39 - Gomawo, Mianhae, Saranghae

Start from the beginning
                                    

"Apa tidak apa aku tidak mengantarmu sampai Korea?"

"Aku sudah sangat di bantu olehmu selama ini Woobin bahkan hingga sekarang kau masih repot-repot menemaniku di sini"

Woobin melihat tubuh Sema menggigil kembali, ia membuka jaket lalu ia pakaikan di bahu Sema, "aku akan membeli minuman hangat, tunggu di sini".

Sema bukannya tidak tahu bahwa tubuhnya akhir-akhir memang tidak bersahabat. Dari awal keberangkatannya ke Jepang hingga saat ini tubuhnya tidak pernah baik-baik saja seperti yang mulutnya selalu ucapkan. Ia gampang lelah di siang hari dan saat malam ia akan menggigil demam. Ia selalu meminum obat yang Woobin berikan tapi itu tidak berefek banyak pada tubuhnya. Sekarang ia merasakannya kembali, kepalanya berdenyut hebat, tubuhnya menggigil dan keringat mulai membasahi tubuhnya.

"Oh ya Tuhan Sema kau baik-baik saja?" Tanya Woobin.

Sema hanya bisa mengangguk dan tersenyum lemah.

"Aku seharusnya membawa obat untukmu, bagaimana jika di pesawat nanti kau pingsan. Aku harus membeli tiket ke Korea juga"

Woobin kembali beranjak tapi lengan Sema menghentikannya.

"Tidak Woobin. Ini akan hilang saat pagi menjelang. Seperti biasanya"

"Tapi-"

"Hanya sekali ini lagi jangan membantahku Woobin"

Woobin tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menuruti yang Sema inginkan. Selalu seperti itu.

Lalu tidak lama kemudian Sema tertidur dan bersandar di bahu Woobin.

Bukan maksud Woobin lancang dan memanfaatkan keadaan. Tidak. Mengenal dekat seorang Han Sema membuatnya menyukai wanita cantik yang baik hati dengan keras kepala yang tiada tara itu. Tapi Woobin sekedar menyukainya sebagai teman. Hanya teman atau bahkan Sema bisa di ajak sebagai sahabat jika tidak memiliki pria seposesif Sehun.

Woobin melirik Sema yang tertidur di bahunya dengan kerutan di dahinya. Tidurnya pasti tidak nyenyak karena rasa khawatir pada Sehun. Woobin mengagumi pada rasa cinta Sema untuk Sehun. Jangan di tanya seberapa besar rasa cinta Sema karena dia hingga rela tengah malam seperti ini menunggu di bandara demi mendapat penerbangan pertama ke Korea tanpa melihat kondisinya yang jauh dari kata baik. Dan tunggu.. Woobin memperhatikan penampilan Sema dan terkekeh setelah menyadari suatu hal. Sema masih memakai dress yang semalam dengan sandal hotel. Ia dapat membayangkan bagaimana paniknya Sema saat di beritahu bahwa Sehun kecelakaan.

Tidak lama kemudian Woobin di serang rasa kantuk dan lelah. Ia jatuh tertidur juga.

Dua jam kemudian, Woobin terbangun dengan Sema yang menghilang dari sampingnya. Ia lalu bangkit dan mencari Sema di sekitar, beruntung karena bandara pagi buta seperti ini begitu lenggang. Hingga ia melihat sosok Sema yang membawa dua cup dengan asap yang mengepul.

"Untukmu" Sema memberikan satu cup dan di terima oleh Woobin dengan ucapan terimakasih.

"Apa memang selalu seperti itu?" Tanya Woobin.

"Maksudmu?"

"Demammu"

"Oh, iya. Setiap hari seperti ini dan aku tidak tahu kenapa."

"Setelah sampai di Korea kau harus segera check up" saran Woobin.

"Hm. Dua priaku sedang sakit dan aku harus sehat untuk mengurus mereka"

Woobin mengangguk-angguk.

"Woobin. Apa tidak apa aku pergi begitu saja? Tidak mengikuti acara selanjutnya?"

Reason Love (ff Sehun)Where stories live. Discover now