BAB 25 (Nyasar Berdua Selamanya)

Začít od začátku
                                    

***

"Syukurlah anak itu selamat" ujar seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU. Adam tampak lega mendengarnya. Namun lain dengan Zura. Perempuan itu masih menangis sesenggukan.

"Daaam.. po..polisi" ucapnya terbata ketika melihat 2 orang polisi tengah mendekat ke arah mereka.

"Selamat malam. Kami dari kepolisian ingin bertanya. Kira-kira siapa pelaku penabrakan?"
Baru saja Zura akan menjawab, Adam segera menginterupsi.

"Saya pak!" Ujar laki-laki itu. Zura sontak terkejut.

"Bu..bukan dia pak tapi saya" jawab Zura terbata.

"Zu.."

"Kalau begitu kalian berdua ikut kami ke kantor sekarang" perintah polisi berkumis tebal itu dengan wajah bingung

***

"Kok Shila bisa ilang sih hik.... gue nyesel nggak bareng dia aja tadi...hikk..." ujar Jeje, cewek itu merasa bersalah pada sahabatnya yang saat ini tak tau entah di mana di telan oleh gelapnya hutan.

"Tenang Je tenang, Levin dan yang lainnya kan juga udah nyariin" bujuk Gavin.

Tadinya Jeje memaksa ingin ikut mencari Shila, karena ia dan Gavin menemukan kupon bedge dan sekarang di bebaskan dari kegiatan

"Jangan kan elo yang cewek, gue yang cowok aja nggak di bolehin kok ikutan nyari Shila. Tenang aja Je. Shila pasti ketemu"

"Kalo sampe dia ketemu orang jahat gimana? kalo dia ketemu setan gimana? terus kalo misalkan Shila ketemu sama harimau gimana Gav hiks..hiks...?"

"Je di hutan ini nggak ada harimau, ini kan bukan konservasi harimau Sumatra, kalau setan ya...banyak kayaknya, malah mungkin tempet kayak gini tu kerajaan setan"

"lo kok becanda sih Gav.... hiks... gue kan serius lagi sedih"

"ya..ya elo geh yang bilang duluan" Gavin menggaruk tengkuknya bingung.

"ya ampun gue nggak tau tu anak sekarang gimana nasibnya.. hikss.. pasti dia panik juga sekarang, Shila benci sama gelap, lo tau hutan itu gelap, serem banget! kita aja yang bedua hampir nyasar, semoga aja Levin bisa cepet-cepet nemuin Shila hiks..."

"iya Je sabar aja, Shila pasti ketemu kok" Gavin meletakkan kepala perempuan itu di bahunya.

***

"Ayaaah...Ibuuu .. aku takut," tangisan Shila semakin lama semakin lirih, tak tau harus berbuat apa sudah hampir 2 jam lebih ia tersesat di hutan dan kini tak tau berada di mana. perempuan itu hanya bisa duduk bersandar di sebuah pohon dan memeluk lututnya. hingga terdengar suara berisik, seperti ada benda yang menginjak dedaunan jatuh. Shila dengan sigap meraba tanah dan menemukan ranting di dekatnya. di genggamnya ranting itu semakin erat seiring derap langkah yang semakin dekat menginjak dedaunan menuju ke arahnya.

langkah itu semakin dekat. Shila justru membayangkan algojo-algojo dan pembunuh bayaran yang ada di film atau bahkan seorang psikopat yang akan segera menjadikan Shila mangsanya. berlebihan memang, namun semua hal itu bisa saja terjadi, ini hutan, manusia normal tidak mungkin berjalan-jalan di hutan malam-malam. tunggu, Shila juga di hutan malam-malam. tapi Shila tersesat bukannya jalan-jalan. Cewek itu kini menunduk dan menenggelamkan wajahnya ke tekukan lututnya, genggamannya semakin erat pada ranting itu, suara itu semakin mendekat.

drap drap drap drap.

Shila merapalkan doa-doa yang ia bisa, beruntung guru PAI nya sejak SD sampai SMA selalu memberikan tugas hafalan surah-surah. keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya, rasanya lidah yang ada di dalam hatinya kelu untuk membaca doa doa itu. Shila menghitung dalam hati, ini mungkin hari terakhirnya bernafas di dunia. atau hari terakhirnya bisa memeluk tubuhnya sendiri.

TURNS LOVEKde žijí příběhy. Začni objevovat