Deril POV'S

35K 1.7K 24
                                    

Heyhooo sebelum kita lanjut lagi ke dalam ceritanya disini aku mau ngucapin banyak terimakasih banget buat kalian ya masih stay dan mau relain waktunya buat baca cerita aku disini😘😘😘 yang rela banget nuangin komentar yang bikin aku lebih semangat lagi buat lanjutin cerita ini, ya walaupun cerita nya sedikit ngaco ya😂 tapi aku berusaha biar cerita ini lebih menarik lagi. Sekali lagi makasih banyak😘 kecup dulu😄😄

Oke itu aja yang bisa aku ucapin.
Selamat membaca😊. Maafya di pov deril ini kalai belum sempurna soalnya aku ngerjainnya malem 😁.
cekidot.......


Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 wib.
Bel pulang sekolah sudah terdengar 2 menit yang lalu, semua murid SMA Nusantara II pun sudah berhamburan.

" vi temenin gue piket dulu dong bentar ajaa bisa? " ucap Yuli sedikit terdengar memohon, yuli mulai memasukan buku-buku miliknya kedalam tasnya itu.

Vivi terdiam sejenak ia menatap kearah Deril yang sedang menunggu dirinya di ambang pintu kelas sendirian, sedangkan gerombolannya itu entah kemana.

" yawdah iya, tapi bentar ya gue bilang dulu ke deril " ucap vivi yang mengiyakan permohonan yuli dan ia langsung melangkah mendekat kearah Deril yang sedang bersandar di dekat pintu masuk, dengan memainkan ponselnya itu.

" der?" Ucap Vivi yang sedikit menepuk pundak deril. Membuat deril menoleh kearahnya dengan sebelah halis yang terangkat.
"Pulangnya bentaran ya? Gue mau nungguan yuli dulu, boleh?" Tanya vivi yang memasang wajah baby face nya itu dengan senyuman yang sedikit lebar, nada suaranya terdengar memohon.

Deril malah mengerutkan keningnya pandangannya beralih kepada yuli yang sedang menyapu di dalam kelas.
"Iya, yawdah gue tunggu di parkiran yang pas tadi pagi. Jangan lama-lama! " ucap Deril yang langsung membalikan tubuhnya dan melangkah meninggalkan vivi yang masih memasang senyuman lebarnya itu.

Cih aneh banget si sifatnya! Kadang baik kadang nyebelin batin vivi sedikit menggerutu sebal. Senyumannya sedikit memudar saat melihat deril yang malah pergi meninggalkan dirinya begitu saja.
Vivi mulai memasuki kelasnya kembali dan mulai menemani yuli yang sedang piket kelas.

" apa kata deril?" Tanya Yuli yang menghentikan aktivitasnya itu dan melirik kearah vivi. Rupanya yuli sedikit kepo akan jawaban deril.

" iya katanya " ucap Vivi yang sedikit tersenyum manis.

" emang rumah lo deket ya sama deril?" Tanya Yuli yang masih belum puas untuk bertanya, Tangannya kembali sibuk menyapu ruang kelas itu.

Vivi terdiam sejenak ia menggigit bibir bawahnya, Jawab gimana ini? Batinnya mulai sedikit panik.

" 1 ko-mplek yul" ucap vivi nada suaranya terdengar sangat gugup. Oke lo bego banget! Suara lo gugup gitu! Batinnya mencibir di dalam sana.
Vivi menggigit bibir bawahnya ia takut kalau yuli tak percaya akan ucapannya tadi.

" Oh nanti kapan-kapan gue main ya, ckck. " ucap Yuli yang sedikit melirik kearah vivi dengan wajah mesemnya itu.
Vivi tersenyum kaku " bo-leh ko" lagi-lagi nada suaranya masih terdengar sangat kaku.

Yuli tak menjawab ia masih terkekeh manis, entah dirinya menertawai apa.
Vivi masih menatap Yuli ia takut yuli masih penasaran akan kehidupan dirinya, Yuli kembali melanjutkan tugas piketnya itu.

Berbeda dengan Deril yang melangkahkan kakinya untuk menuju parkiran.
Tak butuh waktu lama dirinya pun sudah sampai di parkiran.

" der!" Panggil Dede sedikit melambai dari arah pojokan rupanya gerombolannya itu belum pulang dan masih bersantai di parkiran tempat biasanya gerombolannya berkumpul.
Mata deril sedikit meruncing saat melihat ada sosok salma yang berada disana juga.
Deril sedikit mendengus frustasi, karena dirinya sudah terlanjur memasuki area parkiran jadi mau tak mau dia pun melangkah mendekat kearah gerombolannya itu.

" Hey der! Kemana aja? Gue nungguin lo dari tadi disini" ucap Salma yang langsung nyamber saat deril baru saja duduk di samping axel.

" tadi abis nunggu Vivi dulu" Ucap Deril dengan nada suara seperti biasanya, dasinya sedikit ia longgarkan.

Salma terdiam sejenak " ohhh vivi" ucap salma yang sedikit tersenyum mesem nada suaranya seperti biasanya.
Deril tak sengaja menatap Kearah salma secara terang terangan.

DERIL POV .

Deril masih menatap kearah salma, deril tau wanita yang di hadapannya itu sangat mencintai dirinya, sudah selama 2 tahun ini salma masih menunggu dirinya bahkan dengan sabar salma masih menaruh perasaannya itu kepada deril. Salma juga pernah mengutarakan perasaannya kepada deril saat salma sudah bosan menunggu deril yang tak kunjung-kunjung mengutarakan perasaannya itu. Banyak cobaan yang telah salma lewati dimana dirinya harus bersabar melawan para wanita lainnya yang rupanya menyukai deril seperti dirinya itu. Salma bukan tipe cewe yang sering berbuat licik agar dia bisa mendapatkan deril, salma selalu dengan sabar menunggu deril membuka hatinya untuk dirinya. Deril memang susah sekali membuka hatinya itu kepada wanita, entah kenapa dirinya masih ingin bersenang-senang tanpa ada kehadiran wanita, tapi deril tau dirinya sudah salah, ia tau dirinya salah karena sudah merespond salma dari awal mereka bertemu. Dan Deril mengakui kalau dirinya ini pria yang sangat tak tau di untung! Padahal dirinya sudah mendapat kan wanita yang sangat sempurna yang telah tuhan kasih kepada dirinya,Tapi? Wanita itu malah ia sia-siakan begitu saja. Deril sampe detik ini pun tak tau mengapa dirinya sulit sekali untuk membuka perasaan nya itu.

Tapi kini Deril dengan mudahnya ia lebih memutuskan untuk bertunangan dengan wanita yang belum ia kenal. Dia Vivi Rineyka tunangan deril saat ini, perempuan yang sangat aneh di mata deril.
Awal nya deril emang anggep pertunangan ini hanya sebatas saling menjaga saja. Karena Deril juga awalnya gategaan sama yang namanya perempuan apalagi saat mendengar latar belakang vivi yang telah di ceritakan oleh sang ayah dan membuat dirinya mengiyakan pertunangan itu. Awalnya memang terasa begitu biasa saja apalagi saat deril tau vivi memiliki sifat yang aneh di banding wanita yang lain. Dan seiring nya waktu berjalan dan di tambah mereka juga 1 rumah deril pun mulai memahami sifat vivi yang sering berubah-ubah. Deril menemukan di mana titik sosok vivi yang mampu membuat hatinya kembali hidup, deril merasa perasaan nya terkadang berubah-ubah saat dirinya dekat dengan vivi, deril pun tak tau perasaan apa itu. Dan perasaan itu pun sama jika ia sedang bersama salma. Tapi perasaan nya itu lebih jauh beda di banding dengan bersama vivi. Memang sebelum pertunangan ini ada,deril memang sudah deket sama Salma. Wanita yang masih setia di samping deril sampe saat ini, wanita yang tak pernah bosan-bosannya untuk selalu menunggu jawaban perasaan deril ke dia, wanita yang selalu ada di saat deril emang membutuhkannya, wanita yang selalu meluangkan waktunya hanya demi cowo semacam kaya deril itu. Deril tau ini semua salah, apalagi saat dirinya belum menceritakan bahwa dirinya sudah bertunangan dengan vivi kepada Salma. Kembali lagi deril tipe cowo yang Gategaan, ia tau kalau nanti dirinya berterus terang kepada salma pasti salma akan sangat kecewa kedirinya. Dan deril pun tau jika dirinya tak berterus terang dari awal pasti itu lebih menyakitkan nantinya buat salma. Deril tak peduli itu, deril juga hanya menganggap pertunangan ini berlaku hanya 1 tahun saja bisa juga kurang dari 1 tahun. Deril tau masih ada lain waktu dimana dirinya akan menceritakan ini semua nanti saat waktunya memang pas untuk ia ceritakan kepada salma, dan di antara para sahabatnya pun tak ada yang tau kalau dirinya sudah bertunangan dengan vivi, Hanya Davi saja yang tau semua nya tentang deril yang sudah bertunangan.

Sekarang? Di tambahkan lagi dimana vivi 1 sekolah dengan salma, deril tau ini pasti akan lebih sulit, cepat atau lambat semua akan terbongkar.

" Der?" Ucap Salma yang membuyarkan lamunan Deril. Deril sedikti tersentak kaget saat mendengar suara salma yang langsung terdengar oleh telinganya itu.
Deril mengalihkan pandangannya.

" lo kenapa si?" Tanya Salma sedikit terkekeh saat melihat deril yang menjadi salah tingkah.

" tanda-tanda sal. Kayanya deril mau buka hati nya buat lo deh ckckkc " ucap Axel terkekeh dengan manis dan sedikit menyenggol bahu deril.
Salma tersenyum malu saat mendengar ucapan Axel tadi. Pipinya sudah sangat merona diluar sana.
Deril terdiam sejenak ia bingung harus menjawab apa.

.
.
.
.
Nah loh der gimana ini jadinya ko jadi kaya yang berputar-putar ya?
Tentuin deh perasaannya kesiapa:p tuh salma udah jadi baper lagi kan? Maaf kalau pendekk.
Tapi janji deril chap nnti gakan pendek ini sih cuma garagara keburu ngantuk😂

Hihi maaf ya kalau ceritanya gimana gitu😂😂 yang udah baca jangan lupa vote and komentttttttt😘 oh ya satu lgi cerita ini belum ending ko. Endingnya nnti kalau aku cantumin judulnya ending😅 okee......
Yawdah...
See you....

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now