PART 21

12.3K 423 12
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOMENT ANDA.

____________________________________

Kejadian kemarin,benar-benar membuat Jasmine marah padaku.
Dia menganggapku terlalu kekanak-kanakan.
Aku sudah meminta maaf padanya tapi dia masih diam tak mau berbicara denganku.
Seperti saat ini aku sedang duduk di sofa bersama Jasmine di rumahku.
Karena kemarin aku membawanya ke rumah untuk menginap.
Bunda sekarang sudah tidak banyak omong saat Jasmine sering menginap di sini,kecuali ayahku yang sudah mulai curiga,
Aku terus berhati-hati saat ada ayah untuk saat ini,karena aku belum siap keluarga mengetahui pernikahan kami.

"Jase,, udah dong,jangan marah terus". Ujarku sembari merangkul pundaknya.
Dia tak menjawabku dan lebih fokus ke layar TV sambil memakan keripik kentang.
Dia sedang melakukan mogok bicara denganku,
Aku sudah mengeluarkan jurus-jurusku, tapi dia masih enggan berbicara denganku.

"Minta keripiknya Jase". Ujarku sembari ingin mengambil keripiknya.
Tetapi dia langsung menjauhkan keripiknya dari tanganku.

"Ya ampun Jase,, pelit benar sama suami sendiri".
Dia masih diam tak menjawab.
Aku hanya menghembuskan nafas lesu kalau sudah begini.
Kuputuskan untuk naik ke kamarku untuk rebahan, karena mulut dan ragaku sudah capek meminta maaf pada Jasmine dari kemarin.
Dirumah hanya kami berdua dan para asisten rumah tangga bunda yang tinggal.
Sedangkan bunda,ayah dan Nasya pergi wisata ke kebun binatang bersama rombongan sekolah Nasya.

Kunaiki tangga menuju kamarku dan aku langsung membaringkan tubuhku di ranjang setelah sampai di kamar.
Semalam juga Jasmine tidak seperti biasa yang minta di peluk dan cium saat tidur.
Itu membuatku tersiksa lagi kalau dia mogok manja denganku.

Huhhh sehari Jasmine tidak bermanja denganku saja sudah bikin gelisah,apalagi jangka panjang. Batinku sembari memejamkan mata.

Tak lama pintu terbuka dan masuklah Jasmine dengan membawa keripik kentangnya tadi.
Dia menghampiriku lalu memberikan keripiknya padaku tanpa berbicara.
Aku menolaknya dan langsung memunggunginya untuk tidur.
Kurasakan tangannya menyentuh bahuku dan menyodorkan keripiknya lagi setelah mengitari ranjang tanpa kata.
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya Lagi.
Tak lama Jasmine keluar dari kamarku.

Ahh sial kenapa aku jadi begini,
Ini bukan diriku. Batinku saat merasakan perubahan pada diriku secara tiba-tiba.
Karena biasanya aku selalu sabar menghadapi sikap Jasmine.

Akhirnya kuputuskan lagi untuk berusaha meminta maaf pada Jasmine supaya hubungan kami tidak bermasalah hanya karena gangguan si tengil Mike.
Kubuka pintu kamarku lalu turun lagi menemui Jasmine di bawah.
Kulihat dia sedang memakan caramel kesukaannya sembari menonton TV di sofa.

"Jase". Panggilku ketika sudah duduk di sampingnya.
Dia masih diam dan terus memakan caramelnya.
Kurangkul pundaknya dan ku cium pipinya.

"Udah dong ngambeknya sayang,aku kan sudah minta maaf, aku janji gak akan begitu lagi". Ujarku setelah mencium pipinya.

Oke Rey,, keluarkan jurus andalanmu untuk meluluhkannya.

"Kamu tambah cantik saat hamil Jase". Dia masih diam.

"Tambah seksi juga".

"Jalan-jalan yuk".

"Nonton film romantis,abis itu kita dinner". Masih diam.

"Aku beliin bunga mawar banyak kalau kamu mau maafin aku".

"Jase,, kamu itu gak cocok kalau diem gini, aura kecantikkanmu berkurang kalau kamu diem".
Kucium pipinya lagi.

"Wangi ternyata sayangku".
Dia masih diam dan fokus menatap ke layar TV setelah aku mencium pipinya.

Oke Rey,,, itu cara lama.
Coba di beri sedikit humor.

Playboy Story Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang