Deril that Spoiled!

26.5K 1.1K 33
                                    

Hei heiii ketemu lagi...

Makasih ya buat kalian yang masih stay di BDP aku sayang kalian banget deh😍😍😍
Bahkan buat yang udah setia banget dari awal BDP ada sampe sekarang aduh makasih banyak deh ya😘😘😘😘 deril dan vivi juga bilang makasih banget buat udah comment dukungan dan commentnan yang panjang. Kita suka ko💞.

Jangan pernah bosen ke ceritanya ya:( maaf kalau alurnya aga nyengsolll😂😂 aku juga udah berusaha ko buat lebih baik lagiii..

Yawdah langsung aja ya cekidotttt....
.
.






Deril menghentikan sejenak aktivitasnya itu,ia menatap vivi dan tersenyum sangat hangat.
" aku sayang kamu vi" ucap Deril sedikit purau dan kembali mencium vivi dengan penuh kelembutan.

Vivi tersenyum saat mendengar penuturan deril tadi.

Aku juga sayang sama kamu deril batin vivi menjawab di dalam sana.

Brukbuk brukbuk...
Deril terkekeh manis, dan menghentikan aktivitasnya itu saat mendengar suara yang bersumber dari perut vivi.

Bego deh! Ga tepat waktu banget si rutt! Ni perut bikin malu aja batin vivi mencerocos di dalam sana.

Vivi tersenyum malu, perutnya sudah berdemo rupanya minta diisi.

Deril menjauhkan wajahnya dari wajah vivi. Ia sedikit tersenyum manis. Jari ibu jarinya dengan manis mengusap setiap tepi bibir vivi dengan lembut.
" ayo kita makan"ucap Deril yang langsung menatap vivi dan tersenyum manis.

Vivi merasa cukup malu, ia pun mengangguk dengan ragu. Dan setelah itu mereka pun segera meninggalkan tempat itu dan mencari tempat makan untuk malam ini.

" kamu denger ya der?" Tanya vivi dengan pertanyaan polosnya itu.

Deril terkekeh" aku gakan ngajak kamu makan kalau ga denger perut kamu yang kekerubukan itu" ucap deril dengan kekehan manis nya itu.

Vivi manyun, rasa malu nya semakin menjadi.
Ia terus melangkah tepat di belakang deril, rasa nya cukup untuk bertanya-tanya lagi kepada deril dan berunjung malu lagi nantinya.

Selang 10 menit kemudian.
Deril pun telah membawa vivi di sebuah tempat makan yang berada di daerah sana.
Tempat makannya memang tak begitu mewah.
Mereka pun segera memesan makanan dan minuman yang ingin meraka makan untuk malam ini.

" di tunggu ya mba, mas" ucap pelayan itu dengan sopan dan langsung meninggalkan vivi dan deril.

Vivi mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.
" der? Aku rasa ini handphone jual aja deh. Perasaan gada gunanya gitu ya, sepi banget liat deh ini handphone ga aku cas tau selama 3 hari dan batrenya awet banget. Bahkan kontaknya aja ga boleh ada siapa-siapa selain kamu sama ayah. Dan itu juga kamu sama ayah ga pernah tuh nelfon Sama sms aku" gerutu vivi panjang lebar dan menunjukkan ponselnya itu kearah deril.
Deril tersenyum manis.

"Bagus lah, jadi pulsa kamu awet" ucap deril yang terkekeh manis.

Vivi memanyunkan bibirnya " ya awet sih, ya tapikan bosen tau. Aku down app ya?" Tanya vivi dengan memasang wajah yang memohon.

" ngga." Ucap deril cepat. Tangannya merogoh ponselnya di dalam saku miliknya.
Ternyata ada pesan masuk di dalam ponselnya itu, ia segera membuka pesannya.

Salma.

Maafin gue yang tadi ya der, gue tau seharusnya gue ga usah marah sama lo. Gue minta maaf der.
Soal lo tunangan vivi itu, itu udah ga terlalu penting buat gue fikirin itu.
Gue rasa walaupun lo udah punya vivi, gue masih ada kesempatan kan buat masih bisa dapetin lo?

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now