Sema mengangguk.

"Kau baik-baik saja? Maksudku apa kau merasakan sakit"

"Masih terasa sakit tapi aku baik-baik saja" Sema mengelus tangan Sehun untuk meyakinkannya.

"Tapi.. Ini rumah siapa Sehun dan ini dimana?"

"Aku membeli rumah ini saat Haowen masih dalam kandungan. Rencanannya rumah ini akan kami tempati saat Haowen lahir tapi.. Kau tahu kelanjutan ceritanya" Sehun merekatkan lingkaran tangannya di perut Sema.

"Hm, aku mengerti tapi, kenapa kau membawaku kemari?"

"Aku ingin membawa Haowen tinggal di sini.. Bersamamu, setelah kita menikah"

"Sehun.."

"Aku tahu, itu tidak sekarang"

"Tapi.."

Chu~

Sehun mencium pipi Sema.

"Aku tidak ingin memaksa, aku dan Haowen menunggu kau siap"

Sema tersenyum.

"Gumawo"

Karena memang masih begitu sulit untuk sebuah pernikahan bagi Sema. Meski apa yang ia serahkan tadi malam bisa menjadi boomerang untuk traumanya sendiri.

Sehun menggeser tubuhnya untuk menghadap Sema, "tidak perlu berterima kasih cantik" mencium bibir Sema sekilas, lalu beranjak melupakan selimut yang sebelumnya melindungi tubuh polosnya.

"Ya Sehun pakaianmu!" Sema menutup matanya.

Sehun berbalik, "Wae? Kau sudah melihatnya semalam"

"Aku? Tidak!" Sema mengelak.

"Benarkah? Bukankah Semalam kau sampai terpana melihat tubuhku? Dan bahkan kau sampai.. Ah, apa aku harus mengulang bagian suaramu?"

"Yak! Sehun!"

Jika saja Sehun tidak segera pergi ke kamar mandi, maka bantal yang Sema lempar akan mendarat mulus tepat pada wajahnya.

Tawa Sehun menggema di dalam kamar mandi membuat Sema berguling kesal di atas tempat tidur.

"Ini memalukan! Ini memalukan! Oh Sehun menyebalkan!! Aargh!"

~

"Halmoeni, aku ingin mommy~" rengek Haowen.

"Aigoo Hao, Sema mommy pasti sedang di rumah sakit sayang. Nanti siang kita ke sana ya"

"Lalu daddy kemana? Daddy bahkan tidak pulang semalam. Apa daddy tidak ingin tinggal bersama Haowen lagi? Hiks" Haowen mulai mengeluarkan air matanya.

Ia memang agak sensitive jika Sehun sudah tidak pulang dan menitipkan dirinya pada orang tua Sehun. Sehun suka melakukan perjalanan bisnisnya, tidak jarang membuatnya harus bermalam di sana.

"Ah daddy-mu.. Dia..dia tidur di apartemen. Halmoeni merindukan Haowen jadi meminta Haowen pada daddy untuk menginap di sini"

"Halmoeni tidak bohong?"

"Tentu saja tidak. Cha, sebaiknya kita mandi dulu lalu bersiap-siap ke rumah sakit bertemu Sema mommy"

Haowen mengangguk semangat lalu berlari menuju kamarnya di rumah nenek dan kakeknya itu.

~

Blam. Pintu mobil tertutup.

"Palli Sehun, aku sudah terlambat."

"Tidak akan Sem, kau duduk tenang, suapi sarapan untukku dan aku pastikan kita sampai tepat waktu"

Mereka memang tidak sempat untuk sekedar duduk bersantai menikmati sarapan pagi mereka. Karena Sema praktek di jam pagi dan mereka hanya sempat membawa sarapan mereka dengan menu sederhana yang bisa di siapkan dengan cepat, roti isi.

Reason Love (ff Sehun)Where stories live. Discover now