Unexpected Life - Part 39 (Revisi)

Start from the beginning
                                    

Awalnya aku tidak percaya, namun akhirnya aku mencoba. Setelah dijalankan, Shelly memang marah karena aku pacaran dengan sahabatnya. Tapi akhirnya aku kecewa karena alasannya hanya karena tidak memberitahunya. Sekali lagi, aku berpikir untuk menyerah, namun situasi tidak mengizinkan.

Setelah mendengar kabar dia putus dengan Ed, entah mengapa aku sangat senang. Hatiku langsung melompat gembira. Aku terus bertanya-tanya, apakah dia ditakdirkan untukku? Aku bertekad kali ini aku harus mendapatkan hatinya. Belum selesai perjuanganku, sekarang dia harus meregang nyawanya.

"Lou, kau perlu istirahat." Aku tersentak dan menoleh. Feli berada disampingku dan memegang pundakku.

"Aku sudah istirahat. Kapan kau masuk? Aku tidak mendengarnya."

"Baru saja. Tentu saja kau tidak mendengar karena kau sedang menjelajah keluar. Aku melihat kau tersenyum sendiri, lalu sedih," ucapnya panjang lebar.

Feli sudah kembali dari Hampton bersama Angel saat mendengar kabar Shelly. Mereka segera memesan tiket penerbangan selanjutnya. Dokter mengatakan bahwa operasi berjalan lancar dan dalam waktu tiga hari dia akan sadar. "Ed meneleponku semalam." Aku tersadar dari lamunanku saat mendengar ucapan Feli.

"Apa yang dia katakan?"

"Dia mengatakan kau tidak bisa dihubungi. Ia ingin memberitahu kasus Eric sudah ditangani. Eric akan mendekam di penjara. Lalu ia menanyakan kondisi Mita," Feli duduk di sisi lain Shelly.

"Apa yang kau katakan?"

"Aku mengatakan yang sebenarnya padanya. Ia merasa bersalah atas kejadian ini. " Aku menatap Feli dengan tajam.

"Aku sudah memperingatkannya sejak kejadian pertama, tapi ia menganggap remeh. Kurasa ia tidak perlu menyesal." Ed adalah sahabatku yang paling keras kepala. Tapi kali ini aku tidak bisa menolerirnya.

"Satu hal yang perlu kau tahu mengenai insiden Eric," Feli seperti menimbang apakah akan memberitahuku atau tidak.

"Apa?" ucapku tidak sabar.

"Kate terlibat disini." Tiga kata yang disebutkan Feli mampu membuatku terhenyak. Kate?

"Darimana kau tahu?"

"Edward memberitahuku. Setelah polisi mengintrogasi Eric, ia membeberkan semuanya dan Kate terlibat. Kate mengajaknya bekerja sama." Feli terlihat akan marah tapi ia menahannya.

Aku tahu bahwa Kate bekerja untuk perusahaan Eric, tapi aku tidak tahu bahwa Kate bisa terlibat sejauh ini. "Apa kau sudah makan siang?" tanya Feli mengubah topik pembicaraan.

"Belum," jawabku kembali mengalihkan tatapanku pada Shelly.

"Lou, kau harus menjaga kesehatanmu sendiri. Pergilah makan, aku akan menjaganya."

"Bisakah kau membantuku membelikannya? Dokter mengatakan ia hari ini akan bangun, aku tidak ingin meninggalkannya sebelum melihatnya membuka mata." Aku ingin menjadi yang pertama dilihatnya.

"Baiklah. Apa yang ingin kau makan?" Feli berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu.

"Apa saja," jawabku singkat.

"Baiklah."

"Ini sangat konyol, kau tahu Shelly. Kemarin aku ingin kau menerima Ed karena aku ingin kau belajar menerima seseorang seperti Ed, orang yang tak pernah ada dalam pikiranmu, karena aku juga sama sepertinya," aku kembali berbicara sendiri setelah Feli pergi.

"Aku lelah menjadi kakak bagimu, mulai sekarang, aku akan berada di sampingmu sebagai seorang pria. Pria yang mencintaimu. Aku mencintaimu, Shelly," bisikku.

Gerakan tangan Shelly membuatku kembali fokus, ia menggenggam tanganku. Lalu aku melihat matanya perlahan terbuka. "Shelly? Kau sudah bangun?" tanyaku pelan setelah matanya sepenuhnya terbuka.

Aku melihat ia ingin berbicara, tapi terasa sulit. "Apa yang kau butuhkan?"

"A ... ir" ucapnya terbata-bata.


Dont Forget The Votes Button


R.V

Unexpected Life [COMPLETED]Where stories live. Discover now