PART 9

20.5K 555 12
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOMENT ANDA.

18+

UNTUK READER YANG MASIH DI BAWAH UMUR, NEXT AJA BAGIAN DEWASANYA KALAU MERASA MALU DAN TABU.

____________________________________

"Lakukanlah suamiku,karna itu adalah hakmu". Ujarnya

Aku pun membuka jas yang masih kupakai lalu melemparnya asal.
Ku panjatkan doa sebelum melakukannya.

Ya tuhan!lindungilah rumah tangga kami dari masalah ke depannya,berikan kami anak yang rupawan serta baik yang bisa kami banggakan, aku melakukannya karnamu ya tuhan.
Engkaulah penciptaku ya tuhan! Dan engkaulah yang memberikan pasangan pada setiap ciptaanmu. Dan aku percaya kalau semua yang terjadi hari ini karna kehendakmu dan mudahkanlah permasalahan rumah tangga kami kedepannya. Aminnn
Doaku dalam hati.

Setelah selesai berdoa ku kecup keningnya lalu kuturunkan kepalaku mencari bibirnya.
Ku cium bibirnya ganas dan tanganku langsung mengarah ke bukit kembarnya dan ku remas lembut.

Ku gigit bibir bawahnya pelan lalu dia membuka sedikit mulutnya dan aku langsung memasukkan lidahku.
Lidahku bermain di dalam mulutnya.
Sekarang dia menggerakkan lidahnya,lidah kami saling membelit satu sama lain.

Ku lepaskan ciuman kami dan sekarang bibirku turun ke leher putihnya yang sempat ku khayalkan tadi.
Ku gigit kecil dan ku kecup kuat setiap inci leher putihnya itu sehingga meninggalkan warna merah yang kontras dengan warna kulitnya.

Kududukan dia di pangkuanku dari posisi berbaringnya.
Ku cium lagi bibirnya sembari menurunkan resleting kebayanya.
Ciuman kami sangat dengan bibir saling memagut,lidah saling membelit,saling mengekplor.

Setelah menurunkan resleting aku langsung melepaskan kebayanya,lalu ku sambar lagi bibir indahnya yang terasa semanis madu.

Dia membuka kancing baju yang kupakai satu persatu di sela ciumannya,
Akupun tak mau kalah dan meraba punggungnya untuk melepaskan kaitan yang menutup bukit kembarnya itu.
Kuturunkan kepalaku ke bukit kembarnya,sedangkan kedua tanganku menahan punggungnya.
Ku cium benda kenyal itu lalu ku hisap ujungnya,tubuhnya langsung melengking ke belakang dan kedua tangannya menekan kepalaku sambil meremasnya.
Ku jilat dan ku hisap ujungnya satu persatu dia mendesah pelan saat aku melakukanya

Kubaringkan lagi dirinya dan kulepas baju yang masih melekat di tubuhku setelah di bukakan kancingnya tadi olehnya.

Ku sambar lagi bibirnya setelah selesai melepas bajuku sendiri.
Dan Tanganku langsung meremas pelan payudaranya yang lumayan besar,
Ciumanku turun dari bibir menuju ke leher,payudara,dan sekarang berada di perutnya,
Kukecupi perutnya dan kutinggalkan jejak.
Tanganku mulai melepas kain yang masih melekat dari bawah pinggangnya sekalian dengan dalamannya,
Lalu ciumanku turun ke pangkal pahanya menuju ke daging kenyal miliknya.
Ku jilat dan ku hisap miliknya dengan kuat, tubuhnya tak berhenti bergerak saat aku melakukannya,tangannya menekan kuat kepalaku untuk meminta lebih,
Saat dia akan mencapai puncaknya aku langsung menghentikan gerakan bibirku yang bermain di miliknya.
Dia membuka matanya yang tadi terpejam dengan pandangan tanya.
Aku langsung membuka celanaku dan mengarahkan milikku ke miliknya,
Ku gesek-gesekkan milikku ke miliknya dan dia langsung mengerang nikmat saat aku melakukannya.

"Ini mungkin akan sedikit sakit saat pertama,apa kamu siap?". Tanyaku saat ingin memasukkan milikku ke miliknya.
Dia hanya menganguk dan aku langsung mulai memasukkan milikku ke miliknya lagi secara perlahan.

Dia meringis kesakitan saat aku mencoba ingin memasukinya,
Kucium bibirnya untuk mengalihkan rasa sakit itu.

Air mata menetes dari sudut matanya saat aku berhasil memasukinya,
Kumaju mundurkan milikku dengan gerakan pelan, supaya itu tidak membuatnya sakit,
Lalu gerakan itu perlahan menjadi gerakan cepat.
Kucepatkan lagi gerakanku sampai tubuhnya bergetar hebat karena mencapai puncaknya.
Aku yang belum mencapai puncak mulai menggoyangkan lagi milikku setelah memberi waktu sebentar mencapai puncaknya.
Sampai akhirnya tubuhku terlunglai lemas bersamaan dengan dirinya yang menekan kuat kedua kakinya yang melingkar di pinggangku.
Kami mencapai puncak secara bersama.
Ku seka keringat yang membasahi dahinya,
Lalu ke kecup keningnya sayang dan aku melepaskan penyatuan kami lalu berbaring memeluknya yang masih memejamkan matanya.

Playboy Story Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang