PART 13

16.7K 485 6
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOMENT ANDA.

___________________________________

Aku memutuskan untuk kembali ke kantor,karena Jasmine pasti akan pulang ke rumah,jadi aku tak perlu menghawatirkannya untuk saat ini,nanti setelah dari kantor aku akan menyusulnya dan akan menjelaskannya.
Sekarang yang terpenting adalah meluruskan hubunganku dengan Clara.
Aku membalikkan badanku untuk kembali ke kantor dan tak kusangka Clara berdiri di belakangku tak begitu jauh,lebih tepatnya di depan pintu masuk utama.
Aku langsung menghampirinya untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kita harus bicara Ra". Ujarku melewatinya dan dia mengikutiku dari belakang.

__

Sekarang kami sudah berada di dalam ruangan kerjaku.
Posisi kami sekarang duduk berdampingan di sofa.

"Aku minta maaf Rey".
Aku mengerti arah pembicaraanya kemana.
Dia pasti berpikir aku tak enak hati dengan Jasmine karena kepergok bermesraan di dalam kantor.
Tapi bukan itu yang ingin ku bicarakan.

"Bukan itu yang ingin ku bicarakan Ra".

"Lalu apa?". Tanyanya bingung.

"Ini tentang hubungan kita" ujarku.
Dia tampak mengernyitkan dahinya tanda tak mengerti.

"Maksud kamu apa Rey? aku gak ngerti?".

"Sebaiknya hubungan yang kita jalani harus kita akhiri Ra ,Aku rasa kita lebih baik berteman". Ujarku sembari memegang tangannya. Dia kaget saat mendengar pernyataan dariku.
Dan dia langsung melepaskan genggaman tangan dariku.

"Maksud kamu kita putus". Ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Aku pun mengangguk.

"Kamu bercanda kan Rey!!". Ujarnya masih tak percaya.

"Aku serius Ra,, hubungan kita sebaiknya kita akhiri,,tapi aku janji,kita masih bisa berteman". Ujarku pelan.

"Kamu bercanda kan!!". Ujarnya sekali lagi dan Aku menggeleng.

"Kenapa Rey?". Ujarnya yang kini sudah menangis.
aku tahu aku begitu jahat,tapi aku tak bisa jika meneruskan hubungan ini,karena aku sudah mempunyai istri.

"Karena aku sudah mempunyai istri". Jawabku lirih.

"Katakan semua ini hanya lelucon yang biasa kamu katakan padaku Rey!!!!". Teriak Clara Sembari berdiri di sela tangisnya.
Aku ikut berdiri lalu memeluknya untuk menenangkanya.

"Lepas!!!". Teriaknya lagi sembari meronta dari pelukanku.

"Aku berkata jujur Ra,aku sudah mempunyai istri,maafin aku". Ujarku.
Dia berhasil melepaskan pelukanku.

PLAKKK..

Tamparan keras mendarat di pipiku.
Kamu pantas mendapatkannya Rey. Batinku

"Leluconmu keterlaluan Rey!!!,,,,katakan padaku kalau ini semua tidak benar!!".

"Maafin aku Ra". Ujarku lirih.

PLAKKK

Tamparan keras darinya mendarat lagi di pipiku.
Aku hanya diam karena aku pantas mendapatkannya.

"Katakan lagi!!!". Teriaknya

"Maaf". Jawabku

PLAKKK

"Katakan lagi!!!".

"maaf".

PLAKKK

"Katakan lagi!!!".

"Maaf".

PLAKKK

"Katakan lagi!!!".

"Maaf".

Playboy Story Life (END)Where stories live. Discover now