Unexpected Life - Part 38 (Revisi)

2.2K 134 4
                                    

Action scene!!! Enjoy it!
Dedication for @ChocoBerry133 and @artiiiiii
Thanks for votes.

3RD POV

"Sial! Eric!" Maki Edward. Edward melangkah maju menutupi Mita dan Louis.

"Masuk ke dalam mobil Shelly," bisik Louis. Mita menuruti Louis dan akan masuk ke bagian penumpang.

"Berhenti disitu nona. Aku tidak ingin kau bersembunyi," ucap Eric. Mita terdiam dan kembali ke belakang Louis dengan tubuh gemetar.

"Hai Eric, lama tak berjumpa. Kurasa wanita itu tidak ada hubungannya dengan kita," Edward mengangkat tangan kanannya seolah menyapa teman baiknya.

"Hai Louis, Ed. Tentu saja ada. Ia kekasihmu bukan? Dan kabarku baik kalau kau ingin bertanya," ucapnya dengan percaya diri dan menyunggingkan sebelah bibirnya.

"Aku bisa melihat itu. Kau tumbuh dengan sehat, tapi maaf ia bukan kekasihku lagi," sindir Edward.

"Kau pikir aku percaya begitu saja?" Eric tertawa mengejek. Ed terlihat menggertakan giginya. Kedua tangannya sudah mengepal kuat.

"Biarkan wanita ini pergi Eric dan aku janji kita bicarakan ini baik-baik," teriak Edward.

"Sayang sekali permintaanmu kutolak. Aku ingin sedikit bermain dengannya." Sambil tertawa Eric memerintahkan anak buahnya mengarahkan pistol pada Edward dan Louis.

"Serius? Sekarang? Di tempat ini? Kau tidak takut ada yang melihat?" Edward sengaja mengulur pembicaraan dengannya.

"Pergi bawa Mita," bisik Edward pada Louis. Louis mengangguk dan berjalan mundur perlahan. Tiba-tiba salah satu anak buah Eric menembak ban mobil. Mita terkejut dan berteriak.

"Tidak ada yang boleh meninggalkan tempat ini, termasuk kau, Louis dan wanita itu!" Eric berteriak.

"Mereka tidak ada hubungannya dengan ini. Biarkan mereka pergi dan aku akan memberikan apa yang kau mau." Edward berusaha terlihat tenang.

"Katakan itu saat kau tidak meminta bantuan mereka untuk membuat masalah denganku, Reese." Eric menatap tajam pada Ed, setajam pisau. Tubuhnya sudah bergetar karena amarah. "Kau kira aku tidak tahu? Kau meminta bantuan sahabat-sahabatmu?" Sambungnya.

Ed melirik kesana kemari, mencari celah untuk menyelamatkan Mita. "Jadi, apa penyebab kau ingin membunuhku?"tanyanya.

Suara tawa Eric menggelegar di sepanjang jalan itu. "Baiklah, kau ingin sedikit chit chat sebelum kutembak? Akan kuberikan. Aku mengerti kalau kau menginginkan penjelasan sebelum mati." Ia tertawa lebar bersama pasukannya.

"Aku benci kau sejak aku mengenalmu. Edward si tampan, Edward si Pintar, Edward si pria sejati. Semuanya memuakkan."

"Aku tidak tahu kalau ada julukan seperti itu untukku," sambil mengangkat kedua bahunya, Edward berjalan pelan mendekati pintu mobil.

"Aku terus berusaha mengalahkanmu! Saat aku hampir menang, kau dengan sialannya memakai cara kotor menjebak karyawanku!" Kini Eric terlihat marah. Seluruh tubuhnya semakin bergetar dan wajahnya memerah.

Ed berusaha mengingat kejadian yang disebutkan Eric. Ia mengingat, dulu ada seorang wanita yang datang padanya dan mengaku sebagai asisten kepercayaan Eric. Ternyata wanita itu sudah memendam lama perasaannya pada Ed. Dia menawarkan dirinya untuk Ed sebagai ganti informasi tentang Eric. "Aku tidak pernah menjebak karyawanmu Eric. Ia yang datang padaku dan menawarkan diri." Masih mencoba untuk tenang, Edward melirik Louis.

Unexpected Life [COMPLETED]Where stories live. Discover now