PART 19

13K 424 15
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOMENT ANDA.

____________________________________

"Sakit yank". Keluh Jasmine pada kakinya sehabis lari maraton denganku pagi tadi, dan sekarang dia berbaring sembari mengeluh denganku.

"Kalau di omongi sama suami nurut Jase,kamu itu lagi hamil masih aja ngotot ikut". Ujarku sembari memijit kakinya.

"Aku kan ikut buat jaga kamu dari wanita genit yang deketin kamu yank". Ujarnya.

"Percaya denganku,aku tidak akan selingkuh,punya satu saja sudah bikin pecah kepala". Ujarku sembari memijat kakinya.

"Jadi kamu nyesel nikah denganku". Ujarnya marah sembari menghentakkan kakinya yang ku pijat.

"Siapa yang menyesal sayang,aku hanya bilang punya istri satu sudah cukup,,, sudah sini kakinya aku pijit". Bujukku sembari memegang kakinya untuk ku pijit.

"Tadi bukan begitu ngomongnya". Sengitnya.

"Aku minta maaf kalau begitu, sini kakinya aku pijit biar enakkan". Bujukku lagi.

Hhh sensi bener.
Sabar Rey,orang hamil tingkat
Sensitivenya lebih besar.

Akupun mulai memijat kakinya kanan kiri setelah dia diam.

Sehabis marathon tadi dia langsung masuk ke kamar dan memintaku memijat kakinya yang pegal di rumah oma.
Karena hari ini aku akan menginap di sini,itupun atas kemauan Jasmine yang ingin selalu di sampingku.

"Sudah enakkan belum sayang, kalau sudah aku mau mandi". Ujarku yang masih memijat kakinya.

"Masih". Jawabnya jutek.

"Sebelah mana lagi yang sakit Jase,nanti aku pijit".

"Paha sama pinggang". Jawabnya yang masih jutek.
Akupun menaikkan tanganku ke pahanya untuk ku pijat.

"Sudah belum".

"Pinggangnya".

Akupun pindah ke pinggangnya untuk ku pijat.

"Agak di miringkan badannya Jase,aku susah pijatnya". Ujarku ketika susah untuk memijat pinggangnya.
Setelah sedikit memiringkan badannya aku mulai memijat pinggangnya lagi.

"Sudah,,jangan cemberut terus Jase,aku minta maaf". Ujarku ketika dia hanya diam,karena biasanya dia akan terus mengoceh.

"Kamu nyesel kan,punya istri sepertiku". Ujarnya lirih.

"Kamu ngomong apa Jase,aku minta maaf kalau ada kata yang menyinggungmu, aku tidak pernah menyesal menikah denganmu,,percayalah". Ujarku sembari membalikkan badannya.

"Apa aku menyusahkan".

"Kamu tidak pernah menyusahkanku Jase, kalau kamu berhenti bermanja denganku,mungkin hidupku terasa hambar". Ujarku tulus.

"Bener". Ujarnya.

"Iya sayang". Jawabku

"Ahh peluk yank". Ujarnya.
Akupun langsung memeluknya sayang.

"Cium yank".
Lalu aku mencium bibirnya lembut.

"Sekarang mandi ya sayang". Ujarku setelah melepaskan ciuman kami.

"Yahh kok sebentar yank,aku kan pengen sampai basah". Ujarnya cemberut.

"Apanya yang basah Jase". Godaku.

"Tau ahh". Ujarnya sembari membalikkan badannya memunggungiku.
Akupun memeluknya dari belakang.

"Jangan sering ngambek Jase,sudah mau jadi ibu juga". Ujarku sembari menciumi lehernya.
Tanganku mulai melepas celananya dan ku remas miliknya.

Playboy Story Life (END)Where stories live. Discover now