya sangat merona saat ia baru saja menyadari kalau dirinya memeluk deril secara tiba-tiba.

" sorry gue, ga da maksud....

" gpp gue seneng ko" celah Deril dengan senyuman manisnya itu.
Pipi milik vivi semakin merah merona saat mendengar ucapan deril tadi, detak jantungnya kembali berdetak tak menentu.

" gausah salting" ucap Deril dengan kekehan manisnya.

" apaan sih " ucap Vivi mesem dan menepuk lengan deril agar tak mengucapkan kata-kata itu lagi.

Deril terkekeh manis.
" mending lo istirahat gih" ucap Deril tersenyum manis dan menyuruh vivi untuk beristirahat " oh ya satu lagi, inget diponsel itu gaboleh ada nomer siapa-siapa kecuali gue, sama ayah lo." Lanjut deril mengingatkan kembali isi dari sepercik surat tadi.

Vivi tersenyum " siap, kalau nomer dean gpp kan?" Tanya vivi dengan senyuman jailnya, vivi tau deril pasti akan marah jika dirinya menyangkut pautkan dengan dean.

Senyuman deril langsung memudar, vivi terkekeh manis.

" kalau kaya gitu mending lo gausah megang hp " cetus dengan dengan tatapan tajamnya itu.

" sensitive banget si der " ucap Vivi terkekeh menggoda dan sedikit mencolek dagu deril.

" galucu cewe kepo!" Ucap Deril yang menahan senyumnya karena telah di goda vivi.

Vivi terkekeh manis.
" tenang aja gakan ko, yawdah ya gue ke kamar dulu. Bay " ucap vivi tersenyum manis dan langsung melangkah meninggalkan deril dengan melambaikan tangannya.

Deril tersenyum manis saat melihat tingkah laku cewe keponya itu.
Setelah itu ia pun langsung memasuki kamarnya.

--------------------------------

Malam hari telah tiba.
Jam sudah menunjukan pukul 19.30 wib. Seperti biasanya, semua sudah berkumpul di ruang makan. Hanya saja deril yang belum keluar dari kamarnya dan mengikuti makan malam bersama.

Deni baru saja pulang saat tadi pukul 18.30 wib. Dan sekarang ia mengikuti makan malam bersama.

" bagaimana kabar kamu vi di sekolah?" Tanya deni di celah-celah makannya.
Vivi mendongak kearah deni, dan tersenyum.

" baik ko om"

" bagus kalau seperti itu, om harap kamu akan terus menerus betah di sekolah itu." Ucap deni dengan senyuman ciri khasnya.

Vivi tersenyum dan membalasnya hanya dengan anggukan mengerti.

" oh ya vi, bagaimana dengan deril? Apa di sekolah ia membuat onar kembali?" Tanya Deni yang menanyakan keadaan putranya di sekolah.

Vivi mengerutkan keningnya sejenak " engga ko om, deril baik-baik aja" ucap Vivi mengatakan yang sejujurnya. Ya memang benar, selama ini ia belum melihat deril membuat onar apapun.

Deni tersenyum " syukur kalau begitu, om nitip dia ya vi, om harap kamu bisa merubah sifatnya. Selama 2 tahun kemarin om selalu ngurusin semua kasus deril kalau di sekolah. Dan sekarang kesempatan terakhir dia, sayang sekali jika dia membuat onar kembali dan akan di keluarkan dari sekolah." Jelas deni dengan panjang lebar, raut wajahnya memancarkan kesedihan.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now