Unexpected Life - Part 18 (Revisi)

2.4K 152 6
                                    

WARNING!
Sedikit unsur 21+
harap bijak dalam membaca.

Xoxo

~~~~~

Aku terbangun dan merasakan sesuatu yang berat menimpa tubuhku. Kutolehkan kepalaku kesamping dan melihat wajah Edward masih tertidur pulas.

        Sejak kapan dia tidur disini?

         Aku mengecek seluruh tubuhku dan menghela nafas lega. Masih utuh.

        Melihat wajah Edward yang tertidur dengan damai, aku mencoba menelusuri wajahnya dengan jariku, mulai dari matanya, hidungnya, dan rambut-rambut kecil di rahangnya.

        "Kalau kau terus melakukan itu, aku tidak bisa janji untuk menahannya kali ini sweety," Edward mengatakan dengan suara parau.

        Aku terkekeh mendengar kata-katanya dan juga teringat kejadian semalam.

Flashback

Edward mendorong tubuhku hingga menyentuh dinding, sedangkan ia merapatkan tubuhnya. Kecupan yang kami lakukan semakin dalam. Aku merasa seluruh tubuhku terasa panas.

        Edward mulai menekan bibir kami lembut. Tangannya menarik belakang kepalaku agar tidak ada jarak diantara kami.

       "Katakan ya please," bisiknya disela-sela ciuman kami.

       Ia terus menempelkan tubuhnya saat lidahnya menyapu seluruh mulutku dan aku merasakan sesuatu yang keras menempel di perutku.

       Kesadaranku kembali seketika membutku berusaha melepaskan ciuman kami dan mengingatkannya, "Ed... Hentikan."

        Edward tidak mendengar panggilanku, ciumannya mulai turun ke leherku dan tangannya mulai menyusup kebalik bajuku. Aku menahan tangannya dan membentak, "Ed! Stop!"

        Edward tersentak dan sedikit menjauh dengan frustasi, "Kau dan prinsipmu sialan itu benar-benar menyiksaku." Edward berlalu ke kamar mandi.

         Aku masih terdiam memikirkan kejadian tadi. Hampir saja semuanya lepas kendali. Aku harus selalu dalam keadaan sadar. Aku berlari menuju kamarku dan memutuskan untuk tidur.

End flashback

       Edward membuka matanya dan menatapku, "Morning."

       "Morning," balasku. "Sejak kapan kau berada disini?"
 
       "Aku hanya ingin ditemanimu tidur. Kau keberatan?"

        Aku tidak tahu keberatan atau tidak. Aku memilih untuk tidak menjawabnya sekarang. "Aku harus menyiapkan sarapan Ed, jauhkan tanganmu itu."

        Edward mengangkat tangannya yang memelukku. Segera kurapikan pakaianku dan mengambil ponselku, lalu segera keluar ke dapur.

          Aku bertemu dengan Jane yang ternyata sudah lebih dulu menyiapkan sarapan.
"Hai Jane," sapaku.

        "Hai Mita. Kau mau sarapan pancake?"

        "Boleh." Aku membantunya menyiapkan piring sementara ia membuat pancake.

        "Kau senang menginap disini?"

Unexpected Life [COMPLETED]Where stories live. Discover now