" gue gayakin" ucap yuli yang bersikeras tak percaya akan ucapan vivi.

Vivi tersenyum mesem saat mendengar ucapan yuli yang tak percaya pada dirinya.

" beneran gak ada apa-apa ko gue sama deril, just friend ga lebih" ucap Vivi yang tersenyum manis untuk meyakinkan yuli.

Yuli terdiam sejenak, matanya masih menatap vivi dengan malas karena vivi masih saja tak jujur kepadanya.

" okeoke gue percaya aja deh" ucap Yuli yang acuh tak acuh.

" gitu dong" ucap Vivi tersenyum dan merangkul yuli dengan gemas " senyum dong" lanjut Vivi sedikit menggoda dengan gemas dan memaksa yuli agar tersenyum untuknya.
Yuli langsung memasang senyuman mesem nya itu.

------------------------
jam sudah menunjukkan tepat pukul 08.20 wib.

Sudah 30 menit vivi dan yuli terdiam di lapangan dan masih bertahan dalam posisi berdiri di lapangan, walaupun sesekali mereka duduk jika lelah berdiri.
Terik matahari sudah sangat terasa menusuk kulit mereka.
Deril bersama gerombolannya belum juga kembali sedari tadi.

" 10 menit lagi bu eli bakal keluar, aduh tuh Gerombolan belum balik lagi" gerutu yuli sedikit melirik kearah jam tangan yanh sudah menunjukkan pukul 08.22 wib.

Hati yuli mulai gusar saat melihat gerombolan deril yang belum juga kembali lagi ke lapangan.
Padahal 8 menit lagi bu Eli akan selesai mengajarnya dan pasti akan mengecek mereka.

Dan kalau sampe gerombolan deril belum juga kembali apa alasan yang harus ia berikan nanti kepada bu eli.

"Gatau deh, nih panas bikin kepala gue pusing" ucap vivi yang sedikit menunduk dan memegangi kepalanya yang sedikit terasa pening.

"Lo gpp kan?" Tanya yuli yang sedikit mendekat kearah vivi yang sedang memegangi kepalanya.

" gpp ko tenang aja. Cuma pusing biasa nanti juga engga bakal " ucap vivi sedikit mendongak kearah yuli dan menyakinkan kepada yuli bahwa dirinya baik-baik saja.

Tak lama gerombolan deril pun terlihat batang hidungnya, mereka berjalan dari arah koridor dan menuju kelapangan dengan gelak tawa yang sangat menggelegar.

" tuh mereka" ucap Yuli yang menunjuk kearah lorong koridor.

Mata vivi langsung menelusuri kearah yang di maksud yuli. Dan ternyata benar gerombolan deril baru saja terlihat.

Tettt..tettt...
Bel sudah berbunyi menandakan pelajaran ke 1 dan ke 2 telah berakhir.

" Lo semua lama banget si? Lo mau di tambah lagi hukumannya? Hah?" Cerocos yuli panjang lebar saat gerombolan deril berbaris kembali di lapangan.
Mata vivi menatap deril yang sedang asik memainkan ponselnya, seragam bajunya ia keluarkan dari tempat yang seharusnya.

" Seengganya kita udah disini tepat waktu" ucap davi angkat bicara.

" ya tapi kan un...

" suttt ah ! Tuh bu Eli Udah keluar. Berisik banget lu!" Ucap Dede yang mendekap mulut yuli agar yuli tak berbicara lagi.

" ih lo!" Ucap yuli yang menepis tangan dede yang sempat mendekap mulutnya itu.

"Sut!" Sentak daffa yang menyuruh dede dan yuli diam karena bu Eli sudah mulai terlihat dari lorong koridor.

Semua terdiam saat Bu eli berjalan dari lorong koridor.

1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...

Bu eli pun membelokkan langkahnya ke dalam kelas ipa 1 tanpa menoleh sedikit pun kearah lapangan.
Vivi dan yuli menghela nafas leganya itu. Sedangkan gerombolan deril mereka acuh tak acuh bahkan sekarang mereka berjalan menyisi kearah bahu lapangan mencari tempat yang adem.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Where stories live. Discover now