PART 28

12.9K 411 34
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOMENT ANDA.

____________________________________

Lamaran kemarin benar-benar membuatku bahagia,dia sudah memberi memori indah padaku.
Aku tersenyum sendiri mengingat moment indah kemarin sambil memegang cincin pemberiannya.

Dia tampan,baik hati,penyabar, bijak,romantis,pokoknya aku tidak bisa menjelaskan keseluruhan tentang Reynald.
Dia sempurna di mataku.

"Kamu sudah siap sayang". Tanya Reynald setelah keluar kamar mandi sehabis membersihkan tubuhnya.
Aku saat ini sedang duduk berkaca mengamati diriku didepan meja rias.
Reynald ingin mengajakku pergi ke panti asuhan untuk sedikit berbagi rejeki kepada anak panti.

"Sudah". Jawabku.
Kemudian dia mengambil pakaian yang sudah ku siapkan di ranjang.

"Kamu sering ke panti asuhan Rey?". Tanyaku sambil mengamati tubuh telanjangnya yang ingin memakai pakaiannya.

Hmm,,jadi pengen.

"Di bilang sering tidak Jase, kalau ada waktu senggang seperti ini aku baru bisa ke sana". Jawabnya sambil memakai celana.
Aku hanya menjawabnya dengan ber'ohh' dan masih mengamati setiap pergerakan pangeranku.

"Sini sayang". Ujar Reynald menepuk pahanya yang duduk di pinggir ranjang setelah memakai baju.
Akupun langsung menghampirinya dan duduk di pangkuannya dengan posisi menyamping.
Dia langsung mengelus perutku yang sudah besar.

"Kamu tampan sekali Rey". Ujarku sambil meraba bibirnya.

"Ehhh baru sadar ya". Godanya.

"He'em". Jawabku sambil mengecup bibirnya sekilas.

"Kamu juga cantik sayang". Ujarnya sambil mengelus perutku dan jarinya di masukkan ke pusarku.

"Geli Rey!". Ujarku sambil menepis tangannya yang mengkorek pusarku, dia tidak tahu kalau perbuataannya itu membuatku geli setengah mati.

"Hehee gemes banget aku sayang". Jawabnya sambil mencium bibirku.

"Tapi aku geli". Jawabku.

"Geli itu di giniin sayang".
Kemudian Reynald memasukkan tangannya di dress yang ku pakai dan meremas milikku lembut.

"Ihhh,,lepas Rey,katanya mau berangkat". Ujarku menepis tangan nakalnya.

"Ohh iya,,,ya sudah kalau begitu kita berangkat". Jawabnya sambil menarik tangannya yang bermain di milikku.

"Ihhh,,tu kan!! aku jadi pengen,kamu harus tanggung jawab Rey".

"Tanggung jawab apa sayang".

"Ya di selesaikan dulu".

"Apanya yang di selesaikan sayang?".

"Yang kayak tadi".

"Tadi gak mau".

"Aku langsung pengen gara-gara kamu gituin".

"Nanti abis pulang dari panti ya".

"Aku gak mau,maunya sekarang!!". Ujarku cemberut ketika dia memulai tapi tidak mau mengakhirinya.
Kulihat dia mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

"Tapi kita sudah rapi Jase,masa harus mandi lagi dan ganti baju".

"Aku gak mau tau!!". Sengitku.

"Iya dehh".
Kemudian dia mencium bibirku mesra.
Kubalas ciumannya dengan ganas.
Tangannya meremas bukitku yang berlapis bra.

"Ngghh". Desahku.
Dia mulai membaringkan tubuhku di ranjang dengan pelan.

"Kita main cepat ya sayang". Ujarnya di sela cumbuannya di leherku setelah membaringkanku.

Playboy Story Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang