Unexpected Life - Part 39 (Revisi)

2.2K 141 2
                                    

Sebelumnya aku ingin minta maaf dulu kalau ada komentar kalian yang ga ku balas.
Aku bukannya ga mau balas, tapi notifnya beneran ga masuk. Entah apa karena di private chapter nya ato watty error.
Kalau ada waktu aku cek lagi satu" per chapter.
Thanks bagi yang sudah mau comment.

Ini part Louis yang kedua kalinya.
Enjoy it.

~~

LOUIS POV

Aku menatap wanita yang tertidur nyenyak di hadapanku. Sudah tiga hari ia tidur karena obat yang disuntikkan dokter. Setelah operasi dua hari yang lalu, dokter mengatakan ia harus istirahat penuh.

Shelly harus menerima puluhan jahitan di punggungnya akibat luka tusukan salah satu anggota Eric.

Ia kehilangan banyak darah akibat kami terlambat membawanya ke rumah sakit. Beruntung pihak rumah sakit masih memiliki stok, aku tidak bisa membayangkan jika mereka kehabisan.

Dokter mengatakan pisau itu hampir mengenai organ penting tubuhnya. Aku tidak bisa membayangkan kalau Shelly tidak bisa diselamatkan. Dengan lembut, aku menggenggam tangannya.

Aku sudah menghubungi keluarganya, namun hanya ayahnya yang dapat kemari. Christian masih harus menjaga ibunya yang belum stabil keadaannya. "Hey, aku terus menunggumu disini, kapan kau akan bangun?"bisikku.

Aku tahu dia tidak akan menjawabku, hanya napas dari masker oksigennya yang terdengar. "Aku tidak membawakan kau bunga, karena kau bilang kau tidak suka bunga. Aku masih ingat pertama kalinya aku memberikanmu bunga, bunga mawar biru."

Aku tertawa kecil mengingat memori itu, saat aku bertanya padanya siapa yang memberikannya, dan dia menjawab tidak tahu, bahkan ingin membuangnya. Aku mengetahui dia menyukai warna biru karena Feli. Feli banyak sekali membantuku mendapatkan Shelly. Tapi aku tetap laki-laki pengecut yang bersembunyi dibelakang bayang-bayang 'kakak'.

Pertama kali aku mengenalnya saat Feli sedang melakukan panggilan video dengannya di Amerika. Saat itu aku sedang berkunjung ke rumahnya untuk membantu pekerjaannya. Aku menyukai suaranya, tawanya saat mendengar cerita-cerita Feli, dan senyumnya saat pertama kali melihatku. Keberuntungan sedikit berpihak padaku karena Feli menyampaikan padaku bahwa ia akan pulang kemari dan memutuskan tinggal disini. Dengan senang hati, aku mengajukan tempat tinggalku dan berbohong mengatakan itu tempat tinggal orangtuaku. Sebenarnya seluruh apartemen itu milikku.

Feli mengetahui bahwa aku menyukai sahabatnya mendukung rencanaku, ia tahu aku tidak lagi memiliki perasaan pada Kate. Aku sengaja berbohong dan menyembunyikannya, aku takut dia menolak jika mengetahui yang sebenarnya.

Saat pertama kali berjumpa dengannya secara langsung, jantungku berdegub sangat kencang, aku berpikir sejak pagi apa yang harus kukatakan padanya. Ternyata ia lupa padaku, mungkin karena kami baru sekali bertemu.

Semakin lama aku menyadari bahwa aku menyukai setiap kebiasaan-kebiasaan yang dia lakukan, aku mencintainya. Aku memikirkan segala cara untuk memutuskan Kate sebelum semuanya terlambat. Brengsek memang, tapi akan lebih kejam kalau aku terus bersamanya tapi aku menginginkan wanita lain.

Ternyata sudah sedikit terlambat untukku menyatakan perasaan, karena saat itu Edward sudah ada dalam hidupnya. Edward mengetahui aku juga mencintai Shelly, memintaku untuk menjauhinya. Aku berpikir untuk menyerah, namun lagi-lagi Feli membantuku dengan balasan aku harus membantunya menjadi kekasih palsunya.

Ia ingin menjauh dari bos barunya. Aku masih ingat kata-kata Feli. "Tidak akan rugi jika kau membantuku Lou. Kau bisa tahu apakah Mita memiliki perasaan padamu atau tidak."

Unexpected Life [COMPLETED]Where stories live. Discover now