BAB 29 (Permintaan Levin)

1.6K 97 7
                                    

"Hah? Serius lo?" Shila membelalakan mata menatap Jeje tak percaya.

"Iya, gue liat tadi udah nggak ada lagi, tapi yaaa... sabar aja kalo masih ada yang ngomong nggak penting! Entaran juga berlalu"

"Jadi maksud lo ilang di semua akun sosmed Secret Brown"

"Iya Shil... lo nggak percaya cek aja. Eh malahan akun nya si Secret Brown itu juga udah di tutup semua"

Shila masih tak percaya, dengan perkataan Jeje hingga perempuan itu mengeceknya sendiri dan benar saja, apa yang dikatakan Jeje, akun itu sudah tidak ada, karena hanya Secret Brown lah yang mengunggah foto tersebut dan tidak ada orang lain yang me-repost dan sebagainya. Maka dengan hilangnya Secret Brown foto itu sudah tidak akan muncul lagi. Iya semua itu memang hilang, tapi orang-orang yang membicarakan Shila tentu masih ingat dong!

Sejurus kemudian ingatannya mengarah pada Levin. Iya laki-laki itu yang mengatakan kalau ia akan mengatasi hal ini, Shila yakin, ini pasti ulah Levin. Dan karena itu pula Shila juga yakin kalau Levin pasti tau siapa pelaku sebenarnya, Shila harus menemui Levin.

"Je lo ke sanggar duluan aja ya! Gue lagi ada urusan" pamitnya, lalu meninggalkan Jeje yang bahkan belum merespon.

***

"Kenapa lo mau tau? Katanya nggak peduli sama foto itu" tanya Levin sambil menenggak setengah kaleng soda di tangan kanannya, sementara tangan Kirinya menopang pada kursi taman yang di dudukinya.

"Nggak peduli sama fotonya, bukan berarti nggak pengen tau siapa pelakunya kan?" Shila sedikit kesal mendengar jawaban Levin.

"Iya tapi gue nggak tau siapa pelakunya Shil, gue cuma nginbox ke akun sosmednya buat hapus dan.... ya gitu dia hapus. Beres kan" jawab Levin bohong.

"Bohong! Gue nggak percaya! Nggak segampang itu kali Vin" Shila melotot penasaran. Kali ini membuat Levin kembali harus memutar otaknya agar bisa mencari alasan lain.

"Oke! Jadi gini, gue punya temen anak IT gitu deh, gue suruh dia buat hack terus hapus semua akun Secret Brown" jelas Levin lagi, yang sebenarnya masih bohong.

Kali ini Shila tampak berfikir, mungkin ada benarnya juga perkataan Levin, ini lebih masuk akal. Terlebih perempuan itu tidak begitu paham soal IT.

"Beneran?" Tanyanya meyakinkan.

Levin berdecak "Ya bener lah... nggak percayaan deh"

"Ehm... makasih deh kalo gitu, seenggaknya nggak ada komen-komen negatif yang bikin gue bete lagi"

"Kok makasih doang?" Protes Levin, hingga Shila sontak menatap laki-laki di sebelahnya itu dengan mata memicing dan dahi berkerut.

"Ya terus?"

"Ya terus lo harus balik bantuin gue dong! Kan gue udah bilang kalo gue berhasil bikin foto itu ilang, lo musti nurutin satu permintaan gue"

"Per...permintaan apa?" Shila semakin tak mengerti.

"Lo inget dulu nggak.... soal permintaan ini?"

Shila mencoba mengingatnya, iya Levin memang membuat kesepakatan yang Shila sendiri tidak benar-benar peduli.

"Ing... nget kayaknya"

"Bagus! Kalo gitu gue mau lo ikut gue ke ulang tahun Kikan"

"Kikan?" Dahi Shila mengernyit dengan mulut sedikit terbuka.

"Iya, nanti malem jam setengah tujuh gue jemput lo di depan rumah kak Dika, pasti lo serumah kan sama kak Dika"

"Hah... tapi Vin?"

TURNS LOVEWhere stories live. Discover now