Deril Attention!

Mulai dari awal
                                    

Deril mulai melangkah mencari selimut, dan setelah ia menemukan selimut miliknya ia pun langsung memasangkan selimut itu pada tubuh mungil vivi yang terlihat sangat kedinginan. Vivi bergeliat saat deril menyelimuti tubuhnya, deril mulai berjaga-jaga ia takut vivi akan terbangun ulah dirinya yang telah menyelimuti vivi.

1 detik
2 detik
3 detik

Deril menghembuskan nafas leganya saat melihat vivi yang masih terpejam dan bergulat dalam mimpinnya itu. Deril ingin sekali memindahkan wanita yang ada di hadapannya itu ke kasur miliknya agar tidurnha lebih seluasa dan nyaman, tapi ia takut vivi akan bangun nanti jika deril pindahkan.
Deril mengurungkan niat baiknya itu, ia tak mau vivi bangun karena ulahnya.

Deril masih menatap wajah vivi yang kini menghadap kearahnya. Deril sedikit berjongkok tempat di samping vivi.

" lo dan salma sama, sama-sama mampu buat gue nyaman, tapi gue juga belum bisa ngutarain hati gue buat siapa. Padahal lo cuma orang baru dalam diri gue, tapi kenapa lo udah mampu buat gue susah banget cuek kelo?" Ucap Deril dengan seculas senyuman manisnya itu, matanya masih menatap vivi yang masih tertidur pulas.

Deril mengusap pelan pucuk rambut vivi dengan pelan.

Gue masih ga ngerti sama perasaan gue saat ini batin deril mulai berbicara kembali di dalam sana dan mulai beranjak dari samping vivi, ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 05.20 wib.

Deril berjalan keluar dari kamar nya itu, berniat untuk tidak mengganggu vivi yang sedang tertidur pulas.

Deril mulai menuruni anak tangga dirumahnya itu, ia mengacak-ngacak rambutnya yang sudah sangat berantakan.

deril memegangi perutnya yang mulai berbunyi ingin diisi. Deril langsung melangkahkan kakinya menuju dapur.

" bi?" Tanya deril saat dirinyaa berada di dapur dan melihat sosok bi sarah yang sedang membuat sarapan pagi untuk keluarga nya itu.

" eh den, sudah bangun?. " tanya Bi sarah dengan senyuman ciri khas nya itu. Bi sarah sedang memotong-motong bahan-bahan mentah yang akan ia buat pagi ini.

" iyah bi, ini kebetulan banget bangun pagi. Masak apa bi?" Tanya Deril yang bersandar di dekat kulkas yang berada di dapurnya itu.

" iyah den, bibi juga tau den mah jarang banget bangun sepagi ini, ini den bibi mau bikin nasi goreng buat pagi ini " ucap Bi sarah sedikit melirik kearah deril dan kembali tersenyum manis.
Bi sarah mulai mengambil Wajan dan ia taruh di atas kompor.

Deril meruncingkan mata nya, ia penasaran apa yang akan di buat bi sarah.
Nyoba-nyoba bisa kali ya? Batin deril memberi ide yang sangat jarang-jarang sekali deril lakukan.

" bi? biar deril aja yang bikin, bibi yang ngasih arahan ke deril gimana?" Tanya Deril yang mulai mendekat  kearah samping bi sarah yang mulai menuangkan minyak sayur di atas wajan.

" aduh dennnn, jangan. Biar bibi aja yang bikin, aduh nanti tangan den kepetelan lagi " ucap bi Sarah yang memasang wajah paniknya saat mendengar deril yang akan memasak.

Deril mengkerutkan keningnya itu " gaakan bi, mau nyoba doang ko." Ucap Deril yang langsung mengambil alih tempat bi sarah.

" aduh dennnnn...

" aduh bi, udah tenang aja. Kasih arahan oke " ucap Deril yang memasang nyengiran kudanya itu, deril mulai menyalakan kompor gasnya.

Bi sarah menggaruk telengkuk kepala yang tak gatal, bi sarah merasa aneh akan sikap deril yang seperti ini, setau bi sarah deril tak pernah seperti ini sebelum-sebelumnya.

" apa dulu bi?" Tanya Deril saat melihat minyak goreng nya itu sudah mempericik.

" bawang nya dulu den " ucap Bi sarah yang langsung mengasih arahan kepada deril.
Dan selanjutnya deril pun memasak nasi goreng ala-alanya walaupun di arahkan oleh bi sarah.

BERAWAL DARI PERTUNANGAN (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang