Unexpected Life - Part 6 (Revisi)

4.3K 254 9
                                    


Selamat Membaca

~~~~~~~~~~~~

     Pagi ini tidak seperti pagi biasanya, begitu aku sampai di kantor, semua pegawai sedang berbisik-bisik membicarakan sesuatu yang seru. Sebenarnya aku tidak mau peduli, tapi melihat yang melakukan itu bukan hanya sekelompok, tapi seluruh karyawan, mau tak mau aku jadi penasaran. Tak lama kemudian, Grace datang menghampiriku.

            "Morning mit, melihat raut wajahmu pagi ini, kau pasti belum tau sesuatu," bisik Grace padaku.

            "Morning. Begitulah. Jadi ada apa ini?" Melihat gelagat Grace yang berbisik-bisik, aku pun membalas bertanya dengan cara yang sama sambil berjalan menuju lantai lima, ruang kerja kami.

            "Berita ini belum pasti, tapi sudah banyak desas desus yang beredar. Kau tau salah satu proyek terbesar kita bersama perusahaan Diebold Company?"

            Aku mengangguk. Kemudian Grace melanjutkan.

            "Kau juga tau kan kalau itu belum di tanda tangani, dan sekarang berkas kita... wuss. Aku lihat bos kita sangat marah, dari tadi tidak ada yang berani mengajaknya bicara." Grace menggerakan tangan kanannya membuat gerakan melebar ke samping kanan sambil menggerakan jari-jarinya.

            "Wuss? Wuss apa? Hilang maksudnya?" aku bertanya sambil meniru gerakannya.

            Grace menganggukan kepalanya. Kami sudah sampai di lantai lima dan Grace mampir ke ruang kerjaku.

            Aku bertanya kembali, "Memangnya tidak ada softcopy-nya?"

            Grace memutar bola matanya "Mita, kalau masih ada file nya, tentu hari ini tidak akan ribut-ribut."

            Aku tahu, tapi yang kumaksud, kenapa bisa hilang? Bukannya ini perusahaan besar, otomatis semua file penting pasti dilindungi dengan sistem yang canggih. Sangat tipis kemungkinan berkas itu bisa bocor, bahkan sampai hilang.

            "Bagian keamanan? Bagaimana?" Aku kembali bertanya pada Grace.

            "Entahlah. Semua masih abu-abu. Belum ada pengumuman resmi juga. Sudah jam 8, lebih baik aku kembali ke tempatku." Grace berjalan pergi keluar menuju ruangannya.

            Aku memutuskan melupakan masalah tadi, toh belum ada pemberitahuan pasti. Mungkin Edward dan timnya sedang mencoba menyelesaikan masalah ini. Aku mencoba fokus pada pekerjaanku terlebih dahulu.

*

Selesai makan siang kami segera menuju ruang pertemuan karena mendapat pengumuman. Sewaktu sampai disana, ruang pertemuan sudah penuh. Ruangan ini sebenarnya besar, terdapat 4 pintu masuk, 3 pintu samping satu pintu belakang, juga tersedia ratusan kursi, namun tetap saja kurang.

Beberapa laki-laki berdiri dibelakang dan wanita duduk. Aku dan Grace segera mencari kursi, ternyata dibelakang sudah penuh, kami berjalan kedepan sambil mencari. Akhirnya aku dan Grace mendapat kursi kosong 10 baris dari depan. Didepan terdapat panggung dan beberapa kursi.

Sepuluh menit kemudian, dari pintu belakang kulihat Edward dan beberapa orang pria yang kulihat tadi masuk, pria-pria itu langsung duduk di kursi yang disediakan, sedangkan Edward berdiri di depan microphone. Edward berdeham dan memberi jeda, semua orang terdiam dan menatap kedepan.

            "Selamat siang semuanya. Aku tidak akan berbasa basi dengan kalian semua. Seperti yang kalian tahu, kalau perusahaan kita akan bekerja sama dengan Diebolt Company dan itu sudah direncanakan dari tahun lalu." Edward memulai pembicaraannya dengan tegas dan lugas. Aku cukup kagum dengan sosok Edward yang ini.

"Kerja sama ini bernilai besar, dan seperti biasa, saingan kita CVC tidak akan diam saja dan akan melakukan segala cara untuk merebut kerja sama ini. Aku tahu kalau sebagian besar dari kalian sudah mendengar berita bahwa berkas kita dibajak. Maka dari itu aku mengumpulkan kalian semua disini, karena ada dua hal yang akan kuumumkan. Yang pertama, isu pembajakan itu benar adanya. Kami sudah mencari tahu mengenai pembajak ini." Edward mengatakan sambil memberikan senyum miringnya. "Sistem keamanan kita sudah sangat teruji, jadi kalian tentu bisa menebak siapa pembajak nakal ini, dia ada diantara kita semua. Aku tidak akan bersusah payah menariknya keluar karena pada akhirnya dia sendiri yang akan menampakkan dirinya."

Mendengar perkataan Edward, semua orang langsung berbisik-bisik. Apa maksud Edward? Penyusup?

Aku berbisik pada Grace yang berada disebelah kananku, "CVC? Apa itu?"

            "Cruise Victoria Company, perusahaan milik Eric Cruise, dia memang saingan terkuat kita," jawab Grace

"Kedua. Aku ingin memberi pesan kepada kalian khususnya kepada dia, sampaikan pada pengutusmu, bahwa Victor tidak pernah berjalan hanya pada satu rencana. Kami selalu memiliki Plan B. Jadi untuk semuanya tidak perlu khawatir. Kerja sama ini akan aku dapatkan. Sekian." Edward melangkah keluar bersama pria-pria yang duduk tadi.

Benarkah dia mempunyai rencana cadangan? Sejak kapan dia membuatnya?

Aku masih terduduk disana, kemudian Grace mengajakku keluar.

"Apa kau lihat bagaimana bos kita tadi berbicara? Kurasa itu umpan?" bisik Grace.

Aku tidak menjawab pertanyaan Grace, aku masih sibuk memikirkan penjelasan Edward. Sesaat aku menghela napas. This is real, gumamku dalam hati. Aku berpikir hal-hal seperti ini hanya ada didalam cerita-cerita. Mudah-mudahan segera terungkap siapa penyusup ini.

*

Malam ini aku sendirian di apartemen, karena Louis sedang keluar kota untuk project barunya, Angel dan Feli lembur. Aku memutuskan untuk menonton TV. Tiba-tiba bel pintu berbunyi. Siapa malam-malam begini? Penipu?

Aku berjalan kearah intercom dan terkejut melihat siapa yang berdiri diluar sana. Aku memutuskan untuk membukakan pintu dan seseorang berdiri disana dalam keadaan kacau. Baru saja aku mau mengatakan 'Hai', orang itu langsung menarik tanganku dan memelukku.

Dont Forget The Votes Button! ❤️,

R.V

Unexpected Life [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang